TIMELINES INEWS>>Aceh Selatan- Kepala Perwakilan Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Aceh Selatan, Suhaimi. N, SH, meminta Pemerintah Pusat tidak mempersulit Investasi di Aceh Selatan.
Investasi yang dimaksud adalah pembangunan pabrik Kapasitas produksi 6 juta ton semen pertahunnya, dengan investasi 10 Triliun lebih dan akan menyerap tenaga kerja lokal 1000 orang lebih dengan estimasi 4 tahun lebih masa kontruksinya serta diperkirakan di 2028 pembangunannya baru akan berproduksi secara pungsional.
Rencana Pembangunan Pabrik semen di Aceh Selatan sangat dibutuhkan oleh masyarakat Aceh selatan yang dengan kemiskinan ekstrem Kabupaten Aceh Selatan pada tahun 2023 sebesar 0,88 persen dengan jumlah penduduk miskin ekstrem sebanyak 2.107 jiwa dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 4,73 persen.
“Kami sangat mendukung Pembangunan Pabrik Semen di Aceh Selatan. Apalagi, kata dia, pabrik yang akan dibangun tersebut berkapasitas 6 juta ton pertahunnya, dengan nilai investasi 10 triliun.
Menurut Suhaimi, ini merupakan Investasi yang besar bagi Aceh Selatan karena diperkirakan dapat menyerap seribu orang tenaga kerja nantinya.
Investasi ini, tambah dia, tentu akan menekan angka tingkat pengangguran terbuka yang mencapai 4,73 persen menurt data statistik tahun 2023,” terang Suhaimi, di Aceh Selatan, Sabtu (8/6).
YARA Perwakilan Aceh Selatan, meminta agar Kementerian Perindustrian segera memberikan ijin usaha untuk pembangunan pabrik semen di Aceh sebagai bentuk dukungan Pemerintah untuk memajukan daerah Aceh. Khususnya, di Aceh Selatan.
Selanjutnya, selain angka kemiskinan dan pengangguran, Kementerian Kesehatan RI menyatakan bahwa prevalensi balita stunting di Kabupaten Aceh Selatan mencapai 34,8 persen.
Sedangkan berdasarkan data pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat periode Mei 2023, ada dua kecamatan di Kabupaten Aceh Selatan dengan angka prevalensi stunting tertinggi. Kedua Kecamatan tersebut yakni Kecamatan Kluet Utara sebesar 41,6 persen dan Kecamatan Samadua sebesar 32,2 persen.
Kemudian, dari angka stunting ini terkait dengan angka kemisknan dan pengannguran, untuk mengeleminir angka angka tersebut sangat dibutuhkan peningkatan pendapatan masrayarakat yang salah satunya dengan hadirnya investasi di Aceh Selatan.
” Kami minta agar Kementerian Perindustrian (Kemenperin RI) segera memberikan ijin usaha untuk pembanguna pabrik semen di Aceh Selatan, karena dengan adanya dukungan terhadap pendirian pabrik semen ini yang nilai investasinya besar merupakan bentuk dukungan Pemerintah kepada masyarakat Aceh selatan dalam melawan angka stunting yang mencapai 34,8 persen, yang dua kecamatan dengan angka prevalensi stunting tertinggi.”kata Suhaimi.
Kedua Kecamatan tersebut yakni, Kecamatan Kluet Utara sebesar 41,6 persen dan Kecamatan Samadua sebesar 32,2 persen sebagaimana disampaikan oleh Kementerian Kesehatan.
Angka stunting ini berkorelasi dengan angka kemiskinan dan pengangguran, salah upaya mengeliminir angka tersebut adalah dengan peningkatan pendapatan masyarakat, pendapatan ini akan segeran membaik jika ada investasi yang masuk di Aceh Selatan,” terang Suhaimi. N yang juga Mahasiswa Pasca Sarjana Magister di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.