TLii | Poso Sulawesi Tengah – Warga Desa Pasir Putih, Kecamatan Pamona Selatan, mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap kondisi lapangan kecamatan yang dianggap kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat. Lapangan ini, yang idealnya menjadi tempat bermain sepak bola bagi masyarakat, sering digunakan untuk aktivitas lain seperti tempat belajar mengemudi mobil.
“Sungguh disayangkan, lapangan yang seharusnya jadi tempat anak-anak dan pemuda bermain bola malah sering dijadikan tempat belajar mobil. Hal ini mengganggu aktivitas kami sebagai pelatih dan pemain bola,” ungkap seorang warga yang juga pelatih sepak bola, yang enggan disebutkan namanya.
Ia juga menyayangkan kebiasaan pihak-pihak yang memanfaatkan lapangan untuk berbagai kegiatan seperti perayaan 17 Agustus, pasar malam dadakan, dan bahkan acara komunitas motor. Kegiatan-kegiatan tersebut kerap meninggalkan tumpukan sampah yang tidak dibersihkan, mulai dari plastik hingga tusuk sate.
“Setiap habis acara besar, kami yang ingin latihan bola harus membersihkan sampah dulu. Ini tidak adil dan mengecewakan,” tambahnya.
Minimnya Fasilitas dan Perawatan
Warga juga mengkritik buruknya fasilitas pendukung di lapangan tersebut. Tidak adanya tempat sampah dan perawatan rutin membuat lapangan terlihat kumuh. Rumput liar yang tumbuh tinggi di beberapa area semakin memperparah keadaan.
“Kesannya seperti kebun yang terbengkalai. Kalau ada tempat sampah, mungkin orang akan lebih peduli. Tapi dengan kondisi seperti ini, bagaimana bisa disebut fasilitas umum yang layak?” katanya lagi.
Harapan Warga kepada Pemerintah
Warga berharap pemerintah Kecamatan Pamona Selatan lebih peduli dengan kondisi lapangan dan segera mengambil langkah tegas untuk memperbaiki fungsinya. Mereka juga mengimbau agar masyarakat yang memanfaatkan fasilitas umum tersebut lebih bertanggung jawab dengan tidak sembarangan membuang sampah.
“Pemerintah harus aktif merawat lapangan ini, dan pengguna lainnya juga harus sadar pentingnya menjaga fasilitas umum,” tutupnya.
Kritik dan masukan ini diharapkan dapat menjadi perhatian serius bagi pihak terkait untuk mengembalikan lapangan kecamatan menjadi tempat olahraga yang layak bagi masyarakat setempat.