TIMELINES INEWS>>Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, menanggapi penolakan yang dilakukan oleh warga Balohan terhadap kedatangan 139 etnis Rohingya di perairan Sabang pada Sabtu (2/12) yang lalu.
Marzuki menyatakan bahwa penolakan tersebut didasarkan pada persepsi masyarakat di sekitar wilayah tersebut. Meskipun demikian, kepala daerah setempat sudah berkoordinasi untuk menindaklanjuti kedatangan para pengungsi.
“Itu masyarakat yang tahu, itu dari bupati masing-masing, dari kearifan lokal masing-masing juga. Yang penting para bupati saat ini sudah berkoordinasi, dan itu ada peraturan presidennya kok,” ujarnya pada Selasa (5/12).
Achmad Marzuki mengajukan permintaan kepada United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) agar segera menyediakan lokasi penampungan sementara untuk para pengungsi Rohingya yang baru saja tiba di Sabang.
“Saya sudah berbicara dengan UNHCR untuk menyediakan lokasinya,” katanya.
Dia menjelaskan bahwa saat ini masyarakat Aceh sedang menghadapi bencana banjir di beberapa kabupaten. Kedatangan para pencari suaka dari Cox’s Bazaar, tempat penampungan mereka sebelumnya, semakin memperburuk kondisi masyarakat.
“Sekarang ada yang terkena banjir, dia sendiri ada masalah terus dapat Rohingya, ya susah juga kan,” ungkapnya.
Achmad Marzuki menekankan bahwa pemerintah Aceh telah menangani pengungsi Rohingya sesuai dengan kapasitasnya sebagai pemimpin daerah di Aceh.