Tlii|POSO SULTENG- War takjil jadi sorotan netizen akhir-akhir ini, pasalnya menu jualan takjil awalnya hanya di peruntukan kaum muslimin tapi sejauh ini perkembangannya semua kalangan wajar-wajar saja tanpa terkecuali bisa menikmati momen berburu takjil yang dijual di spot war takjil yang ada oleh warga..
Di kabupaten Poso hal ini menjadi menarik karena selain mendompleng pertumbuhan ekonomi pelaku usaha kuliner UMKM di Kabupaten Poso, ini juga memberi warna khas setiap bulan ramadhan bagi semua kalangan lapisan masyrakat..
War takjil merupakan momen ikonik setiap bulan rahmadan tiba disetiap daerah.
Tanpa terkecuali di daerah Kabupaten Poso yang notabene adalah daerah mayoritas Kristen..
Dari liputan media ini di lapangan wawancara dengan seorang bapak non muslim, yang berprofesi sebagai pendeta di salah satu organisasi gereja di Kabupaten Poso Frengki Rubana mengatakan
Momentum tersebut menjadi bagian dari destinasi wisata kuliner di Indonesia hampir di semua daerah tanpa terkecuali di kabupaten poso saat bulan puasa bagi umat muslim dan semua kalangan non muslim. Ungkapnya Senin 25/03/ 2024.
Dia mengatakan war takjil adalah momentum silaturahmi yang pas khususnya di daerah Kabupaten Poso yang dalam perkembangannya telah menjadi daerah harmonisasi toleransi antar umat beragama sejauh ini.
“Gambaran ini tidak hanya terlihat saat di bulan ramadhan tapi di kehidupan sehari-hari yang meperlengkapi keakraban umat antar beragama di Kabupaten Poso” kata pendeta berdara mori pamona ini.
Frengki menejelaskan Harmoni umat antar beragama di momen war takjil ini sudah menjadi tolok ukur yang nilainya fundamental di kabupaten Poso bahwa kabupaten Poso daerah yang majemuk dan memiliki sikap toleransi yang kuat.
“Citra kabupaten Poso sejauh ini adalah miniatur Indonesia yang majemuk dengan keberagaman lapisan masyarakat dari berbagai kepercayaan, kita harus akui ini” ungkapnya.TEN