TLii | SUMUT | DELI SERDANG | (Senin, 27 Mei 2024). Ada ada saja tingkah laku seorang guru menghadapi wartawan ketika dikonfirmasi terkait dana bos, dan menanyakan keberadaan kepala sekolah, hingga terjadi pelecehan terhadap wartawan. Kejadian ini di SD 101771 di Tembung.
Sebut saja Julia seorang guru yang mengajar di SD 101771 di tembung, perlakuannya tak dapat dicontoh. Pasalnya wartawan datang ke sekolah untuk menanyakan keberadaan kepala sekolah untuk mengkonfirmasi terkait dana bos, namun, seakan akan wartawan yang datang disepelekan dan dilecehkan oleh guru tersebut.
Sebelumnya, ibu Julia mengaku cuma sebagai guru pengajar di sekolah kepada wartawan tersebut, selajutnya Julia meninggalkan wartawan yang lagi menunggu di teras sekolah, namun, beberapa hari kemudian, wartawan tersebut kembali lagi untuk menanyakan keberadaan kepala sekolah dengan guru yang lain, sebut saja guru yang lain itu ibu Emiwati.
Wartawan: Ibu Kepala sekolah nya ya?
Emiwati: Bukan!
Selang beberapa menit, Emiwati bersama anak buahnya bernama Julia, menghampiri wartawan tersebut, dan berkata bahwa dirinya kepala sekolah, dan tiba tiba Julia spontan sambil memegang bokong(pantat.red) wartawan media online dengan genitnya. (Kamis, 23/05/2024).
Menurut Junaidi selaku wartawan ketika ditanyai mengatakan “Ini sudah mencoreng dunia pendidikan, setidaknya guru itu ketika di konfirmasi terkait dana bos, seharusnya dijawab saja sebagaimana mestinya, dan apakah perlakuan guru inisial Julia ini hanya cuma membuat jebakan buat saya, ketika ia memegang bokong saya, dan kamera yang tak terlihat seakan akan merekam dan akhirnya menuduh atau memfitnah saya melecehkan Guru ibu Julia. Jadi saya minta kepada kepala sekolah jangan pakai trik seperti itu lah, ” pungkasnya
Lanjut junaedi “Pertanyaan saya apakah dinas pendidikan Deli Serdang seperti itu memberikan ajaran, membuat trik untuk mempermalukan atau menjebak kami selaku wartawan.” Sambungnya
Kepala Sekolah Emiwati ketika dikonfirmasi via whatsapp, terkait anak buahnya, seorang guru yang berani memegang bokong wartawan dan juga terkait dirinya tidak mengakui kepala sekolah Diam seribu bahasa, alias bungkam.
Terkait anggaran dana bos, Selain Wartawan, masyarakat juga harus ikut mengontrol dan memantau penggunaan anggaran dana bos di sekolah sekolah untuk mengawal dan meluruskan demi kepentingan siswa dan kemajuan dunia pendidikan.
Hingga berita ini dinaikkan dinas pendidikan melalui Kabid dan Korwilcam seolah lepas tangan tanpa adanya ketegasan dalam memberikan atensi berita viral demi menjaga nama baik dunia pendidikan hingga berdampak negatif pemerintah kabupaten Deli Serdang.
Jurnalis: Tim