TLii | SUMUT | Labuhan Deli, Sungguh di luar nalar dan attitude kelakuan seorang guru honorer inisial F di salah satu Sekolah Dasar Negeri 106802 Helvetia Kecamatan Labuhan Deli, Kab. Deli Serdang Sumatera Utara, yang mana sanggup menahan uang Belasungkawa orang tua muridnya sendiri selama hampir Dua Bulan. Senin, (01/07/2024)
Kejadian ini di alami Agung, seorang siswa yang masih duduk di bangku kelas V, dimana sekitar dua bulan lalu ibunya telah meninggal dunia di karenakan sakit. Mendapat kabar duka tersebut, kemudian pihak sekolah mengadakan pengutipan uang kemalangan seikhlasnya kepada siswa-siswi untuk almarhumah orang tua Agung.
Setelah berjalannya waktu, uang bantuan kemalangan tersebut tak kunjung di terima oleh pihak keluarga. Saat ditanyakan pihak keluarga pada oknum guru honorer inisial F, namun tak mendapat jawaban pasti. Akhirnya pada Sabtu, (29/06/2024) Anto Kakek dari siswa yang bernama Agung berkeluh kesah menyampaikan perihal tersebut kepada tim media.
Usut punya usut, uang bantuan belasungkawa tersebut ada di tangan seorang guru honorer yang bernama Fajar. Saat informasi yang di terima awak media dikonfirmasikan ke pejabat terkait yaitu Kepala sekolah yang bernama Nursalmah Harahap, beliau menyampaikan bahwa info tersebut tidaklah benar.
Tak putus akal, awak media mencoba mengonfirmasikan informasi tersebut ke kepala Koordinator Kecamatan (Korcam) Labuhan Deli Bpk Ibnu Salman. Jawaban singkat yang di terima awak media “Saya baru saja menerima info ini dan terima kasih, saya akan cek dulu kebenarannya”. Tulis Salman melalui pesan singkatnya.
Konfirmasi ke dua disampaikan tim media ke Kepsek Nursalmah Harahap, dengan sedikit mendapat jawaban berbeda, (diduga telah mendapat teguran dari Korcam) bahwa “Besok Fajar ketemu dengan Bapak itu bu, mau diselesaikan. Mohon maaf bu, saya akan memperbaiki semuanya” forward pesan dari jejaring sosial WhatApp yang didapat Kepsek melalui Fajar dan dikirimkan ke tim media.
Terkait akan diserahkanya uang belasungkawa yang sudah ditahan oleh oknum guru honorer tersebut, kakek Agung sangat menyanyangkan atas sikap tidak terpuji yang dilakuakan seorang tanaga pendidik. Jelas ini sudah mencoreng kepercayaan para orang tua murid terhadap guru itu sendiri.
Anto sebagai kakek Agung berharap agar pihak sekolah segera merealisasikan sumbangan dana belasungkawa yang di tahan guru honorer tersebut, mengingat Agung sekarang tinggal bersama beliau, karena kedua org tuanya telah meninggal dunia.** //*PH*
Bersambung…..