Tigel Tariku

PUTRI RAHMAWATI

- Redaksi

Minggu, 22 Oktober 2023 - 22:04 WIB

20577 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

CERPEN, TIMELINES INEWS-Terdengar di telinga kami suara bel masuk berbunyi kuat kring kring kring kring kring kring………. para siswa mulai masuk ke kelas bahagia menyambut pelajaran pertama yaitu biologi yang mana sudah terdengar pula suara langkah laki ketukan pak guru masuk ke kelas sembari berkata?

“Assalamualaikum, anak-anak selamat pagi”,ucap pak guru Haikal.

“Waalaikumsalam wr wb, pagi juga pak,”jawab serentak para siswa.

“Baiklah, anak-anak, silahkan untuk ketua kelas pimpin doanya,”ucap pak Haikal wali kelas sekaligus guru biologi.

“Siap pak ,”jawab Hendra sang ketua kelas.

“Baiklah ,teman-teman sebelum kita memulai pelajaran alangkah baiknya kita berdoa terlebih dahulu berdoa mulai”ucap ketua kelas Hendra.

Para siswa kelas XI ¹ pun mulai berdoa bersama hingga sang ketua kelas berkata kembali.

“Ber doa selesai,”ucapnya.

“Baiklah anak-anak, bapak ada kabar gembira untuk kalian semua nya nih! mau dengar tidak,”ucap pak Haikal sembari tersenyum.

“Mau dong pakkkkkkk”jawab serentak para siswa.

“Kabar gembira nya ,adalah bahwanya kelas kita di minta tampil nari oleh kepala sekolah untuk ulang tahun sekolah,jadi silahkan kalian berdiskusi mau tampil tarian apa dan mulai latihan hari ini yah”,ucap pak guru lagi.

“Asikkkkkkk”jawab serentak para siswa senang.

“Temen -temen, bagaimana kalo kita nari tari tegel aja kan tari itu adalah tari khas kita”Ucap salah satu siswa yang bernama Anisa.

“Setujuuuuuu”jawab serentak siswa kecuali Anisa.

“Tungu, ha, tari tigel! tarian apa itu kok aku baru denger yah tarian nya apakah boleh jelaskan tarian apa itu,”sahut siswa baru pindahan dari blitang Aminah kaget sembari bertanya.

“Jadi tari tegel ini adalah merupakan sebuah tarian lama yang sudah menjadi seni tradisi yang turun temurun dilestarikan di Desa Rajik dan telah terdaftar sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional milik Kabupaten Bangka Selatan yang berasal dari Desa Rajik,.”Jelas pak guru Haikal kepada Anisa siswa baru itu sekilas mengenai tari tigel.

Baca Juga :  CERPEN: True love of the Kingdom Mawa

“Owh, seperti itu pak yah,sepertinya tari tegel ini unik pak yah”ucap Anisa sedikit mengerti tentang tarian itu.

“Iya nak, tarian ini memang sangat unik namun

“Pak ,emang nya tari tigel ini terdiri berapa orang”tanya Anisa lagi.

“Penari tari tigel itu ,tidak di tentukan jumlahnya nak, namun ia harus berjumlah ganjil .Penarinya adalah wanita yang sudah pernah menikah namun saat ini penari tigel bebas, boleh yang masih gadis atau yang sudah menikah nak,”jelas pak Haikal lagi.

“Owh ,seperti itu pak yah! sekarang aku sudah mengerti tentang tari tigel pak”sahut Anisa mengerti.

“Anak-anak, perlu kalian ketahui bahwa tigel itu bermakna menipu,tigel juga bisa berati gong ,juga bermakna gendang.konon katanya para penari tigel tidak boleh di ketahui oleh siapapun dan sangat rahasia maka saat mereka menari, tiada seorang pun yang tahu siapa di balik selendang itu.Wajah penari di tutup dengan selendang lebar&panjang ,dan hanya terlihat bola matanya. Kedua selendang di jepit di ujung jari kira dan ujung jari”jelas pak Haikal lagi kepada para siswa nya.

“Baiklah pak siap sekarang kami semua sudah mengerti terima kasih pak, karena sudah mau menceritakan, menjelaskan tentang tari tigel”ucap serentak para siswa.

“Iya, anak-anak, apakah ada yang ingin bertanya lagi tentang tari tigel?”,sahut pak Haikal sang wali kelas.

“Saya pak, kenapa dulu ,penari itu menggunakan pakaian adat !dengan peniti berjumlah sepuluh?,”tanya Namira sekertaris kelas.

“Owh, itu menandakan ia tidak gadis lagi nak!bila jumlah peniti nya lebih dari sepuluh,itu menandakan jumlah anak yang ia miliki.Penari tigel juga harus memiliki tubuh yang sama juga se imbang yah.”,jelas pak Haikal lagi.

“Baiklah pak, sekarang saya sudah mengerti”,jawab Namira.

Baca Juga :  Antisipasi barang selundupan, sat polairud polres Tanjungbalai periksa kapal tanpa nama masuk perairan tanjungbalai

“Apakah, ada yang ingin bertanya lagi sebelum kalian latihan nari “?tanya pak Haikal.

“Tidak pak,”jawab serentak para siswa.

“Jika tidak ada lagi, silahkan kalian pergi ke aula ya untuk latihan! di sana nanti kalian akan di ajari oleh guru seni yang luar biasa yang ahlinya”,ucap pak Haikal.

“Siap ,pakkkkkk”,jawab serentak para siswa.

Setelah lama bercerita dan berbincang-bincang tentang tari tigel para siswa kelas XI¹ pun yang tergabung ganjil terdiri dari laki -laki dan perempuan pun mulai menuju ruangan aula berlatih sunggu -sungguh menari dengan penuh gembira,bahagia senang di bimbing guru seni yang luar biasa juga bangga karena bisa menari tarian khas nya yaitu tari tigel.

Tamat.

Dari cerita yang saya tulis kali ini dapat kita ketahui bahwa nya prosesi tari tigel itu sendiri di awali dengan ritual yang di lakukan oleh penari perempuan pada malam hari. Di balik kamar itu sendiri penari akan dibacakan mantera sesajen seperangkat sirih dan dupa atau gaharu atau kemenyan .Setiap tiga langkah keluar dari bilik, penari harus baca mantera agar auranya keluar, hingga di lapangan area menari. Setiap langkah ,penari harus membaca mantera sebanyak tiga kali sebagai perkasih atau pemikat ,penari hanya menari di area yang sudah di pagari yang telah di manterai .

Bahkan alat musiknya gong&gendang juga harus di manterai dan di beri sesajen berupa bunga cempaka & mayang pinang.Selanjutnya para pemain musik tigel itu sendiri mengadakan ritual dengan membaca/dibacakan mantera pada air putih kemudian di minum dan di usap pada wajah pemain musik dengan tujuan ritual ini sendiri agar pemain musik nya sanggup mengiringi para penari tigel dengan waktu yang tidak ditentukan ,bahkan terkadang hingga pagi menjelang.

Penulis: Putri Rahmawati Jurnalis Smansa Simba.

Facebook Comments Box

Penulis : Putri rahmawati komunitas seperak jurnalis smansa simba

Berita Terkait

Kisah di Perbatasan: Serabi Lempit di Warung Gelap
Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Bahar Buasan Sebut Akan Fokus Layani Masyarakat Babel
Satu dekade TVRI Bangka Belitung : Bahar Buasan Dorong TVRI Sebagai Edukasi Dan Hiburan Bernuansa Kearifan Lokal
Satu Dekade TVRI Bangka Belitung : Bahar Buasan Dorong TVRI Sebagai Edukasi Fan Hiburan Bernuansa Kearifan Lokal
CERPEN : Ikrar setelah tsunami Aceh 26 Desember 2004 ( Kisah nyata )
Bahar Buasan: Selamat Natal, Dimanfaatkan untuk membawa Kedamaian dan Pengharapan
Rahasia Dibalik Pelatihan Jurnalistik SMAN 1 Simpang Rimba: Apa Yang Mereka Pelajari ?”
KISAH 6 SISWA SMA LEPONG IKUT PPKM NASIONAL BERSAMA TNI AL
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 9 Januari 2025 - 14:33 WIB

Pemenuhan Hak Beribadah, Lapas Kelas I Medan Gelar Ibadah Bersama Warga Binaan

Kamis, 9 Januari 2025 - 13:56 WIB

Polsek Medan Timur Gencarkan Sambang ke Satpam untuk Jaga Kamtibmas

Kamis, 9 Januari 2025 - 13:47 WIB

Polsek Medan Timur Gelar Patroli Dialogis dan Sosialisasi Kamtibmas

Kamis, 9 Januari 2025 - 13:11 WIB

Lapas Padangsidimpuan Terima Kunjungan Perwakilan BRI Cabang Padangsidimpuan

Kamis, 9 Januari 2025 - 11:58 WIB

Dengan Mediasi,Polsek Siantar Barat Selesaikan Perkara Pencurian

Kamis, 9 Januari 2025 - 11:53 WIB

Patroli Polrestabes Medan Sambangi Konsulat Amerika, Berikan Pelayanan dan Rasa Aman

Kamis, 9 Januari 2025 - 11:14 WIB

Lapas Narkotika Langkat Jalin Kolaborasi dengan BRI Stabat untuk Tingkatkan Pelayanan

Kamis, 9 Januari 2025 - 10:06 WIB

Komandan Brimob Polda Sumut: “Syukur, Etika, dan Kesiapan Adalah Pilar Pengabdian”

Berita Terbaru

Exit mobile version