TERLAMBAT

PUTRI RAHMAWATI

- Redaksi

Selasa, 30 Juli 2024 - 19:59 WIB

20115 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto ilustrasi Brilio.Net

TIMELINES, INEWS
Oleh: Pernola Simba X¹

Jangan patah semangat walau banyak yang menghujat,jangan ragu untuk terus melangkah hanya karna perkataan manusia ,masa depan mu ditentukan oleh dirimu sendiri, bukan orang lain(percayalah pada dirimu sendiri).

Minggu pagi yang nampak cerah Matahari pun juga mulai muncul dengan malu-malu menyambut pagi yang akan datang di kota bandung, begitu juga dengan kendaraan yang mulai berlalu lalang seakan menyambut hari minggu ini dengan suka cita, dan begitu juga dengan dua sahabat yang sebentar lagi akan berpisah.

“Duh,besok udah MPLS aja,rasanya baru kemaren deh kita lulus dari Mts,iya kan lett.”ujar Fiona kepada letta dengan wajah yang murung.

“Iya nih Fii ,ga kerasa yah udah lulus aja.”letta menjawab dengan raut wajah yang tak jauh berbeda dengan Fiona sahabatnya itu.

Fiona Alexander Smith dan letta the Damiand,mereka adalah anak pengusaha sukses yang sudah bersahabat dari mereka masih sekolah di jenjang SMP,tapi walaupun mereka sama-sama berasal dari keluarga kaya ,mereka berdua memiliki kehidupan yang jauh berbeda,jika letta adalah anak tersayang di keluarganya maka Fiona adalah sebaliknya, bahkan keluarganya menggap Fiona sebagai benalu di keluarga mereka .

“Let ,gimana aku bisa ngejalanin hari-hari ku tanpa kamu nanti?aku takut let,cuma kamu sahabat yang aku punya ,gak ada yang sayang sama aku selain kamu let..aku takut lett..aku takutt.”Fiona berkata dengan mata yang mulai berkaca-kaca menghiasi wajah cantiknya.

Sebenarnya Fiona dan letta tidak ingin berpisah,tapi karena keluarga letta yang akan pindah kota akhirnya keadaan itu memaksa mereka berdua untuk berpisah di jenjang SMA.

“Fiona,hey tatap mata aku, kamu jangan gituu aku bakal selalu ada buat kamu kok, walaupun kita pisah sekolah tapi aku akan tetap selalu ada buat kamu, kalau kamu kangen aku, kamu bisa telepon aku aja nanti,jangan sedih yaa.. percaya sama aku aku yakin kamu bisa jalanin ini semua.”sahut letta kepada sahabat nya itu.

Kemudian Letta yang mendengar perkataan sahabatnya itu hanya bisa menasehatinya dengan lembut, walaupun sebenarnya letta juga tidak mau berpisah dengan sahabatnya itu tetapi mau bagaimana lagi ,karena ini sudah takdir yang ditetapkan oleh tuhan pikirnya.

“Kapan ya lett, orang tua aku mau dengerin keputusanku, kapan mereka mau dukung keinginan aku ,kapan mereka bangga sama semua prestasi yang aku dapat let? kapan?!”Fiona bertanya dengan butiran-butiran bening yang mulai menghiasi wajah cantiknya itu.

letta yang mendengar keluh kesah sahabatnya itu hanya dapat memperhatikan Fiona dengan tatapan sayunya.

“Fionaa, heii dengerin aku yah, nggak papa sekarang kamu sekolah di tempat pilihan orang tuamu, anggap aja ini mungkin udah takdir dari Tuhan, mungkin ini cara Tuhan untuk bikin kamu bisa gapai cita-cita kamu,jangan sedih lagi yah.”jawab letta menasehati sahabatnya itu Fiona dengan menatap berpura-pura garang.

“Hahaha makasih ya Letta, kamu selalu ada buat aku, kamu selalu ada di saat aku lagi susah maupun senang, aku sayang banget sama kamu.”Ucap Fiona tulus dengan mata yang mulai berkaca-kaca seakan air matanya berlomba-lomba ingin keluar.

Fiona sendiri yang merupakan anak yang selalu berpura-pura kuat di depan orang lain itu tidak bisa menahan diri untuk tidak menangis jika sudah bersama sahabatnya letta.

“Lett gimana hari ini di sekolah barumu?” tanya Fiona dari seberang telepon dengan penasaran.

“Seru bangett! aku hari ini dapet banyak temen, apalagi kakak osisnya ganteng-ganteng banget, tambah semangat deh aku sekolahnya. hahaha ada-ada aja kamu lett.” jawab Fiona dengan tawa renyah nya.

Walaupun Fiona dan letta sudah lama bersama, tapi mereka memiliki kepribadian dan pola pikir yang berbeda, jika Fiona adalah anak ambis yang gila nilai ,maka letta adalah kebalikannya yaitu anak yang tidak terlalu peduli dengan nilai.

“Oh iya Fii,kamu tau gakk, aku kangen banget tau main bareng kamu!!”Ucap letta dengan wajah berpura-pura sedih yang kentara diwajahnya.

“aku juga kangen banget belajar bareng kamu,” jawab Fiona dengan santai,

Letta yang mendengar hal tersebut keluar dari mulut sahabatnya hanya bisa terdiam seraya berpikir ” anak ambis emang beda”.

“Let? ,letta?!..”teriak Fiona sedikit keras, karena mendapati sahabatnya itu hanya diam saja sedari tadi.

” E-eh? I-iyah kenapa?”Letta menjawab dengan sedikit gagap karena masih shok dengan kejadian tadi.

“Kamu nih dari tadi aku panggil tapi nggak nyaut-nyaut, ada apa sih?”cerca Fiona dengan sedikit kesal.

Pagi ini di kediaman Smith, tepatnya di ruang makan semua anggota keluarga Smith sudah berkumpul untuk makan bersama.

“Mah, pah,Fio tahun depan jadi pindah sekolahnya kan? Kan kakak tahun depan juga udah lulus kuliahnya,” ucap Fiona memulai pembicaraan.

“Buat apa sih kamu sekolah jauh-jauh? ngabisin duit aja.Anak perempuan tuh gak perlu sekolah tinggi-tinggi, ujung-ujungnya juga bakal balik ke dapur doang.”ucap Alexander Smith sang kepala keluarga dengan menatap Fiona datar .

Baca Juga :  Kisah di Perbatasan: Serabi Lempit di Warung Gelap

“Pah, Kenapa sih papa selalu bilang gitu ke Fio? Fio juga anak papa sama mama, tapi kenapa cuma Fio yang papa katain begitu, kakak juga cewek tapi kenapa apapun yang kakak mau selalu papa turutin??.Fionya kapan pah? Fio juga mau sekolah di sekolah impian Fiona kayak kakak, papa selalu aja gini, papa nggak adil sama Fio!!”balas Fiona dengan perasaan bergemuruh berusaha menahan tangis agar dia tidak meneteskan air mata di depan keluarganya itu,dia tidak ingin terlihat lemah di depan keluarganya.

“Mah,”panggil Fiona berharap mamanya itu mau membelanya, tapi apa yang diucapkan mamanya malah semakin membuat hati Fiona sakit lagi dan lagi.

“Fio,kamu berbeda dengan kakakmu, kakakmu anak yang cantik dan cerdas, bukan seperti kamu yang bodoh, jadi wajar saja kami mendukung setiap keinginan kakakmu, kamu jangan egois!”ucap wanita bernama Della yang tidak lain adalah ibu dari Fiona sendiri dengan menatap malas yang dilayangkan kepadanya, seakan dihantam benda tajam tak kasat mata hati Fina terasa sakit bagai ditusuk seribu pedang, seakan tak percaya dengan perkataan ibunya

Fiona menatap mamanya itu dengan pandangan yang mulai mengabur seakan air matanya akan berlomba-lomba ingin keluar dari mata cantiknya.

“apa mama bilang?? aku egois?,Hahaha iya mah, aku Emang egois, aku bahkan relain sekolah impianku demi kakak mah, aku selalu ngalah sama dia, tapi mama masih bilang aku ini egois?! hahaha lucu banget sih mah, terus apa tadi Mama bilang?.Aku bodoh ya? Mah, aku udah berusaha buat dapat banyak prestasi, itu semua demi buat kalian bangga sama aku aku udah nunjukin piagam-piagam yang aku dapat ke kalian, tapi apa kalian gak pernah kasih apresiasi atau dukungan ke aku, kalian nggak pernah peduli sama apa yang aku lakuin, tapi dengan entengnya mama bilang kalau aku bodoh, ya! Mungkin aku emang bodoh mah, aku bodoh karena berharap sama kalian, aku capek mah aku capek.”ucap Fiola bersedih.

Cukup sudah! Fiona yang sudah tidak tahan lagi menahan air matanya yang berlomba-lomba ingin keluar dari tadi pun menangis di depan keluarganya seraya berlari menuju kamarnya yang berada di lantai 2 dengan langkah tergesa-gesa,

“Brak!!”

Fiona membanting kuat pintu kamarnya dengan penuh amarah,

” Kenapa sih mereka jahat sama aku,? apa salah aku? Apa emang bener kalau aku bukan anak mereka?”

tidak terasa sudah hampir satu jam Fiona menangis kini matanya mulai memberat dan dia tertidur di atas lantai yang dingin dengan tampilan acak-acakan di dalam kamarnya.

“Haah haah, yatuhan aku mohon jangan sesek nafas sekarang,aku mohon jangan sekarang,”Fiona bernafas dengan terengah-engah sembari mencari obatnya di laci meja.

“Alhamdulillah ini obatnya ketemu”ucap syukur Fiona.

Dengan tergesa-gesa Fiona mulai meminum obatnya itu.Setelah meminum obatnya Fiona terduduk tak berdaya di atas lantai yang dingin itu meratapi nasibnya yang malang.

Sebenarnya 3 bulan lalu Fiona sempat pergi ke rumah sakit untuk periksa ada apa dengan dirinya yang sering sesak nafas dan mudah lelah,dan setelah menunggu beberapa saat betapa terkejutnya Fiona ketika diberitau kalau dirinya di diagnosis mengalami kanker stadium Akhir.Dari hari itu dia mulai menyerah dengan kehidupannya,bahkan tubuhnya sudah semakin kurus selama tiga bulan terakhir ini.

Dengan tergesa²-gesa Fiona mulai bangkit dari duduknya dan langsung beranjak pergi ke rumah sakit tempatnya biasa sering kunjungi selama dia di diagnosis mengalami kanker stadium akhir itu.

“Drrtt..drrtt..,Fiona!! kemana kamu! Papa mu mengalami gagal jantung, tapi kamu malah berkeliaran kemana-mana!,dasar anak tidak tau di untung,mau jadi apa kamu,hanya bisa jadi benalu saja di keluarga!,,.Pergilah dari keluarga Smith dan jangan pernah kembali lagi,dasar anak tidak tau malu!.”ucap mamanya ditelpon kepada Fiola.

Dengan berakhirnya telepon dari mamanya itu ,Fiona merasa seakan hidupnya juga akan berakhir tidak lama lagi.

“Deg..”

“Fiona kerumah sakit mau berobat mah,Fio bukan seperti yang mama bilang,maafin Fio mahh, Fio janji Fio ga akan kembali lagi”selamanya”

“PERMISI PERMISII!! minggir semuanya.”

Suara ambulans berbunyi dengan keras di luar rumah sakit tempat Fiona berada,dan betapa terkejutnya Fiona melihat papanya lah yang berada di dalam mobil ambulance itu,
Segerombolan orang mulai mendekat ke arah ambulance dan sang Alexander Smith mulai di bawa menuju ruang VIP rumah sakit itu,dengan perasaan yang berkecamuk Fiona berlari menuju ruang dimana papanya dirawat,mengintip lewat jendela melihat papanya terbaring tak berdaya di atas Nakas,Fiona sudah mengambil keputusan Sekarang,dia akan menyelamatkan ayahnya itu bagaimana pun caranya.

Dilain tempat di sebuah ruangan..

“Maaf,apakah anda yakin akan mendonorkan jantung anda?, apakah keluarga anda sudah tau tentang hal ini?”Seorang dokter muda itu bertanya dengan tak yakin,dia merasa ada yang tidak beres disini.

“Ya,saya yakin dok,beliau adalah sosok yang sangat saya sayangi ,dan umur saya juga tidak lama lagi,jadi lebih baik saya mendonorkan jantung saya untuk membantu papa Saya.”Jawabnya dengan terkekeh kecil.

Baca Juga :  CERPEN: Tangisan Malam

Mendengar jawaban dari wanita itu,dokter itu hanya bisa meng-iyakan jawaban nya.Mau bagaimana pun juga itu adalah keputusan wanita itu,jadi dia tidak bisa melakukan apa-apa…

Keluarga Smith saat ini sedang menatap khawatir ruang operasi yang ada sang kepala keluarga dan seorang pendonor yang ingin mendonorkan jantungnya untuk kepala keluarga, keluarga Smith itu.Betapa baiknya orang yang ingin mendonorkan jantungnya itu,

“Mas, aku harap kamu baik-baik aja,kamu harus berjuang mas jangan sia-sia kan orang yang telah rela mendonorkan jantungnya untukmu.”ucap mamanya Fiola.

Wanita paruh baya itu alias mamanya Fiola hanya bisa menangis dan ber-doa’a untuk keselamatan suaminya itu.Sampai ada seorang dokter yang keluar dari ruang operasi itu dengan tatapan lega , wanita paruh baya itu Langsung menemui dokter itu,dan bertanya dengan khawatir,

“Bagaimana dengan keadaan suami saya dok?apa suami saya baik-baik saja,apa operasi nya berjalan lancar? “tanya mamanya Fiola kepada dokter.

Dengan senyuman tipis dokter itu menjawab pertanyaan dari wanita paruh baya itu dengan sabar.

“Selamat, pasien atas nama bapak Alexander Smith berhasil menjalani operasi dengan lancar.”jawab sang dokter.

Tanpa berbasa-basi lagi keluarga smith langsung saja memasuki ruang operasi itu dengan senyum bahagia.

“Mas ,kamu gak papa kan?.”tanya mamanya Fiola.

Senyum bahagia memenuhi seluruh ruangan itu dan tak lama setelah itu dokter yang menangani operasi tadi menghampiri mereka dan memberikan sepucuk surat kepada kepala keluarga itu seraya berkata.

“ini, adalah surat dari orang yang mendonorkan jantungnya untuk bapak Alexander Smith silakan dibaca”ujar dokter itu dengan tersenyum tipis penuh arti

Dengan perasaan berkecamuk Alexander Smith itu dengan segera membuka surat dari orang yang telah mendonorkan jantungnya itu.

“Dari Fiona ,Anak mu,Pah, gimana kabar papa?papa udah sembuh kan?,pah mungkin saat kalian baca surat ini aku udah gak ada lagi di dunia ini,hehe,pah/mah maafin Fio yah selama ini Fio selalu bikin kalian emosi,Fio nakal yah mah/pah ,yaudah maafin Fio yah sekarang Fio ga gitu lagi kok karna saat papa sembuh mungkin Fio udah di pangkuan tuhan,Hemm mah mama mau Fio ga kembali lagi kan?,habis ini Fio ga bakal kembali lagi mah,Fio turutin kata mama,Fio sekarang ga egois kan mah Fio ga nakal lagi ,Fio capek mah Fio udah ngerasain sakit selama ini,Fio nyerah Fio gak sekuat itu buat bertahan lama, Sekarang Fio mau Tidur yah ma,Fio udah ga kuat ,Fio pamit dulu,semoga kalian selalu bahagia (I love you all ).”

“Deg.”

Bagai tersayat benda tajam tak kasat mata betapa hancurnya hati orang yang berada di situ,dengan tangan dan kaki gemetaran wanita dan pria paruh baya itu membuka kain penutup orang yg telah mendonorkan jantungnya itu ,deg deg deg dengan tangan yang gemetaran dan detak jantung yang berdetak kencang akhirnya penutup itu terbuka dengan lebar, menampilkan gadis cantik yang terbaring lemah dengan senyum tipis terpatri di wajahnya.

“Gak!gak mungkin itu kamu kan Nak?,itu ga mungkin kamu kan sayang?”tangjs keluarga nya itu.

“Fiona bangun nak ini papa sama mama sayang ,bangunn mama mohon bangun Fio bangunn.,Nak ayoo bangun papa sama mama ada disini sama kamu kami sayang sama kamu nakk kami mohon bangun sayang.”ucao sang keluaga Fiola menyesal atas semuanya.

Dengan rasa penyesalan mendalam keluarga itu menangis meraung-raung menyesali perbuatan mereka kepada anak perempuan nya.

“BRAK!”

Suara pintu di buka dengan sangat kencang itu menampilkan gadis cantik dengan tampilan acak-acakan yang sudah dilinangi air mata berlari ke arah jasad Fiona yang terlihat sangat pucat itu.

“Jleb.'”

Letta memeluk jasad sahabatnya dengan tangisan pilu yang memenuhi seisi ruangan itu.

“Kalian! kalian yang udah bikin Fiona begini! Keluarga macam apa kalian! Apa gak puas kalian menyakiti sahabat ku ini?! Apaa!,dia sudah cukup menderita selama ini,tapi kenapa kalian malah merenggutnya Sekarang,kenapaa??!.”Letta bertanya dengan lirih dan penuh emosi ,dan yang di tanya hanya bisa menunduk dalam dan menangis.

“M-maaf kami menyesal kami benar-benar menyesal Nak..kami minta maaf,kami minta maaf.”Ujar orang tua Fiona itu dengan masih menangis tersedu-sedu.

“Kenapa gak dari dulu?kenapa kalian ga dari dulu minta maaf sama Fiona?, Sekarang kalian minta maaf buat apa ?,sahabat aku sekarang udah nyerah sama kehidupannya karna kalian!!”Tolong kembalikan sahabat ku aku mohon kembalikan Fionaa.”Letta menangis tersedu-sedu dengan kedua tangan yang mengepal menahan amarah karna orang tua Fiona yg menurutnya sangat kejam itu.

28 juli jasad seorang Fiona smith dikuburkan dengan tangis pilu penyesalan dari keluarga nya yang hanya bisa menyesal disaat semuanya sudah terlambat,letta berjalan menyelipkan surat di atas gundukan di dekat batu nisan sahabatnya Fiona,Fio sekarang kamu yang tenang yah disana jangan sedih lagi(dari sahabat mu,letta).

Tamat
Simpang Rimba 30 juli 2024.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Kisah di Perbatasan: Serabi Lempit di Warung Gelap
CERPEN : Ikrar setelah tsunami Aceh 26 Desember 2004 ( Kisah nyata )
SENGKUNI: SIMBOL LICIK DAN TIPU DAYA DALAM EPOS MAHABHARATA
HMI Ajak Masyarakat Gunakan Hak Pilih dan Ciptakan Kondisi Damai di Kota Subulussalam.
Polres Tanjungbalai pastikan pengamanan kantor KPU Dalam keadaan aman dan Baik
Antisipasi barang selundupan, sat polairud polres Tanjungbalai periksa kapal tanpa nama masuk perairan tanjungbalai
MIMPI MENJADI NYATA
IMPIAN BINAR
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 29 Desember 2024 - 10:07 WIB

Golok Ciomas: Warisan Budaya Khas Banten dengan Nilai Sejarah dan Keagamaan

Senin, 16 Desember 2024 - 08:57 WIB

Aceh Seuramoe Mekkah: Harmonisasi Tradisi Peradaban, Syariat, dan Lingkungan

Rabu, 4 Desember 2024 - 22:51 WIB

KPU Kabupaten Toba Tetapkan Perolehan Suara Pada Pilkada di Toba Tahun 2024

Jumat, 6 September 2024 - 22:04 WIB

Budaya Tidur Siang “Eh Leuho” di Sabang, Warisan Kearifan Lokal yang Menarik Perhatian Turis

Berita Terbaru

NASIONAL

TNI AU Akan Tempatkan Batalyon Rudal untuk Perkuat IKN

Selasa, 7 Jan 2025 - 23:19 WIB

INTERNASIONAL

Indonesia Masuk BRICS, Cita-cita dan Penantian 11 Tahun Prabowo

Selasa, 7 Jan 2025 - 23:06 WIB

Exit mobile version