TIMELINES INEWS>>Seorang perempuan etnis Rohingya, Jannatara (18 tahun), melahirkan seorang bayi perempuan di Balai Meuseuraya Aceh, Banda Aceh. Bayi yang diberi nama Syakatara tersebut telah berumur 20 hari. Menurut Kafayatullah, seorang etnis Rohingya, bayi tersebut mengalami gatal-gatal dan ruam pada tubuhnya.
Kafayatullah menjelaskan bahwa bayi tersebut telah mendapatkan perawatan kesehatan di Balai Meuseuraya Aceh yang disediakan oleh dokter yang bekerja sama dengan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM). Pemeriksaan kesehatan dilakukan secara rutin setiap pekan, dua kali.
Ibu dari bayi tersebut, kata Kafayatullah, telah hamil selama 7 bulan sebelumnya ketika berada di pengungsian di Cox Bazar, Bangladesh. Sedangkan ayahnya telah meninggal di sana.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa tiga imigran Rohingya yang tinggal di Balai Meuseuraya Aceh, Banda Aceh, juga hamil. Namun, mereka tidak mengikuti pemeriksaan kesehatan kehamilan.
Menurut Dr. Nurul Fitria dari Rumah Sakit Universitas Syiah Kuala Prince Nayef bin Abdul Aziz, para imigran Rohingya tersebut tidak mengalami masalah kesehatan yang signifikan, sehingga tidak memerlukan pemeriksaan kesehatan kehamilan.
Dr. Nurul menjelaskan bahwa konsultasi mengenai masalah kehamilan saat ini masih dilakukan oleh dokter umum, tetapi akan ditangani oleh dokter kandungan jika diperlukan.
Terkait proses kelahiran para imigran Rohingya yang hamil, Dr. Nurul menyatakan bahwa belum ada keputusan yang diambil karena belum ada konfirmasi lebih lanjut mengenai situasi mereka.