TLii | ACEH | GAYO LUES – Pemilihan Kepala Daerah Gayo Lues 2024 semakin dekat, dan nama pasangan Suhaidi-Maliki terus mencuat sebagai kandidat terkuat. Berbagai kalangan menilai, pasangan ini membawa harapan baru bagi masa depan Gayo Lues. Dengan latar belakang birokrasi yang solid, Suhaidi sebagai mantan Kepala BPBD dan Maliki sebagai mantan Kepala Badan Keuangan, keduanya memiliki pengalaman luas dalam memimpin instansi pemerintahan. Hal ini menjadi modal penting dalam membawa perubahan positif untuk negeri Seribu Bukit.
Sebagai daerah yang kaya akan potensi, khususnya di bidang pertanian dan perkebunan, Gayo Lues membutuhkan pemimpin yang memahami kebutuhan lokal. Suhaidi dan Maliki, dengan rekam jejak birokrasi mereka, dipandang memiliki pemahaman mendalam tentang tantangan dan peluang yang ada. Mereka tidak hanya memiliki wawasan politik, tetapi juga keahlian dalam manajemen pemerintahan, sesuatu yang sangat dibutuhkan untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi daerah ini.
Tak hanya itu, Suhaidi-Maliki telah berhasil menarik dukungan besar dari berbagai lapisan masyarakat dan partai politik. Dukungan dari 13 partai politik besar yang mendudukkan 17 wakil di DPRK Gayo Lues menunjukkan besarnya keyakinan terhadap kemampuan pasangan ini untuk memimpin. Nama-nama partai besar seperti Demokrat, PKB, NasDem, dan Gerindra, di antara lainnya, menjadi bukti bahwa pasangan ini diakui tidak hanya oleh rakyat, tetapi juga oleh tokoh-tokoh politik berpengaruh di Gayo Lues.
Tantangan kesehatan, misalnya seringnya pasien harus dirujuk ke luar daerah, adalah salah satu masalah yang perlu segera diatasi. Pasangan ini menjanjikan solusi konkret dengan memperbaiki fasilitas kesehatan dan menambah tenaga medis yang berkualitas. Di samping itu, program-program yang mereka tawarkan berfokus pada pengurangan kemiskinan, peningkatan mutu pendidikan, serta pengembangan infrastruktur jalan yang sangat diperlukan untuk menunjang perekonomian daerah.
Di tengah kondisi Gayo Lues yang masih bergulat dengan masalah kemiskinan dan pengangguran, program pembangunan yang mereka tawarkan berpotensi memberikan dampak signifikan. Peningkatan taraf hidup masyarakat melalui pengembangan sektor pertanian dan perluasan lahan di luar kawasan hutan lindung menjadi langkah strategis yang sangat dibutuhkan. Ini sejalan dengan visi mereka untuk memajukan Gayo Lues sebagai daerah sentra pertanian di Provinsi Aceh.
Pasangan Suhaidi-Maliki tidak hanya menawarkan janji-janji politik kosong. Pengalaman dan keahlian mereka dalam birokrasi memberi harapan bahwa kepemimpinan mereka akan mampu menggerakkan roda pemerintahan dengan lebih efisien dan efektif. Keberanian Maliki untuk mundur dari kursi DPRK demi maju sebagai calon wakil bupati pun menjadi bukti keseriusan dan dedikasi mereka untuk memajukan Gayo Lues.
Kini, masyarakat Gayo Lues menghadapi pilihan penting. Di tangan pasangan Suhaidi-Maliki, ada harapan bahwa negeri Seribu Hafiz ini dapat berkembang lebih maju, dengan pemerintahan yang tidak hanya memahami masalah daerah, tetapi juga berani mengambil langkah-langkah progresif untuk mengatasinya. Kita berharap, jika mereka diberi amanah, Gayo Lues akan melangkah ke arah yang lebih baik, mewujudkan potensi sebagai daerah sentra pertanian, perkebunan, dan pariwisata yang sejahtera.
Penulis:
[ Ishad Anshar, Mahasiswa UNP Sumbar ]