TLii >> Kota Serang – Aroma manis gula bercampur beras ketan mulai tercium saat memasuki area Kampung Magelaran, Kecamatan Kasemen, Kota Serang. Terlihat beberapa warga tengah sibuk membuat kue khas Banten yaitu gipang.
Salah satu pembuat kue gipang yang terkenal adalah Nengsi. Dia berseloroh kalau ada resep rahasia agar gipang buatannya lebih enak yang diturunkan nenek moyangnya sejak berpuluh-puluh tahun lalu. Resep itu kemudian dijaga dan diturunkan ke generasi-generasi selanjutnya.
“Udah dari nenek moyang (membuat gipang) jadi sudah turun temurun,” kata Nengsi saat ditemui TLii. Senin (24/3/2025).
Nengsi menceritakan proses pembuatan gipang dari awal. Mulanya beras ketan dicuci, setelah itu direbus dan dijemur selama beberapa hari. Jika cuaca sedang baik yaitu panas tak berawan maka proses penjemuran bisa kurang dari empat hari.
“Kalau nggak ada panas, Empat harian lah ngejemurnya,” ujarnya
Setelah dijemur, beras ketan kering digoreng dan dibentuk persegi panjang. Kue gipang berwarna cokelat pun siap diperjualbelikan ke berbagai daerah di Banten seperti Lebak, Pandeglang, Cilegon, dan Tangerang.
Saat bulan puasa seperti saat ini, khususnya menjelang lebaran, Nengsi mengatakan omzet yang didapatnya bisa mencapai Rp8 juta sehari. Selain di Banten, dagangannya itu juga dipasarkan hingga ke Jakarta.
“Sehari habis 35 dus, satu dus itu ada 12 toples, satu toples harganya 20 ribu,” tuturnya.
Ida, salah satu pembeli setia kue gipang buatan Nengsi mengatakan dirinya rutin membeli olahan tangan Nengsi itu karena harganya yang pas di kantong. Selain itu, sudah pasti rasanya pun lezat dan cocok menjadi camilan saat berbuka puasa dan lebaran.
“Kalau bulan puasa lebih banyak (pesannya),” kata Ida
Beragamnya varian rasa kue gipang Nengsi juga membuat Ida ketagihan kue gipang. “Saya sangat menyukai varian rasa ketan hitam dan ungu karena rasanya yang khas dan warnanya yang menarik,” ucapnya.