TLii | ACEH | GAYO LUES, Blangkejeren – SDS Terpadu Raudlatul Jannah kembali menggelar Perkemahan Jumat-Sabtu-Minggu (PERJUSAMI) sebagai bagian dari kegiatan tahunan Gerakan Pramuka. Kegiatan yang berlangsung pada 14-16 Februari 2025 ini diikuti oleh 127 siswa dari kelas V dan VI, yang terbagi dalam 12 regu Pramuka Penggalang. Perkemahan berlangsung di Bumi Perkemahan Bur Badak dengan tujuan menumbuhkan jiwa patriotisme, kemandirian, kepemimpinan, serta kerja sama tim di antara siswa.
Ketua Panitia Perkemahan, Kak Abdul Rahman, S.Sos., menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya melatih keterampilan berkemah, tetapi juga membentuk karakter dan kepribadian siswa. “PERJUSAMI tahun ini dirancang untuk memberikan pengalaman berharga bagi siswa dalam membangun semangat gotong royong serta menggali potensi mereka sesuai dengan bakat masing-masing,” ujarnya.
Hari Pertama: Pembukaan dan Orientasi
Kegiatan diawali dengan pendirian tenda dan upacara pembukaan yang dipimpin oleh Ketua Umum Yayasan Pelita Cendikia An-Najah, Dra. Arbarayeni. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa Pramuka adalah wadah pembelajaran karakter yang menanamkan kemandirian dan tanggung jawab.
Sementara itu, Kepala Sekolah sekaligus Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan (Mabigus) 20.01.127-128 SDS Terpadu Raudlatul Jannah, Samsul Bahri, S.Pd.I., berharap agar peserta perkemahan dapat mengamalkan nilai-nilai Dasa Darma Pramuka dalam kehidupan sehari-hari. Hari pertama kemudian diakhiri dengan materi orientasi perkemahan yang disampaikan oleh Sekretaris Kwartir Cabang (Kwarcab) Gayo Lues, Kak Deni Hartawan.
Hari Kedua: Penjelajahan dan Api Unggun
Ketua Gugus Depan SDS Terpadu Raudlatul Jannah, Kak Dedy Saputra, menjelaskan bahwa pada hari kedua, seluruh siswa mengikuti kegiatan penjelajahan di sekitar Bukit Bur Badak. Setiap regu melewati enam pos tantangan yang menguji berbagai keterampilan, mulai dari keagamaan, kepemimpinan, kemampuan indra manusia, SMS (Sandi, Morse, dan Semaphore), pengetahuan umum kepramukaan, hingga penyusunan puzzle.
Setelah penjelajahan, kegiatan dilanjutkan dengan sesi materi Scouting Skills yang mengajarkan keterampilan bertahan hidup (survival), kerja sama, dan kepemimpinan. Malam harinya, suasana semakin meriah dengan upacara penyulutan api unggun dan pentas seni yang menampilkan yel-yel regu serta berbagai kreativitas siswa.
Hari Ketiga: Games dan Penutupan
Memasuki hari terakhir, peserta mengikuti berbagai permainan seru yang dirancang untuk melatih kerja sama dan kekompakan. Setelah apel pagi, kegiatan resmi ditutup oleh Kepala Sekolah, Samsul Bahri, S.Pd.I. Sebelum pulang, panitia mengumumkan pemenang berbagai lomba dan penghargaan bagi regu terbaik selama perkemahan.
Dengan penuh semangat, seluruh peserta pulang membawa pengalaman dan pelajaran berharga dari PERJUSAMI tahun ini. Seperti yang dikatakan Robert Baden-Powell, pendiri Gerakan Pramuka, “Perkemahan adalah hal yang ditunggu-tunggu oleh anak Pramuka.”
Antusiasme Peserta dan Harapan ke Depan
Kegiatan PERJUSAMI tahun ini mendapat sambutan hangat dari para peserta. Banyak siswa yang merasa senang dan antusias mengikuti setiap kegiatan yang telah disusun oleh panitia. Salah satu peserta, Rizky, siswa kelas VI, mengungkapkan kesan positifnya selama perkemahan.
“Saya sangat senang bisa ikut PERJUSAMI. Kegiatannya seru, terutama saat penjelajahan dan api unggun. Saya juga belajar banyak hal baru, seperti sandi morse dan cara bekerja sama dalam tim,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Anisa, peserta dari regu putri. Ia mengaku mendapatkan banyak pengalaman berharga, terutama dalam melatih kemandirian. “Biasanya di rumah saya selalu dibantu orang tua, tapi di perkemahan ini saya belajar untuk mengurus diri sendiri, memasak, dan bekerja sama dengan teman-teman,” katanya dengan semangat.
Sementara itu, Ketua Panitia Kak Abdul Rahman, S.Sos., merasa puas dengan kelancaran acara. Ia berharap kegiatan ini bisa terus dilaksanakan setiap tahun dengan konsep yang semakin menarik dan edukatif. “Kami ingin agar PERJUSAMI tidak hanya menjadi ajang rekreasi, tetapi juga wadah pembentukan karakter bagi siswa. Semoga di tahun-tahun mendatang, kegiatan ini semakin berkembang dengan inovasi yang lebih baik,” tuturnya.
Dukungan dari Sekolah dan Yayasan
Kepala Sekolah SDS Terpadu Raudlatul Jannah, Samsul Bahri, S.Pd.I., menegaskan bahwa pihak sekolah selalu mendukung penuh kegiatan Pramuka sebagai bagian dari pendidikan karakter. Ia berharap melalui kegiatan seperti ini, siswa dapat tumbuh menjadi pribadi yang lebih mandiri, disiplin, dan bertanggung jawab.
“Pramuka adalah salah satu wadah terbaik untuk membentuk karakter siswa. Kami berharap kegiatan seperti PERJUSAMI ini bisa terus berlanjut dan semakin berkualitas setiap tahunnya. Semoga semua peserta bisa menerapkan nilai-nilai yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya dalam pidato penutupan.
Ketua Umum Yayasan Pelita Cendikia An-Najah, Dra. Arbarayeni, juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh panitia dan peserta yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini. Ia berharap ke depan, SDS Terpadu Raudlatul Jannah dapat menjadi contoh bagi sekolah lain dalam mengembangkan pendidikan karakter melalui kegiatan kepramukaan.
Perkemahan yang Tak Terlupakan
Dengan berakhirnya PERJUSAMI, para peserta kembali ke rumah masing-masing dengan membawa pengalaman dan pelajaran berharga. Kegiatan ini bukan hanya sekadar berkemah, tetapi juga menjadi ajang pembelajaran yang mempererat persaudaraan, mengasah keterampilan, dan membangun jiwa kepemimpinan di kalangan siswa.
Seperti yang dikatakan oleh Baden-Powell, “Pramuka itu belajar dengan melakukan.” PERJUSAMI telah menjadi bukti bahwa melalui kegiatan nyata, siswa bisa mendapatkan pelajaran hidup yang tidak hanya berguna di sekolah, tetapi juga dalam kehidupan mereka di masa depan. (Red).