ACEH UTARA – Sarah Nadia (15) bersama dua adiknya Farisasilmi (13) dan Rajul Akli (10) beserta kedua orang tuanya terpaksa tidur di tempat basah dan kedinginan apabila hujan di tengah malam mengguyur rumahnya. Pasalnya dinding rumah dari ayaman bambu yang beratap daun rumbia itu, kini sudah berlubang, sehingga membuat satu keluarga ini harus bergadang hingga pagi tiba. selain kondisi atap dan dinding yang sudah berlubang, rumah yang ditempati oleh Nadia beserta keluarganya juga ditopang dengan kayu penyangga agar tidak ambruk.
Nadia berserta kedua adiknya merupakan anak dari pasangan Muslem (52) dan Syaribanun (38) yang terdata sebagai salah satu keluarga miskin di Gampong Alen, Kecamatan Syamtalira Bayu, Aceh Utara. Nadia mengaku kamarnya kerap kebasahan jika hujan.
“Meuse brat ujeun han jett, karena ie dari tampong iseteuk gase abeh bulut bak tempat eh. Meu baje mantong kadang – kadang bulut. Ujeun baroesa disalop tampong, geu neuk ek ayah han geuteujet, seubab ka patah kaye bak tuleung rueng romuh man han patah lheuh”, tulis Nadia ketika dikonfirmasi ulang.
Muslem sendiri berprofesi sebagai nelayan, dirinya mengaku untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sehari – hari saja terkadang tidak cukup, bahkan tidak mendapatkan rejeki sama sekali dari hasil pancingnya.
“Terkadang mendapatkan rejeki 50 ribu, ada yang tidak dapat sama sekali”, tutur Muslem.
Sedangkan Syaribanun sendiri berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan menjadi buruh tani di desanya. Dalam wawancara yang dilakukan oleh jurnalis Medialiterasi id melalui telpon selular pada Kamis, (18/05/2023) Syaribanun sempat menangis terisak ketika ditanyakan perihal uang jajan untuk anak – anaknya ke sekolah.
“Jangankan uang jajan, terkadang beras untuk makan saja kami tidak ada, walau sebenarnya kami malu mengatakan hal ini, tapi begitulah kenyataan nya”, ujar Syaribanun sambil menangis.
Ketika dikonfirmasi, Sofyan selaku Geuchik Gampong Alen, mengakui Muslem merupakan salah satu keluarga yang kurang mampu di Gampong nya, bahkan Sofyan mengatakan, sudah mengajukan permohonan pengadaan rumah bersama pihak kecamatan setempat untuk di ajukan kepada Baitul Mal Aceh Utara.
“Sudah tiga kali saya mengajukan permohonan bantuan rumah untuk warga kami atas nama Muslem”, ucap Geuchik Gampong Alen.
Lebih lanjut Geuchik setempat mengatakan, dirinya akan melakukan koordinasi lanjutan mengenai permohonan rumah bantuan tersebut kepada Camat setempat.
“Sejauh mana sudah prosesnya, saya dan Pak Camat sudah mengupayakan, mudah – mudahan permohonan tersebut dapat di penuhi oleh Biatul Mal Aceh Utara”, harapnya.
Hal yang sama juga di akui oleh Surya Phachta, SSTP camat Syamtalira Bayu, Camat setempat mengaku dirinya baru bertugas dikecamatan setempat baru dari bulan Januari 2023, semenjak dirinya bertugas di kecamatan setempat, mengaku sudah mengajukan permohonan ke Baitu Mal Aceh Utara. Sedangkan untuk kelanjutannya perlu melakukan koordinasi kembali dengan pihak Baitul Mal.
“Besok akan saya coba koordinasikan kembali perihal permohonan rumah bantuan untuk warga Gampong Alen yang di maksud”, tuturnya.
Saat ini Nadia dan Faris merupakan siswa yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Syamtalira Bayu. Sedangkan Rajul masih duduk di Sekolah Dasar (SD) Negeri 9 Syamtalira Bayu. [enda]
Sumber Berita :
Satu Keluarga di Aceh Utara Terpaksa Bergadang Hingga Pagi Jika Hujan Turun Dimalam Hari