TLii | SUMUT | PT PELINDO PELABUHAN BELAWAN
03/03/2025
TIMELINES INEWS INVESTIGASI, Belawan 01 Maret 2025 PT Pelindo Multi Terminal (SPMT), subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) yang bergerak di bidang terminal non-petikemas, terus meningkatkan efisiensi dan kapasitas operasionalnya di Pelabuhan Belawan. Langkah ini dilakukan guna mendukung kelancaran distribusi komoditas unggulan Sumatera Utara, khususnya Crude Palm Oil (CPO) dan produk turunannya.
Branch Manager SPMT Belawan, Khoiruddin Lubis, menjelaskan bahwa Pelabuhan Belawan saat ini mengelola empat terminal utama yang berperan strategis dalam perdagangan domestik dan ekspor.
“Terminal Curah Cair melayani aktivitas CPO dan produk turunannya dengan kapasitas hingga 6 juta ton per tahun. Terminal Food and Feed menangani kargo curah kering berkapasitas 1 juta ton per tahun. Terminal Curah Kering digunakan untuk bongkar muat bungkil (Palm Kernel Expeller/PKE) dengan kapasitas 800 ribu ton per tahun. Sementara itu, Terminal Curah Kering lainnya menangani komoditas batubara, batu split, pasir, dan tanah liat dengan produksi tahunan mencapai 700–800 ribu ton,” ujarnya, Sabtu (1/3) di Belawan.
Menurut Khoiruddin, Pelabuhan Belawan merupakan salah satu gerbang utama ekspor CPO dan produk turunannya. Saat ini, volume ekspor CPO dari terminal SPMT mencapai 3,5–4 juta ton per tahun dengan tujuan utama China dan Jepang. Selain itu, ekspor bungkil mencapai 700–800 ribu ton, sementara ekspor cangkang ke Jepang sekitar 300 ribu ton per tahun.
Di sektor perdagangan domestik, SPMT Branch Belawan juga melayani distribusi pupuk curah sebanyak 600–700 ribu ton per tahun, yang menjadi kebutuhan penting bagi sektor perkebunan.
Modernisasi dan Digitalisasi Operasional
Untuk meningkatkan efisiensi layanan, SPMT telah menjalankan program transformasi berbasis enam pilar utama, yaitu: HSSE (Health, Safety, Security, and Environment), penguatan SDM, modernisasi fasilitas dan peralatan, implementasi sistem IT, serta standardisasi layanan bongkar muat dan peningkatan kontrol operasional.
“Kami telah menerapkan sistem digitalisasi PTOS-M (Pelindo Terminal Operating System Multipurpose) guna meningkatkan transparansi dan efisiensi layanan. Dengan modernisasi peralatan dan sistem IT, kami memastikan bahwa kendala operasional dapat diminimalkan serta standar layanan terus ditingkatkan,” jelas Khoiruddin.
Ke depan, SPMT Branch Belawan akan terus memperkuat kapasitas terminal multipurpose, termasuk pengembangan infrastruktur guna mendukung peningkatan volume ekspor CPO dan produk turunannya. Selain itu, SPMT juga berencana meningkatkan kapasitas fasilitas penyimpanan serta mekanisasi terminal curah kering untuk mempercepat proses bongkar muat.
Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Provinsi Sumatera Utara, Surianto, mengapresiasi langkah SPMT dalam mendukung sektor logistik daerah.
“Kami melihat SPMT tidak hanya fokus pada modernisasi, tetapi juga tetap menjaga keseimbangan dengan dunia usaha lokal dalam aktivitas kepelabuhanan,” ujarnya.
Dengan optimalisasi operasional dan infrastruktur ini, SPMT Belawan diharapkan semakin berkontribusi dalam memperkuat sektor logistik dan meningkatkan daya saing ekspor Sumatera Utara di pasar global, Pungkasnya.
Sumber : Humas PT Pelindo Belawan
Redaksi : Ruli Siswemi