TLii|Palu, 4 Februari 2025 – Keberadaan oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang mengaku wartawan dan kerap memeras serta menggertak kepala desa di beberapa daerah menjadi perhatian serius bagi Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI). Organisasi yang mewadahi perangkat desa di seluruh Indonesia ini menilai bahwa tindakan tersebut merugikan kepala desa dan berpotensi menghambat pembangunan desa.
Ketua PPDI Merah Putih, Zulkifli Lamasana, dalam pertemuan dengan wartawan di Palu pada Selasa (4/2/2025) di salah satu kafe, menyatakan bahwa PPDI hadir untuk memberikan pendampingan kepada perangkat desa agar lebih memahami tugas dan tanggung jawab mereka dalam melayani masyarakat.
“Keberadaan PPDI ini bertujuan untuk memberikan pencerahan dan menambah wawasan para perangkat desa agar dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat serta mendorong pembangunan desa yang lebih maju dan transparan,” ujar Zulkifli.
Ia mengakui gerah dengan tindakan oknum-oknum LSM yang memanfaatkan isu korupsi untuk menekan kepala desa. Menurutnya, kepala desa harus lebih cerdas dalam mengelola dana desa sehingga tidak memberi celah bagi pihak-pihak yang berniat melakukan pemerasan.
Sebagai langkah antisipatif, PPDI telah memprogramkan pelatihan bagi perangkat desa agar lebih kreatif dalam mengelola aplikasi PPDI. Dengan aplikasi tersebut, program dan kegiatan desa bisa disampaikan secara transparan kepada masyarakat.
“Upaya ini dilakukan untuk mematahkan langkah dan pergerakan oknum-oknum yang selalu memanfaatkan kelemahan kepala desa. Terutama bagi mereka yang menyalahgunakan dana desa untuk kepentingan pribadi, karena kasus seperti ini kerap menjadi celah bagi oknum yang mengatasnamakan wartawan atau LSM untuk memeras,” tegas Zulkifli.
PPDI berharap dengan adanya pendampingan dan pelatihan ini, perangkat desa dapat bekerja lebih profesional dan transparan dalam mengelola anggaran, sehingga pembangunan desa berjalan dengan baik tanpa ada intervensi dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. SMC/RED