TIMESLINES INEWS >> Banten – Provinsi Banten disebut sebagai daerah dengan target gerakan radikalisme dan terorisme tertinggi di Indonesia setelah Provinsi Aceh. Hal ini harus menjadi perhatian khusus untuk mengantisipasi berkembangnya radikalisme dan terorisme di Banten.
“Selain itu Kota Serang merupakan kota utama secara nasional sebagai pemasok pelaku terorisme se-Indonesia, dan Cilegon berada di posisi kesepuluh sebagai target peledakan terorisme,” ucap Kabid Kewaspadaan Nasional Bakesbangpol Provinsi Banten, Cucu Suhara kepada TIMESLINES INEWS.
Cucu mengungkapkan, peringkat tersebut menjadi hal yang harus diawasi dan diwaspadai Bersama, bukan hanya pemerintah tapi juga masyarakat.
“Tingkat kekerasan di Banten masih cukup tinggi, selain itu radikal terorisme menjadi hal yang terus kami upayakan pencegahanya bersama Densus 88 Anti Teror dan pihak lainnya,” ujarnya.
Cucu menilai, beberapa faktor yang menjadi penyebab aksi terorisme dan ekstrimisme di Banten diantaranya masalah ekonomi dan minimnya pemahaman ideologi.
“Paham radikalisme merupakan kejahatan yang sangat luar biasa dan juga berasal dari sikap, pemahaman dan tindakan yang sangat berbahaya. Dampak dari paham ajaran tersebut dapat memengaruhi paham intoleransi yang bersifat sesat,” kata dia.
Masyarakat juga dapat memperkuat pendidikan kewarganegaraan untuk menanamkan pemahaman yang mendalam terhadap empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika serta perlu memberikan pemahaman agama yang damai dan toleran, sehingga tidak mudah terjebak pada ajaran radikalisme.
“Masyarakat harus proaktif, jangan mudah terpancing dengan ajakan yang sifatnya tidak seperti biasanya, maka perlu dicurigai sehingga ini dapat dikoordinasikan dengan aparat setempat, agar mengetahui apakah kegiatan tersebut menyimpang atau tidak,” ujarnya.