TLii|Poso Sulteng- Keributan kesalahpahaman antar dua pemuda di desa Pandayora, nyaris melibatkan reaksi ratusan anak muda yang terdiri dari dari Desa Pandayora dan Desa Pandajaya nyaris berujung bentrok anarkis saat acara malam dekorasi pesta pernikahan di Desa Pandayora, Rabu malam (20/11). Peristiwa ini dipicu oleh kesalah pahaman antara dua kelompok pemuda yang sebagian diduga berada di bawah pengaruh minuman keras.
Keributan tersebut terjadi sekitar pukul 22 lewat WITA, saat tarian dero, yang menjadi bagian di malam persiapan pesta, tengah berlangsung. Suasana mendadak kacau setelah seorang pemuda dari Desa Pandajaya mengaku dipukul oleh pemuda lain dari Desa Pandayora. Insiden ini memicu reaksi berantai, menyebabkan kedua kelompok nyaris terlibat dalam aksi perkelahian massal.
“Setelah kejadian pukulan itu, reaksi para pemuda tidak terbendung. Situasi menjadi kacau dan membuat pihak keluarga pesta terpaksa menghentikan acara secara mendadak,” jelas Pak Juna, salah satu anggota keluarga pesta.
Langkah Cepat Polsek Pamona Selatan
Sebanyak empat anggota Polsek Pamona Selatan segera dikerahkan ke lokasi untuk meredam situasi. Tindakan tegas dari pihak kepolisian berhasil mencegah bentrok meluas dan mengamankan sejumlah pemuda yang terlibat. Menurut salah satu anggota Polsek yang enggan disebutkan namanya, kericuhan ini nyaris berubah menjadi bentrokan besar.
“Kami segera bertindak untuk menghentikan aksi ini sebelum situasi semakin memanas. Untungnya, kedua belah pihak berhasil kami kendalikan,” ungkapnya.
Dampak dan Tanggapan Pemerintah Desa
Tarian dero, yang rencananya berlangsung hingga tengah malam, harus dihentikan lebih awal. Hal ini membuat suasana pesta menjadi kacau, dan para anak muda terpaksa dibubarkan meninggalkan lokasi.
Kepala Desa Pandayora yang diwakili oleh Yos Takuno menyayangkan insiden tersebut. Ia mengakui bahwa beberapa pemuda dari kedua desa berada dalam kondisi mabuk, sehingga memicu konflik.
“Kejadian ini sangat disayangkan, karena merusak acara malam persiapan pesta. Ke depan, kami akan lebih waspada dan mengantisipasi agar hal seperti ini tidak terulang,” ujar Yos Takuno.
Langkah Antisipasi
Pihak Polsek Pamona Selatan dan pemerintah desa setempat sepakat untuk meningkatkan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan yang melibatkan massa besar, terutama yang berpotensi memicu konflik antarwarga. Selain itu, akan dilakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk menghindari konsumsi minuman keras dalam acara adat dan pesta.
Dengan langkah ini, diharapkan Desa Pandayora dan Desa Pandajaya dapat menjaga hubungan baik serta menciptakan suasana yang lebih kondusif untuk acara-acara masyarakat ke depannya.
Laporan Pewarta : Stenlly Ladee