TIMELINES INEWS>>, Banda Aceh -Operasi Antik Seulawah 2024, yang dilaksanakan Polresta Banda Aceh sejak tanggal 22 Februari 2024 sampai dengan 12 Maret 2024 berhasil menangkap sebanyak 19 tersangka penyalahgunaan narkotika oleh satresnarkoba Polresta Banda Aceh.
Hal ini disampaikan oleh Kabag Ops Kompol Yusuf Hariadi, didampingi Kasatgas Operasi Antik AKP Ferdian Chandra dan Kasatgas Bantuan Ipda Trisna Zunaidi serta Kanit I Satresnarkoba Ipda Pariadi dalam konferensi pers di Indoor Polresta Banda Aceh, Senin (18/3/2024).
Kompol Yusuf Hariadi mengatakan, dari 13 laporan tersebut, 11 diantaranya di wilayah Kota Banda Aceh dan dua laporan di wilayah Kabupaten Aceh Besar, dan ini masih dalam wilayah hukum Polresta Banda Aceh.
” Jumlah tersangka terdiri dari 18 orang lakilaki dan satu orang perempuan. Dimana tindak pidana narkotika jenis ganja sebanyak satu tersangka, dan tindak pidana narkotika jenis sabu sebanyak 18 tersangka, ” jelasnya.
Kompol Yusuf Hariadi membeberkan berbagai peran dilakukan oleh para tersangka dalam penyalahgunaan narkotika diantaranya lima tersangka sebagai pengguna, empat tersangka sebagai penjual, tujuh tersangka sebagai pengguna dan penjual dan tiga tersangka sebagai perantara.
” Adapun para tersangka diantaranya, TMD
(33), SOF (43), FAH (37), AR (24), WR (31), HF
(42), KZ (42), IRF (36), MUT (39), ZF (25) dan
RD (23). Mereka ini bertempat tinggal di Kota Banda Aceh,” ngkap Kompol Yusuf Hariadi.
Kemudian, untuk tersangka MN (37), AT (38),
MAK (25), IR (30), AA (28), SS (42) dan MR
(37), ini mereka warga Kabupaten Aceh Besar. Sementara untuk tersangka MZ (40) memiliki kartu tanda penduduk di Kabupaten Aceh Timur.
Kompol Yusuf Hariadi mengatakan, untuk barang bukti ganja yang berhasil di amankan sebesar 81,25 gram, sabu sebanyak 206,61 gram atau sekitar 2 ons dan empat alat hisap sabu.
“Untuk modus operandi para tersangka, mereka diduga memiliki/menguasai,membeli ,menjual, menyimpan, menguasai, atau menyediakan narkotika jenis sabu atau ganja tanpa hak dan melawan hukum dengan motif untuk kebutuhan ekonomi hidup hidup sehari-hari, ” ungkapnya.
Selain itu, mereka dijerat dengan Pasal 111 ayat (1), Pasal 112 Ayat (1) dan ayat (2) dan Pasal 114 ayat (1) dan ayat (2) UndangUndang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.