TLii | ACEH | Blangkejeren – Sejumlah pemuda di Kecamatan Pining, Kabupaten Gayo Lues, menyuarakan kekecewaan mereka atas pernyataan Ketua DPRK yang dianggap menyinggung masyarakat setempat. Pernyataan tersebut disampaikan dalam pidato Ketua DPRK di salah satu desa di Kecamatan Blangkejeren, yang menimbulkan reaksi keras dan dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai kepemimpinan serta etika politik. Jum’at (1/11/2024).
Kelompok yang menamakan diri mereka sebagai Pemuda Pining kini memboikot Ketua DPRK untuk tidak menghadiri kegiatan apa pun di wilayah mereka. Aksi ini, menurut mereka, merupakan bentuk kekecewaan mendalam terhadap pernyataan Ketua DPRK yang dinilai merendahkan. Mereka menilai seorang pemimpin seharusnya menjaga etika dan memberi contoh pendidikan politik yang sehat, bukan justru memperuncing perbedaan atau menimbulkan kesan rasis.
Salah seorang perwakilan Pemuda Pining Jamalul Hakim menyatakan bahwa boikot ini dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. “Kami berharap langkah ini menjadi perhatian, agar pejabat lebih berhati-hati dalam menyampaikan pandangan yang menyangkut masyarakat, terutama untuk seorang pemimpin,” kata Jamalul.
Pemboikotan ini diharapkan akan segera direspon dengan langkah mediasi dari tokoh-tokoh masyarakat atau pihak-pihak yang dianggap bijak, guna mencari solusi damai. “Kami tidak ingin ada ketegangan berkepanjangan. Kami hanya ingin agar pemimpin lebih bertanggung jawab atas perkataan dan tindakannya,” Tutup Jamalul.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Ketua DPRK terkait peristiwa ini. (red)