TIMELINES INEWS>>Tangerang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menetapkan 24 Lokasi Khusus (lokus) penurunan kasus stunting tahun 2025. Wilayah Lokus penanganan stunting tersebut tersebar di 11 kecamatan.
Lokus penanganan stunting itu meliputi 1 desa di Kecamatan Curug, 2 desa di Kelapa Dua, 1 desa di Legok, 2 desa di Pakuhaji, 1 desa di Pasar Kemis, 5 desa di Rajeg, 1 desa di Sepatan Timur, 2 desa di Sindang Jaya, 1 desa di Solear, 5 desa di Teluknaga, dan 3 desa di Kecamatan Tigaraksa.
“Upaya penurunan stunting akan lebih efektif apabila intervensi gizi spesifik dan sensitif dilakukan secara terintegrasi atau terpadu, melalui konvergensi aksi dari semua stakeholder terkait, yang dilakukan dengan mengintegrasikan dan menyelaraskan berbagai sumber daya untuk mencapai tujuan pencegahan stunting” ucap Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi, Saat di hubungi TIMESLINES INEWS melalui jaringan telpon
Selasa,(2/4/2024).
Hendra mengatakan, penyelenggaraan intervensi secara konvergen terus dilakukan perbaikan oleh TPPS, dengan menyelaraskan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan, dan pengendalian kegiatan lintas sektor serta antar tingkat pemerintahan dan masyarakat.
“Kami terus memastikan program dan kegiatan serta anggaran tepat sasaran, dengan meningkatkan koordinasi-sinergi dan memastikan tepat pada sasaran bagi keluarga dengan risiko stunting. Peningkatan peran, kolaborasi dan keterlibatan para mitra pembangunan juga terus dilakukan,” katanya.
Sementara itu, penguatan Tim Pendamping Keluarga dalam melakukan pendampingan terus dilakukan secara maksimal kepada keluarga beresiko stunting untuk meningkatkan akses terhadap bantuan sosial yang membutuhkan serta peningkatan status gizi remaja putri, ibu hamil dan balita.
“Selain itu, pada balita kami juga terus melakukan penguatan dalam edukasi serta pendampingan terhadap balita gizi kurang untuk mendapat tambahan asupan makanan, pemahaman dalam perbaikan pola asuh, serta pemantauan tumbuh kembang anak,” ujarnya.
Tak hanya itu, upaya penurunan stunting juga dilakukan dengan melakukan beberapa program lainnya, seperti peningkatan perbaikan untuk pemenuhan kebutuhan air minum layak (masih terbatasnya jaringan perpipaan untuk akses air minum layak).