TLii >> Pandeglang – Pemerintah Pusat tahun ini mengucurkan anggaran sekitar Rp700 juta untuk penyelenggaraan pelatihan berbasis kompetensi di Kabupaten Pandeglang. Anggaran sebesar itu dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis Balai Latihan Kerja (UPT BLK) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Pandeglang.
Kepala Disnakertrans Pandeglang, Mohamad Kabir menjelaskan, pelatihan yang dibuka diperuntukkan bagi 144 orang. Nantinya pelatihan itu akan dibagi tiga angkatan, yang masing-masing angkatan diisi sebanyak 48 orang.
“Alhamdulillah tahun ini kita mendapatkan anggaran dari APBN sebesar Rp 700 juta. Tiap tahun juga sama, untuk penyelenggaraan pelatihan seperti ini,” kata dia, Rabu (10/7/2024).
Ada sekitar enam jurusan yang bisa dipilih oleh para peserta pelatihan. Jurusan yang dimaksud yakni Manajemen Perkantoran, Tenaga Listrik, Teknik Elektro, Pemesinan, Otomotif, dan Menjahit. Saat ini program tersebut sudah berjalan untuk gelombang ketiga.
“Kita sudah mulai sejak awal tahun, dan saat ini sudah berjalan untuk gelombang ketiga. Dan untuk masing-masing kelas itu biasanya diisi sekitar enam orang dengan lama pelatihan 33 hari kerja,” kata Kabir.
Mayoritas peserta pelatihan ini merupakan lulusan SMK sederajat atau mereka yang belum bekerja. Nantinya para peserta yang dinyatakan lulus akan mendapatkan sertifikat berstandar nasional untuk bekal para pesera di gunakan pada saat melamar pekerjaan.
Biasanya kan perusahaan nanya keahlian, nah sertifikat itu bisa jadi bukti keahlian mereka,” ujar dia.
Salah seorang peserta yang mengikuti pelatihan, Eka Selviana mengaku dirinya memilih mengikuti pelatihan tersebut untuk mengisi waktunya sebelum bekerja. Mengingat dia baru saja lulus dari SMK. Eka mengungkapkan, selain mendapatkan pelatihan secara gratis, peserta juga mendapatkan sejumlah fasilitas seperti seragam dan makan siang.
“Sambil nyari lowongan ya saya juga mau nyari pengalaman. Lumayan kan ketimbang nunggu di rumah,” ucap dia.
(Penulis : Kabiro Pandeglang/ Ikhsan Sururi)