Penampakan salah satu sapi liat yang berkeliaran disiang hari dilingkungan pasar terpadu busstanussalam salah satu pusat pasar andalan kota blangkejeren kabupaten Gayo Lues
TLii | ACEH | GAYO LUES | Blangkejeren, Para pedagang di Pasar Terpadu Desa Busstanussalam, Kecamatan Blangkejeren, mengeluhkan kondisi pasar yang dipenuhi kotoran akibat hewan ternak sapi yang berkeliaran bebas. Keluhan ini datang dari sejumlah pedagang yang merasa terganggu dengan situasi tersebut, terutama karena aktivitas pasar sering terhambat dan lingkungan menjadi tidak nyaman, Sabtu (07/09/2024).

AZ (30), seorang pedagang warung kopi di pasar tersebut, mengungkapkan bahwa sapi-sapi tersebut sering berkumpul di area pasar, terutama pada malam hari, sehingga pasar berubah menjadi seperti kandang sapi. “Kami merasa sangat terganggu. Pemilik sapi sepertinya tidak punya rasa tanggung jawab karena mereka membiarkan sapi-sapi ini berkeliaran tanpa pengawasan,” ujarnya.
Keluhan serupa disampaikan oleh JM (50), seorang pedagang beras di Pasar Terpadu Busstanussalam, yang juga merupakan pusat ekonomi penting bagi Kota Blangkejeren. JM berharap agar instansi terkait segera melakukan penertiban kembali, mengingat sudah lama tidak ada tindakan dari pihak berwenang. “Kami berharap pemerintah kabupaten dapat segera membuat peraturan daerah (Perda) yang melarang ternak dilepas di area pasar dan kota. Dengan adanya aturan tersebut, masyarakat yang melanggar bisa dikenakan sanksi,” harapnya.
Para pedagang juga menegaskan bahwa masalah ini telah berlangsung cukup lama, namun hingga saat ini belum ada tindakan yang signifikan dari pihak berwenang. Mereka khawatir jika situasi ini terus dibiarkan, pasar akan semakin tidak nyaman dan mengganggu aktivitas jual beli yang menjadi tulang punggung ekonomi lokal.
“Jika dibiarkan, tidak hanya kami sebagai pedagang yang dirugikan, tapi juga konsumen yang datang ke pasar. Mereka pasti enggan datang ke sini jika kondisi pasar dipenuhi kotoran ternak,” tambah AZ.
Sementara itu, warga sekitar juga mulai mengeluhkan bau tidak sedap yang kerap muncul di area pasar akibat kotoran ternak yang tidak dibersihkan secara rutin. Para pedagang berharap masalah ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah, terutama dinas terkait, agar Pasar Terpadu Desa Busstanussalam bisa kembali berfungsi dengan baik sebagai pusat ekonomi yang bersih dan nyaman.
Langkah penertiban yang diharapkan mencakup pelarangan pelepasan hewan ternak di area publik, serta penegakan sanksi bagi pemilik ternak yang melanggar aturan. Selain itu, adanya program kebersihan pasar yang lebih teratur juga dinilai penting untuk menjaga kenyamanan pedagang dan pembeli.
Sampai saat ini, masyarakat dan pedagang menunggu tanggapan serta tindakan nyata dari pemerintah daerah dalam menanggulangi masalah ini.
Hingga berita ini diturunkan, pihak terkait belum dapat dihubungi untuk memberikan konfirmasi atau tanggapan atas keluhan para pedagang di Pasar Terpadu Desa Busstanussalam ini. (Redaksi)