TIMELINES INEWS INVESTIGASI Aceh Besar – Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal, M.Tr.(Han)., menghadiri kegiatan Panen Raya Serentak bersama Forkopimda Provinsi Aceh dan Dinas Pertanian Aceh di Gampong Lamcarak, Kecamatan Seulimum, Kabupaten Aceh Besar, pada Senin (7/4/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Panen Raya Serentak yang dilaksanakan di 14 provinsi secara virtual dan terhubung langsung dengan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang memimpin kegiatan utama dari Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Kegiatan tersebut juga melibatkan kerja sama erat dengan Perum BULOG sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan nasional.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Aceh, Ir. Cut Huzaimah, MP., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terpilihnya Aceh sebagai salah satu lokasi utama dalam pelaksanaan Panen Raya Serentak oleh Kementerian Pertanian. Ia mengungkapkan rasa syukur atas hasil panen yang memuaskan serta harga gabah yang cukup baik di tingkat petani
“Melalui kolaborasi antara Kementerian Pertanian, TNI, dan Pemerintah Daerah, produksi padi Aceh meningkat menjadi 1,6 juta ton atau naik 17 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kami optimis pencapaian di tahun 2025 akan semakin baik,”
Ia juga menambahkan bahwa atas dukungan penuh Pangdam IM, Aceh berhasil meraih peringkat terbaik nasional dalam pelaksanaan program ketahanan pangan. Dari total 11.000 hektare lahan yang diajukan, saat ini 6.700 hektare telah dibuka blokir anggarannya dan diharapkan seluruh lahan dapat dioptimalkan
.
Kerja sama antara Kodam Iskandar Muda dan Perum BULOG juga menunjukkan hasil signifikan. Jika sebelumnya gabah dari Aceh harus dikirim ke Medan untuk diproses dan berasnya dikirim kembali ke Aceh, kini gabah dapat langsung diserap di dalam daerah. Target serapan sebesar 54.000 ton telah tercapai sebesar 85,79 persen atau setara 46.317 ton beras.
Melalui sambungan virtual, Gubernur Aceh Muzakir Manaf melaporkan kepada Presiden bahwa pelaksanaan program pertanian di Aceh berjalan baik dan sejalan dengan arah kebijakan pembangunan nasional. Ia juga menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk membeli gabah petani dengan harga minimal Rp 6.500 per kilogram demi menjaga stabilitas pangan dan kesejahteraan petani.
Namun, ia juga menyampaikan sejumlah tantangan di lapangan, seperti keterbatasan sistem irigasi, distribusi pupuk, serta biaya pengolahan lahan yang tinggi akibat kurangnya alat berat. Beberapa wilayah seperti Kabupaten Aceh Utara masih memiliki lahan tidak produktif yang belum tersentuh oleh program bantuan teknis.
Presiden Prabowo Subianto dalam arahannya mengapresiasi kerja keras seluruh elemen, termasuk Kementerian Pertanian, TNI dalam hal ini Babinsa dan Pemerintah Daerah dalam menjaga ketersediaan dan harga pangan Nasional. Ia menegaskan pentingnya sinergi antarlembaga dalam mencapai kedaulatan pangan.
Saya mengapresiasi koordinasi luar biasa antara Menko Pangan dan Menteri Pertanian yang turun langsung ke lapangan. Hasilnya mulai terlihat, harga pangan stabil, bahkan cenderung turun, dan beberapa komoditas sudah mampu diekspor seperti telur,” ujar Presiden.
Pada kesempatan yang sama, Pangdam IM Mayjen TNI Niko Fahrizal menegaskan bahwa kegiatan panen raya ini merupakan momentum penting dalam memperkuat kolaborasi antara Babinsa, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan.
“TNI, khususnya jajaran Kodam Iskandar Muda, akan terus mendukung penuh program ketahanan pangan. Ini adalah tanggung jawab bersama yang memerlukan sinergi lintas sektor,” tegas Pangdam.
Ia juga menambahkan bahwa personel TNI dalam hal ini Babinsa di jajaran Kodam IM akan terus aktif mendampingi para petani, mulai dari pengolahan lahan hingga panen, termasuk mengoptimalkan lahan tidur guna mendukung peningkatan produksi pangan di wilayah Aceh.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Gubernur Aceh, Wakapolda Aceh, Anggota DPR RI Komisi IV, Aster Kasdam IM, Aslog Kasdam IM, Kapendam IM, Dandim 0115/Simeulue, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Kepala Perum Bulog Kanwil Aceh, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I Aceh, Bupati Aceh Besar, Kapolres Aceh Besar, Wakil Bupati Aceh, Ws. Dandim 0101/KBA, anggota DPRA, para penyuluh pertanian, unsur Forkopimda Aceh Besar, OPD terkait, Muspika Kecamatan Seulimum, serta kelompok tani dan masyarakat Desa Lamcarak.