TLii| SULTENG- Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Polisi Djoko Wienartono, dalam keterangannya di Palu pada Senin (18/3/2024), menyampaikan hasil operasi harkamtibmas bidang lalu lintas yang mencatatkan 32 kasus lakalantas. Menariknya, jika dibandingkan dengan Operasi Keselamatan Tinombala 2023, terjadi penurunan kasus lakalantas sebesar 16 persen.
Namun, meskipun terjadi penurunan jumlah lakalantas, korban yang meninggal dunia akibat kecelakaan mencapai delapan jiwa, dengan 29 luka berat, 41 luka ringan, dan kerugian materi mencapai Rp126.400.000.
Terkait pelanggaran lalu lintas, Djoko mencatat bahwa Operasi Keselamatan Tinombala 2024 mengalami peningkatan pelanggaran sebesar 36 persen. “Posko Operasi Keselamatan Tinombala 2024 mencatat jumlah pelanggaran sebanyak 25.773, sementara pada waktu yang sama dalam Operasi Keselamatan 2023, mencatat 18.924 pelanggaran, atau naik 36 persen,” jelas Djoko.
Dari jumlah pelanggaran tersebut, kepolisian memberikan teguran kepada 20.958 pelanggar, sementara pelanggar yang terekam Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) statis mencapai 3.014, ETLE mobile sebanyak 851, dan e-tilang diberikan kepada 950 pelanggar.
Operasi juga menindak pelanggaran pemakaian knalpot tidak sesuai spesifikasi atau knalpot bising sebanyak 66 kendaraan roda dua.
“Dengan berakhirnya Operasi Keselamatan Tinombala 2024, diharapkan kepada masyarakat untuk dapat memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat dalam berlalu lintas, sehingga dapat turut menekan angka lakalantas di Provinsi Sulawesi Tengah,” tambahnya.
Upaya peningkatan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap aturan lalu lintas menjadi fokus penting dalam upaya menurunkan angka kecelakaan dan pelanggaran di jalan raya, sebagai bagian dari upaya menjaga keselamatan bersama. TEN