Keterangan foto : Mustika Safrina, Caleg nomor 3 Partai SIRA Kota Langsa. Foto : Humas Partai SIRA Kota Langsa.
TIMELINES INEWS | LANGSA
Langsa – Mustika Safrina,S.Pd, Calon Legislatif (Caleg) nomor urut 3 Partai SIRA Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Langsa Kota bercita-cita memajukan Kota Langsa di segala lini sektor.
Mustika Safrina yang sangat akrab disapa Fina ini seorang wanita single parent yang hidup bersama dua orang anaknya. Keinginan majunya dirinya sebagai Caleg dari Dapil 1 Kota Langsa tak lain tak bukan karena dukungan dari kedua anaknya.
“Kedua anak saya adalah penyemangat hidup,” katanya kepada media ini, Kamis, 21 Desember 2023.
Fina sendiri memiliki latar belakang di dunia pendidikan. Baginya menjadi Guru adalah profesi yang mulia. Namun, masih banyak sekali guru yang tidak sejahtera di Kota Langsa. Fina akui tak berpengalaman di dunia politik, namun tekadnya yang kuat untuk mensejahterakan para guru honorer adalah fokus utamanya.
“Kita bisa jadi orang hebat tak lain tak bukan karena peran dari seorang guru. Tapi masih banyak guru yang tidak sejahtera hidupnya, tekad saya bulat, ini jadi fokus utama saya, guru honorer harus sejahtera, masih banyak yang tidak mendapat kesempatan menjadi guru yang berstatus ASN, ini yang harus kita perjuangkan,” katanya.
“Jika hak guru masih didiskriminasi, maka kita rugi kalau hanya sebatas duduk di parlemen dan melihat tidak ada perubahan di bidang pendidikan,” sambungnya.
Dukungan dari Ketua Partai SIRA Kota Langsa, H.M. Ali Abusyah yang sangat akrab disapa Abu Alex juga menjadi semangatnya untuk menguatkan tekadnya untuk yakin dan kukuhkan diri maju sebagai Caleg DPRK.
Menurutnya, menang kalah hal biasa. Jika menang maka sudah menjadi takdir Allah SWT, jika kalaupun sudah takdir. Baginya, Partai SIRA Kota Langsa sudah memberikan pelajaran banyak untuknya.
“Peran Abu Alex selaku Ketua tidaklah kecil, saya semakin kukuh membulatkan diri untuk memperjuangkan apa yang harusnya diperjuangkan itu juga karena dorongan dari Ketua Partai SIRA Langsa, banyak hal yang dipetik disini,” ucapnya.
Janjinya, ketika sudah duduk di Parlemen kesejahteraan UMKM, Guru honorer, program studi, beasiswa bagi anak yatim, perhatian besar bagi kaum duafa pula akan terus diperjuangkan.
“Dalam menjalankan amanah tentunya harus mendengar langsung keluhan dari masyarakat, dengan demikian apa yang menjadi keluhannya masyarakat dapat ditindaklanjuti, ini adalah poin penting agar fokus utama dapat terwujud,” jelasnya.
Harapannya yang terpenting adalah dapat memperjuangkan hak guru dan masyarakat, apalagi banyak saat ini guru dengan status bakti hanya mendapat gaji berkisar antara Rp 200 hingga Rp 300 ribu.
“Saya sendiri sudah pernah merasakan itu, dimana dengan gaji sebesar itu tidak dapat kita memenuhi kebutuhan pokok dan kebutuhan hari-hari, namun mereka guru tetap mengajar walaupun gaji yang memprihatinkan, itulah alasan selama ini guru disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa,” pungkasnya.(adv)