TIMELINES INEWS INVESTIGASI Tinju Indonesia memiliki sejarah panjang dengan banyak petinju hebat yang telah mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Berikut adalah enam petinju legenda Indonesia yang prestasinya masih dikenang hingga kini.
Dekade 70-an sering disebut sebagai era kejayaan tinju Indonesia, terutama di kancah amatir. Pada masa itu, Indonesia berbangga memiliki lima petinju legendaris yang berhasil mencatatkan namanya sebagai juara Asia. Mereka adalah Wiem Gomies, Syamsul Anwar Harahap, Ferry Moniaga, Frans van Bronkhorst (Frans V.B.), dan Benny Maniani. Prestasi mereka tidak hanya membawa harum nama Indonesia di Asia, tetapi juga mengukuhkan mereka sebagai ikon tinju nasional yang tak terlupakan.
Wiem Gomies: Dua Kali Juara Asian Games
Wiem Gomies adalah salah satu petinju terbesar Indonesia pada masanya. Ia berhasil meraih medali emas di Asian Games dua kali, yaitu pada tahun 1970 dan 1978. Prestasi ini menjadikannya salah satu petinju paling sukses dalam sejarah tinju amatir Indonesia.
Syamsul Anwar Harahap: Petinju Tangguh yang Tak Pernah KO
Syamsul Anwar Harahap dikenal sebagai petinju dengan rekor mengesankan. Dari 139 pertandingan yang dijalaninya, ia menang 123 kali dan yang paling menakjubkan, ia tak pernah kalah KO (knockout). Rekor ini membuktikan ketangguhan dan teknik bertinju yang luar biasa.
Ferry Moniaga: Hampir Raih Medali Olimpiade
Ferry Moniaga adalah salah satu petinju Indonesia yang hampir mencetak sejarah di Olimpiade Munich 1972. Ia berhasil melaju hingga babak perempat final, meski akhirnya kalah melalui keputusan angka. Prestasinya hingga kini belum bisa disamai oleh petinju Indonesia lainnya di ajang Olimpiade.
Frans van Bronkhorst: Juara Asia 1973
Frans van Bronkhorst, atau yang lebih dikenal dengan Frans V.B., adalah petinju yang berhasil meraih gelar juara Asia pada tahun 1973. Prestasinya ini menambah daftar panjang keberhasilan tinju Indonesia di kancah internasional.
Benny Maniani: Kebanggaan dari Papua
Benny Maniani, petinju asal Papua, juga tak kalah hebat. Ia berhasil meraih medali emas di kejuaraan Asia tahun 1978, membuktikan bahwa bakat tinju Indonesia tersebar dari Sabang hingga Merauke.
Wongso Suseno: Pelopor Tinju Profesional Indonesia
Di ranah tinju profesional, Wongso Suseno tercatat sebagai petinju profesional pertama Indonesia. Prestasinya sangat gemilang, termasuk menjadi juara OPBF (Oriental Pacific Boxing Federation) pada tahun 1975 dan juara WBA Intercontinental pada tahun 1976. Wongso Suseno membuka jalan bagi petinju Indonesia untuk bersaing di level internasional.
Warisan yang Tak Terlupakan
Prestasi para petinju Indonesia di dekade 70-an tidak hanya menjadi kebanggaan, tetapi juga warisan yang menginspirasi generasi berikutnya. Mereka adalah bukti bahwa Indonesia memiliki bakat dan potensi besar di dunia tinju. Semoga semangat dan dedikasi mereka terus menginspirasi atlet muda Indonesia untuk meraih prestasi di masa depan.