KULIAH MAHAL DAN SULIT, TETAPI GAJI KECIL?REALITA TENAGA KESEHATAN DI INDONESIA

PUTRI RAHMAWATI

- Redaksi

Jumat, 30 Agustus 2024 - 15:10 WIB

20284 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TIMELINES,INEWS
(Opini)

Selfi Nur Hasanah

(DIII Keperawatan Poltekkes Kemenkes PangkalPinang)

Pendidikan tinggi di bidang kesehatan selalu diiringi dengan biaya yang tinggi dan tantangan akademis yang besar.Namun, di Indonesia banyak lulusan kesehatan menghadapi kenyataan yang mengecewakan gaji yang mereka terima sering kali tidak sebanding dengan investasi yang telah mereka lakukan.Hal ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai “Penghargaan Dan Dukungan Terhadap Tenaga Kesehatan Yang Telah Berjuang Keras Demi Profesionalisme Mereka”.

Seorang mahasiswa keperawatan misalnya,harus mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk menyelesaikan studinya.Biaya kuliah keperawatan di universitas negeri ataupun swasta bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah,belum termasuk biaya tambahan seperti buku,alat medis,dan lainnya.Pendidikan ini juga sangat menuntut,dengan jam belajar yang panjang dan tekanan tinggi untuk berprestasi.

Namun,setelah lulus dan memasuki dunia kerja banyak perawat muda mendapati gaji awal mereka jauh di bawah ekspektasi.Menurut laporan dari “Kompas” gaji awal seorang perawat di rumah sakit pemerintah bisa berkisar antara Rp 2 juta-Rp 4 juta per bulan,tergantung lokasi dan tingkat rumah sakit.Menurut data dari “Detik” meskipun sudah ada upaya peningkatan,banyak perawat masih merasa gaji mereka belum mencerminkan tanggung jawab dan risiko pekerjaan yang mereka jalani .

Baca Juga :  “MENJADI PERAWAT: PROFESI KEREN YANG MENGUBAH HIDUP”

Fenomena ini menunjukkan adanya ketidakseimbangan yang serius antara biaya pendidikan tinggi dan kompensasi yang diterima oleh lulusan kesehatan.Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap rendahnya gaji tenaga kesehatan antara lain adalah alokasi anggaran yang terbatas,birokrasi yang rumit dan kebijakan remunerasi yang belum optimal.

Untuk mengatasi masalah ini,diperlukan langkah-langkah strategis dari berbagai pihak:

•Pemerintah perlu meningkatkan anggaran untuk sektor kesehatan dan pendidikan,sehingga dapat mendukung pemberian gaji yang lebih layak bagi tenaga kesehatan.
•Institusi pendidikan harus menyediakan lebih banyak beasiswa dan program bantuan biaya untuk meringankan beban mahasiswa.
•Transparansi dan keadilan dalam sistem remunerasi harus ditegakkan,sehingga tenaga kesehatan menerima kompensasi yang sesuai dengan dedikasi dan kompetensi mereka.

Baca Juga :  Implementasi Tata Kelola Jurnalis Yang Baik: Antara Harapan Versus Kenyataan

Masyarakat juga perlu lebih menghargai peran dan kontribusi tenaga kesehatan.Peningkatan kesadaran dan penghargaan sosial terhadap profesi ini bisa menjadi langkah awal untuk memperbaiki kondisi yang ada.Dengan memberikan dukungan yang lebih baik,kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih adil dan mendukung bagi tenaga kesehatan yang telah berkomitmen untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan kita semua.

Dengan demikian,isu kuliah mahal dan sulit tetapi gaji kecil tidak hanya menjadi persoalan individu,melainkan tantangan kolektif yang memerlukan perhatian dan aksi nyata dari semua pihak.Sudah saatnya kita memberikan penghargaan yang layak kepada tenaga kesehatan yang telah berjuang keras demi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Sumber:
1.Kompas:Fakta Gaji Perawat di Indonesia
2.Detik:Kondisi Gaji Perawat di Indonesia

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Seberapa Ideal Implementasi Sistem Instalasi Pengolahan Air Hujan di Kabupaten Aceh Utara
GKST – Cukup Doa, Makan Saja, atau Peran Strategis di Poso?
CUBO, HASAN BASRI, RASISME DAN NEPOTISME. SEBUAH KESADARAN & KECEMBURUAN
Tajuk Rencana: Menyusun Kabinet Merah Putih di Bawah Kepemimpinan Prabowo Subianto
Kolaborasi Menjadi Platform Utama Dalam Mengubah Masa Depan Energi
Nama institusi kepolisian Dicatut Dalam Postingan Medsos Terkait Dugaan Pengancaman Senpi
Sengketa Pemilihan Paslon Ismail SE – M. Ridha S. di Gayo Lues, Ujian Bagi Penegakan Demokrasi Lokal
Suhaidi-Maliki, Harapan Baru untuk Masa Depan Gayo Lues

Berita Terkait

Minggu, 29 Desember 2024 - 10:07 WIB

Golok Ciomas: Warisan Budaya Khas Banten dengan Nilai Sejarah dan Keagamaan

Senin, 16 Desember 2024 - 08:57 WIB

Aceh Seuramoe Mekkah: Harmonisasi Tradisi Peradaban, Syariat, dan Lingkungan

Rabu, 4 Desember 2024 - 22:51 WIB

KPU Kabupaten Toba Tetapkan Perolehan Suara Pada Pilkada di Toba Tahun 2024

Jumat, 6 September 2024 - 22:04 WIB

Budaya Tidur Siang “Eh Leuho” di Sabang, Warisan Kearifan Lokal yang Menarik Perhatian Turis

Berita Terbaru

NASIONAL

TNI AU Akan Tempatkan Batalyon Rudal untuk Perkuat IKN

Selasa, 7 Jan 2025 - 23:19 WIB

INTERNASIONAL

Indonesia Masuk BRICS, Cita-cita dan Penantian 11 Tahun Prabowo

Selasa, 7 Jan 2025 - 23:06 WIB

Exit mobile version