FOTO istimewa varelio dkk
TIMELINES,INEWS
Oleh: Varelio Tryan Febrieno
PPKM atau Pembentukan Pembinaan Karakter Maritim tahun ini kembali di selenggarakan dengan rute perjalanan Jakarta-Surabaya-Makassar.
varellio Tryan Febrieno, Geri Purwadi, Aidil Fitra, Dwi Adinda, Miranda, dan Hayati merupakan perwakilan siswa SMA NEGERI 1 LEPAR PONGOK dalam mengikuti kegiatan pelayaran ini.
PPKM merupakan kegiatan yang diselenggarakan Saka Bahari dalam Kepramukaan yang mana tujuan diselenggarakan kegiatan ini untuk membentuk dan membina generasi muda terkait karakter kebaharian. Diselenggarakan selama 20 hari, tentu saja kegiatan yang melibatkan seluruh perwakilan tiap Provinsi ini menjadi seru.
Perjalanan ke-enam siswa ini diawali dengan keberangkatan mereka ke Kota Pangkal Pinang untuk melakukan latihan gabungan dengan anggota Saka Bahari lainnya seperti dari kota Pangkal Pinang dan Kabupaten Bangka. Selama 3 hari mereka melakukannya berbagai macam latihan dan persiapan untuk mengikuti kegiatan ini seperti belajar bagaimana membongkar dan memasang alat selam, tari kreasi semaphore, pentas seni, peluit khas TNI AL dan masih banyak lagi.
Pada tanggal 4 November 2024, disiang harinya pukul 12.00, kami berenam sudah berangkat menuju bandara Depati Amir untuk melakukan perjalanan menuju ke tempat pertama acara dimulai yaitu Jakarta. Di bandara, kami melakukan upacara pelepasan oleh Lanal Bangka Belitung dan dilanjutkan acara penampilan yel-yel Saka Bahari Bangka Belitung sebagai pertanda pelepasan selesai.
Perjalanan dilanjutkan dengan menumpangi pesawat Sriwijaya Air selama 1 jam 15 menit berada di atas udara. Tibalah kami di Bandara Soekarno Hatta. Perjalanan kembali dilanjutkan menggunakan Bus TNI Kolinlamil I jakarta yang mana Kolinlamil Jakarta merupakan tujuan pertama kami melakuan kegiatan PPKM tahun 2024 ini. Setelah kurang lebih hampir 1 jam, kami pun tiba di Kolinlamil I Jakarta, ditandai dengan melewati nya Bus tumpangan kami di sebuah Gerbang yang bertuliskan “Kolinlamil I Jakarta.” Mata kami pertama kali disambut dengan kapal-kapal perang negara Indonesia yang beragam jenisnya. Kami istirahat sejenak di kantin Kolinlamil I jakarta dan makan untuk mengisi ulang energi yang habis selama perjalanan. Setelah selesai istirahat, kegiatan dilanjutkan dengan registrasi peserta, pimpinan kontingen, dan bindamping lalu kami pun masuk kedalam Kapal Republik Indonesia yang akan kami tumpangi selama kegiatan, nama kapal tersebut adalah KRI RJW-992 atau Kapal Republik Indonesia yang bernama Dr.
Radjiman Wedyodiningrat dengan nomor lambung 992. Kapal dengan panjang 134 meter dan lebar 22m ini mampu menampung sekitar 600-an orang termasuk awak kapal.
Pada pemberhentian pertama di Kolinlamil I Jakarta ini, KRI RJW-992 sudah menampung sekitar hampir 300 peserta yang datang dari wilayah barat Indonesia seperti perwakilan Aceh, sumatra Utara, sumatra Selatan, bengkulu, Lampung, Jambi, Riau, Kep. Riau, Sumatra Barat, Bangka Belitung dan lain-lain. Peserta yang berasal dari wilayah barat Indonesia ini dinamakan Peserta Armada 1.terdapat 3 pembagian kelompok besar pada kegiatan pelayaran ini, yaitu Armada 1 yang titik kumpunya berada di Kolinlamil I jakarta, Armada 2 yang titik kumpulnya di Ko Armada II Surabaya, dan Armada 3 yang titik kumpulnya berada di Lantamal VI Makassar.
Pelayaran pun dimulai dari sini. Giat pun sudah dimulai di hari kedua kami saat berada di kapal, seperti sholat, senam, dan materi tentang kebaharian.
Pada tanggal 8 November 2024, Kapal kami pun tiba di Ko Armada II Surabaya setelah melakukan pelayanan selama 3 hari. Disini perwakilan yang berasal dari wilayah Indonesia Tengah seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, kalimantan Barat, kalimantan Tengah, dan lain lain, ikut bergabung kedalam KRI RJW-992.
Kegiatan pun semakin bervariasi. Kami diajarkan Senam Melodi Cengkeh yang mana senam ini akan di tampilkan di acara puncak di Makassar nanti. Kemudian kami membuat dan melakukan Yel-yel ciri khas kegiatan ini yang nantinya di pakai oleh seluruh peserta yang mengikuti kegiatan PPKM 2024.
Selama beberapa hari diatas kapal menuju ke pemberhentian selanjutnya yaitu Lantamal VI Makassar, pada kegiatan ini juga sudah mulai dilakukan pementasan seni daerah asal. Penampilan nya sangat unik dan menarik. Setiap daerah membawa dan menampilkan budaya khas asalnya masing-masing yang mana hal ini menambah rasa seru dan semangat peserta dalam mengikuti kegiatan ini.
Tanggal 12 November 2024, KRI RJW-992 akhirnya tiba di tujuan terakhir, yaitu Lantamal VI Makassar. Peserta Armada 1 dan Armada 2 bergabung dengan peserta yang berasal dari Wilayah Indonesia bagian timur seperti Maluku, Papua, Sulawesi dan lain-lain. Disini kami mengikuti Upacara Bhinneka Tunggal Ika dengan penampilan perwakilan setiap Kontingen mengenakan pakaian adat.
Pada kesempatan ini, Miranda dan Geri Purwadi menjadi perwakilan Kontingen Bangka Belitung mengenakan dan Mengenalkan pakaian adat Bangka Belitung, Paksian. Upacara dilanjutkan dengan persembahan Tarian Melodi Cengkeh oleh seluruh Peserta PPKM 2024.
Di Makassar, Peserta mendirikan tenda dan menetap disana selama 4 hari. Berbagai macam kegiatan dilakukan seperti perlombaan, Materi, Gerakan Sosial, dan tak lupa juga melakukan Pesiar atau Tour Budaya. Kegiatan dilakukan sampai kami pulang dihari ke empat yaitu pada tanggal 14 November 2024.
Kontingen Bangka Belitung meraih 2 juara dalam person yang diadakan di acara PPKM 2024 ini, yaitu juara 1 lomba Tari Kreasi Semaphore dan juara 3 Yel-yel. Meskipun tidak mendapatkan juara umum, kami semua tetap bangga menjadi bagian dari Saka Bahari Bangka Belitung, karena kami selalu kompak dalam hal apapun itu meskipun sesama anggota baru kenal disaat latihan gabungan. Sebagai bentuk apresiasi dan untuk memberikan semangat kepada kami, pengurus Saka Bahari Bangka Belitung pun mengizinkan kami untuk melakukan istirahat dan tentunya jalan-jalan di jakarta. Betapa bahagia kami saat mendengar kabar ini.
Tanggal 17 November 2024 kami tiba di Jakarta dan berkesempatan untuk menginap kembali di Jakarta. Kami menginap di Sekretariat Dewan Kerja Daerah (DKD) Gerakan Pramuka DK Jakarta. Disini, kami diajak oleh Kak Nur, Purna pengurus DKD D.K.I Jakarta untuk berkeliling Kota Jakarta.
Tanggal 17 November 2024, tujuan pertama kami menuju ikon Jakarta, yaitu Monas atau Monumen Nasional, setelah puas jajan dan berswafoto disana, tujuan kami berikutnya ke Lapangan Benteng untuk menonton atraksi air mancur, lalu tujuan terakhir kami di hari ini adalah Pasar Senen. sungguh indah. Setelah seharian mengelilingi jakarta, kamipun pulang ke tempat menginap karna sudah cape. Keesokan harinya kami melanjutkan jalan-jalan kami ke Dufan.
Disana kami mencoba berbagai wahana yang sebelumnya tidak pernah naiki, sangat seru dan luar biasa. Setelah puas bermain di Dufan, perjalanan kami lanjutkan ke salah satu kota bersejarah di Indonesia, yaitu Kota Tua. Disini kami menonton pertunjukan live music dan juga pemandangan kota tua yang keren. Setelah itu kami pulang dan setelah sampai di tempat menginap, kamipun langsung beres-beres untuk pulang. Ternyata kapal tempat kami ingin pulang jadwalnya maju pada pukul 03.00 dini hari. Kami pun berangkat ke Pelan Tanjung Priok pada pukul 22.00 malam setelah melakukan perpindahan yang menguras emosi dengan kak Nur. Setibanya kami di Pelabuhan Tanjung Priok, kami harus menunggu kapal melakukan bongkar muatan, dan masuk kapal yang kami tumpangi sekitar jam 01.00 dini hari. Akhirnya kami beristirahat di dalam kapal tersebut. Setelah melakukan perjalanan sekitar satu hari satu malam, kami pun tiba di Pelabuhan Pangkal Balam, Bangka Belitung.
Disini kami disambut oleh Perwakilan Lanal Bangka Belitung dan wali peserta. Setelah melakukan serangkaian apel dan pemberian apresiasi oleh Lanal Bangka Belitung serta perpisahan dengan teman-teman baru kami yang kembali menguras emosi dan air mata, kami pun berpisah dan pulang ke rumah, Lepar. Rumah yang sudah kami rindukan dihari pertama kami berangkat menuju kegiatan ini.
Banyak sekali pengamatan yang kami rasakan saat mengikuti kegiatan ini. Awalnya kami berenam ragu mengikuti kegiatan ini lantaran terkendala dana yang menurut kami orang pulau sangat besar. Namun ternyata rezeki dari Tuhan itu datang tidak terduga-duga. Seluruh biaya kami ditanggung oleh Lanal Bangka Belitung, mulai dari biaya transformasi, biaya makan, dan biaya campfee. Disini juga kami mendapatkan banyak sekali pengalaman dan relasi, suasana baru, ilmu baru, dan tentunya cerita yang mungkin tidak bisa kami ulang. Kami juga bersyukur mengikuti kegiatan ini.
Dengan adanya kegiatan ini, kami sebagai anak pulau yang ekonomi nya naik turun bisa merasakan berlayar ke berbagai tempat hanya bermodalkan tekat dan kemampuan. Maka dari itu pesan kami ber enam, jangan takut untuk mencoba suatu hal, semuanya telah diatur yang diatas. Kita sebagai manusia hanya menjalani dan terus berusaha menjadi lebih baik.
Kemudian, ucapan terimakasih yang mungkin tidak bisa kami gambarkan dengan kata-kata tak henti-hentinya kami ucapkan kepada pihak-pihak yang mendukung kami dari awal sebelum keberangkatan sampai selesai kegiatan. Semoga kebaikan dan jerih payah kalian mendapatkan keberkahan dari Tuhan yang maha Esa.
Pengalaman ini memberikan kami motivasi untuk selalu berusaha yang terbaik. Semoga pengalaman ini juga menjadi inspirasi bagi pembaca agar selalu semangat dalam menjalani hidup. (vrl)