TIMELINES INEWS>>Puluhan karangan bunga dikirimkan ke Balai Kota Banda Aceh sebagai bentuk protes terhadap pemecatan 37 tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Meuraxa.
“Sebanyak 42 karangan bunga kami pasang. Ini merupakan ekspresi protes kami terhadap pemecatan banyak pekerja di RSUD Meuraxa,” ungkap Muhibuddin, koordinator aksi, kepada TIMELINE_INEWS pada Senin, 18 Desember 2023.
Muhibuddin menyatakan ketidakpuasan PPNI Banda Aceh terhadap tindakan sewenang-wenang Pj Wali Kota Banda Aceh, yang diwakili oleh Direktur RSUD Meuraxa, yang memutus hubungan kerja dengan puluhan pekerja.
Muhibuddin mengungkapkan bahwa PPNI telah melakukan pertemuan dengan komisi IV DPRK Banda Aceh untuk mencari solusi terkait masalah ini. Namun, hingga saat ini, belum ada solusi yang ditemukan.
Oleh karena itu, katanya, mereka mengambil langkah mengirim puluhan karangan bunga sebagai tuntutan agar Pj Wali Kota Banda Aceh mencabut pemecatan dan segera memanggil kembali 37 perawat RSUD Meuraxa tanpa syarat apapun.
Muhibuddin, sebagai perwakilan rekan-rekannya, menolak pelaksanaan ujian ulang bagi 37 perawat RSUD Meuraxa tanpa adanya standar yang jelas dan pengawasan dari pihak eksternal.
“Ujian ulang hanya terkesan sebagai upaya RSUD Meuraxa untuk memperlihatkan profesionalisme mereka. PPNI Kota Banda Aceh meragukan bahwa semua persyaratan dan parameter yang digunakan sesuai dengan standar, dan penilaiannya mungkin tidak adil selama pelaksanaan ujian,” kata Muhibuddin.
PPNI Banda Aceh juga menyampaikan keraguan terhadap kualifikasi 40 tenaga kerja yang direkrut sebagai pengganti 37 pegawai non-PNS tersebut. Menurut Muhibuddin, jam terbang sebagai tenaga kesehatan seharusnya menjadi penilaian utama dalam penerimaan pegawai.
“PPNI meminta agar Plt Direktur RSUD Meuraxa, Riza Mulyadi, dicopot dari jabatannya,” tambah Muhibuddin.