TIMELINES INEWS>>BANDA ACEH -Selasa, 2 Januari 2024, tujuh pendemo dari Gerakan Rakyat Aceh (GeRAH) kembali melakukan protes di kantor gubernur setempat, menentang kehadiran imigran Rohingya. Menurut laporan TIMELINES_INEWS, para pendemo membentangkan spanduk dengan tulisan ‘tolak Rohingya di Aceh. Jangan perjual-belikan isu kemanusiaan’ dan ‘Jangan mengorbankan rakyat Aceh demi keuntungan finansial dengan memanipulasi isu kemanusiaan.
Koordinator Aksi, Yusuf, menyampaikan pandangan bahwa mereka sebagai perwakilan rakyat Aceh menolak keberadaan imigran Rohingya, sambil menegaskan agar isu kemanusiaan tidak disalahgunakan. “Jangan jual isu kemanusiaan,” ujar Yusuf.
Menurut Yusuf, aksi tersebut dilakukan untuk mengungkapkan kekhawatiran masyarakat terhadap keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh. Meskipun Aceh telah bersikap manusiawi sejak 2015, pemerintah tidak dianggap melakukan tindakan tegas.
“Hari ini masyarakat demo karena sudah resah,” tambah Yusuf. Pendemo juga mengajukan permintaan kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, untuk menyelesaikan masalah imigran Rohingya di Indonesia, khususnya di Aceh, dalam waktu 24 jam.
Dedy Andrian, Kepala Bidang Penanganan Konflik dan Kewaspadaan Nasional di Kesbangpol Aceh, mengklarifikasi bahwa pemerintah daerah sudah berkoordinasi dengan pihak pusat, IOM, dan UNHCR terkait penanganan pengungsi tersebut. “Dalam penanganan imigran Rohingya, diperlukan kesabaran,” ungkap Dedy. Ia juga menyoroti Peraturan Presiden Nomor 125 tahun 2016 yang menetapkan siapa yang berhak menangani dan melayani di tempat tertentu. “Saya yakin pemerintah tidak melepaskan tanggung jawab. Kita juga akan merugi jika tidak berbuat sesuatu,” tambahnya.