IMPIAN BINAR

PUTRI RAHMAWATI

- Redaksi

Rabu, 9 Oktober 2024 - 17:14 WIB

20153 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto ilustrasi epsikologi.com

TIMELINES,INEWS

By: Heni Simba

Binar selalu merasa ada panggilan batin untuk memahami jiwa manusia. Mimpinya untuk menjadi seorang psikolog sudah tertanam sejak kecil. Alasan mengapa ia ingin menjadi psikolog karena ia tahu tidak didengar itu sangat menyakitkan, semenjak itu, ia akan berusaha menjadi pendengar yang baik.

Namun, jalan menuju impiannya itu tidak selalu mulus seperti yang ia bayangkan. Tidak ada yang mendukung impian Binar waktu itu. Orang tuanya tidak menyetujui untuk ia mengambil kuliah jurusan psikologi dan menyarankan yang lain saja. Seringkali ia dianggap aneh oleh teman-temannya. Ia mendapatkan berbagai macam bentuk ejekan.

“Psikolog? Kerjaan macam apa itu? Itu mah, kerjaan orang gila! Hahaha,” ejek salah satu teman sekelasnya.

Meski begitu, Binar tidak akan menyerah. Ia terus menerus memantapkan hatinya dengan menghiraukan kata-kata mereka. Ia juga setiap hari meyakinkan kedua orang tuanya agar mendapatkan restu untuk berkuliah psikologi. Tak hanya itu saja usahanya, ia terus membaca buku-buku tentang psikologi, mengikuti seminar dan bahkan sebuah lembaga sosial. Ia berinteraksi dan memahami berbagai macam orang yang memiliki trauma.

Melihat kegigihan Binar, kedua orang tuanya akhirnya mengizinkan ia untuk berkuliah psikologi. Ayah dan ibunya juga memberikan dukungan serta motivasi kepadanya.

Baca Juga :  Luka di Ujung Jalan

Setelah lulus SMA, Binar berhasil diterima di jurusan psikologi di Universitas Indonesia. Ia sangat bersemangat menjalani masa perkuliahannya, tetapi itu tak berlangsung lama, ia mulai merasa kesulitan. Materi kuliah yang semakin kompleks dan banyak tugas menumpuk membuatnya kewalahan. Ia sekarang jadi sering mengeluh dan terkadang juga ingin menyerah.

“Ya Allah, aku capek, kapan ini selesainya ya? Apa memang aku ngga pantes jadi psikolog?” gumamnya dalam hati. “Apa aku berhenti aja, ya?”

Di tengah kegelisahannya, tiba-tiba ponsel milik Binar berdering. Ternyata ibunya yang menelepon.

Ibunya menanyakan kabar Binar dan bagaimana kuliahnya. Ia pun menceritakan semua kegelisahannya pada ibunya. Ibunya pun menasehati dan memberikan support beserta motivasi kepada Binar.
“Kamu jangan nyerah, ya, Nak, semua orang pasti pernah mengalami kesulitan. Ingat dulu kamu mau jadi psikolog itu karena apa? Lihat juga perjuangan kamu dulu hingga sampai detik ini. Jangan buat semua ini jadi sia-sia, ya,” nasehat Ibu diseberang telepon sana. “Yang penting sekarang gimana kamu bangkit dan terus berusaha.”

Baca Juga :  Tigel Tariku

Akhirnya Binar tersadar, ia mengingat kembali mengapa ia ingin menjadi seorang psikolog. Ia ingin membantu orang lain mengatasi masalah mereka dan menjalani kehidupan yang lebih baik. Dengan semangat baru, Binar kembali fokus pada studinya.

Setelah sekian purnama, akhirnya Binar lulus kuliah, gelar S.Psi. pun tersemat di namanya “Ellara Binaraini, S.Psi” dengan bangga dan terharu ia dan kedua orang tuanya sekarang, ia tak menyangka bisa menyelesaikan kuliah setelah melewati berbagai macam rintangan.

Binar sekarang bekerja di sebuah klinik psikologi miliknya sendiri. Ia merasa sangat bersyukur bisa mewujudkan impiannya. Ini semua berkat usaha dan kegigihannya selama ini. Tak lupa juga ia berterima kasih kepada ayah dan ibunya, berkat mereka Binar bisa sampai di titik ini.

Setiap hari, Binar berinteraksi dengan pasien-pasiennya dari berbagai macam latar belakang, mendengarkan curhatan mereka, dan berusaha memberikan solusi atas masalah yang mereka hadapi.

Binar menyadari bahwa seorang psikolog tidak hanya tentang memberikan solusi, tetapi juga tentang memberikan harapan. Ia ingin agar setiap pasiennya merasa didengarkan dan dihargai.

Simpang Rimba, 9 Oktober 2024

Facebook Comments Box

Berita Terkait

GURU SMANSA SIMBA, SAKSI PERJALANAN DUNIAKU
Menggapai Mimpi di Atas Keterbatasan
Kisah di Perbatasan: Serabi Lempit di Warung Gelap
CERPEN : Ikrar setelah tsunami Aceh 26 Desember 2004 ( Kisah nyata )
SENGKUNI: SIMBOL LICIK DAN TIPU DAYA DALAM EPOS MAHABHARATA
HMI Ajak Masyarakat Gunakan Hak Pilih dan Ciptakan Kondisi Damai di Kota Subulussalam.
Polres Tanjungbalai pastikan pengamanan kantor KPU Dalam keadaan aman dan Baik
Antisipasi barang selundupan, sat polairud polres Tanjungbalai periksa kapal tanpa nama masuk perairan tanjungbalai
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 1 April 2025 - 20:02 WIB

Ciptakan Keamanan Warga Berlibur . Polres Pidie Jaya Patroli Tempat Wisata

Senin, 31 Maret 2025 - 00:44 WIB

Kapolres Pidie Jaya Pimpin Apel, Pastikan Pengamanan Pawai Takbir Keliling Berjalan Lancar.

Minggu, 30 Maret 2025 - 12:10 WIB

Kompak. Bupati dan Wakil Bupati Pidie Jaya Blusukan ke Pasar Tradisional di Hari Meugang.

Minggu, 30 Maret 2025 - 00:40 WIB

Indahnya Berbagi, Kapolres Pidie Jaya dan Polsek Ulim Bagikan Takjil untuk Masyarakat

Sabtu, 29 Maret 2025 - 20:34 WIB

Santunan Anak Yatim Piatu di Gampong Rungkom Berjalan Lancar dan Penuh Kebahagiaan

Sabtu, 29 Maret 2025 - 19:47 WIB

Santunan Anak Yatim dan Piyatu di Gampong Beuringen : Berkah di Bulan Ramadhan

Sabtu, 29 Maret 2025 - 19:06 WIB

Sidokkes Polres Pidie Jaya Pastikan Kesehatan Personel PAM Operasi Ketupat Tetap Prima

Sabtu, 29 Maret 2025 - 14:51 WIB

Pemudik Kesulitan, Petugas Pos Pelayanan Polres Pidie Jaya Langsung Turun Tangan

Berita Terbaru

D.I. YOGYAKARTA

Penarik Andong Malioboro Keluhkan Sepi Peminat Saat Libur Lebaran

Rabu, 2 Apr 2025 - 13:40 WIB

Exit mobile version