TLii | SUMUT | MEDAN INVESTIGASI
18/09/2024
Medan, 18 September 2024 Banjir yang melanda ribuan pemukiman warga di Medan Utara, khususnya Kecamatan Medan Labuhan, terus memprihatinkan. Hingga hari ini, banyak lokasi seperti Kelurahan Besar, Martubung, dan Sei Mati masih terendam, mengakibatkan penderitaan bagi warga.
Warga kini menghadapi berbagai penyakit, seperti demam dan infeksi kulit, sementara kerusakan pada peralatan rumah tangga dan kendaraan bermotor meluas. Tragisnya, bencana ini juga telah menelan korban jiwa, termasuk Wak Dun (64) yang meninggal akibat tersengat listrik saat berusaha melewati banjir.
Dalam menanggapi situasi ini, Helmax Alex Sebastian Tampubolon, seorang tokoh muda asal Medan Utara, mengecam kurangnya pengawasan dari DPRD Medan dan Provinsi terhadap kebijakan pemerintah. Ia menegaskan pentingnya peran wakil rakyat untuk lebih peka terhadap kesulitan yang dihadapi masyarakat.
“DPRD harus berfungsi sebagai penyambung lidah masyarakat dan segera memberikan solusi terhadap masalah banjir yang terus melanda,” ujar Alex. Ia juga menyoroti minimnya bantuan dari Pemko Medan, termasuk kurangnya posko kesehatan dan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan warga.
Alex menambahkan bahwa meskipun ada perbaikan drainase, efektivitasnya masih diragukan. Oleh karena itu, DPRD perlu memperkuat pengawasan atas pelaksanaan program pemerintah untuk mencegah kerugian lebih lanjut bagi masyarakat.
“Yang paling penting adalah kecepatan dalam memberikan bantuan dan dukungan kepada warga yang terdampak. Wakil rakyat harus memenuhi amanah yang mereka terima dan berpihak kepada masyarakat yang sedang menderita,” tegasnya.
Redaksi : Ruli Siswemi