Foto Istimewa dokumentasi pelantikan
Oleh: Putri Rahmawati Wartawan muda Bangka Belitung
Sebanyak 194 pemuda pemudi dari berbagai daerah di Indonesia resmi dikukuhkan sebagai Duta Literasi Indonesia Arunika Baswara Batch IV Tahun 2025 yang digelar secara daring melalui platform zoom meeting pada hari ( Minggu 06/04/2025 pukul 19.00 WIB).
Pelantikan ini menjadi momen penting yang bertujuan untuk melahirkan generasi penggerak yang menyalakan api literasi, menyuarakan perubahan, dan membumikan budaya baca di setiap penjuru negeri.Acara ini dibuka secara resmi oleh Founder Duta Literasi Indonesia Fanji Ramadhan dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelantikan duta ini hanyalah bentuk seremonial serta bentuk nyata penguatan literasi
“Selamat atas dilantiknya teman-teman semuanya, ingatlah pelantikan ini hanya seremonial bentuk perwujudan kami teruntuk teman-teman yang sudah melewati proses nya. Bayangkan dari banyaknya kalian adik-adik literasi bertumbuh dari stik DLI. Jadilah orang hebat ditengah -tengah orang yang membutuhkan dan akhirnya bisa bermanfaat bagi semuanya. Sekali lagi saya ucapkan selamat yang dilantik malem ini dan jangan senyum terlalu lebar karena 3 bulan kedelapan kita sudah berjuang bagi duta literasi Indonesia”. Katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh ketua Fasilitator Duta Literasi Indonesia Widiawati Comas Permana yang biasa akrab di kenal dengan nama sebutan kakak Uwid”Dalam konteks itulah, peran Duta Literasi Indonesia menjadi sangat penting dan mendesak. Pelantikan ini bukan sekadar prosesi, tapi sebuah penegasan: bahwa anak muda Indonesia tidak memilih diam. Mereka hadir, berdiri, dan mengambil peran sebagai penggerak nalar dan penjaga kewarasan publik.Sebagai Ketua Fasilitator, saya tidak melihat para duta ini hanya sebagai peserta kegiatan. Saya melihat mereka sebagai subjek sejarah yang sedang membangun jejak kebermanfaatan di tengah zaman yang bising, cepat, dan seringkali hampa. Mereka membawa misi literasi yang tak hanya menyasar buku dan pena, tapi juga nilai, sikap, dan keberanian berpikir mandiri.” Ujarnya
“Tugas ini memang tidak ringan.Tetapi seperti kata Socrates, “The unexamined life is not worth living.” Hidup yang tidak dipikirkan, tidak dikaji, dan tidak diperjuangkan adalah hidup yang hampa. Maka hari ini, para duta bukan hanya berpakaian rapi untuk dilantik, tetapi juga sedang memulai perjalanan hidup yang berpikir, bergerak, dan bermakna.Kami, para fasilitator, percaya bahwa dari ruang-ruang kecil ini, lahir nyala perubahan. Arunika Baswara menyala.Literasi bukan sekadar aktivitas, tapi jalan menuju kemerdekaan berpikir. Indonesia membutuhkan cahaya kalian.” Tegasnya
Salah satu peserta duta asal provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nala Rahmatal Azza, mengungkapkan rasa bangga dan haru saat resmi menyandang gelar Duta Literasi Indonesia.”Saya sangat senang, terharu, serta semangat baru pun kian bertaut penuh gelora saat saya di lantik menjadi Duta Literasi Indonesia. Dimana saya bisa berkontribusi ikut andil dalam memperkenalkan makna lebih dalam dari untaian abjad yang di hubungkan menjadi kata Literasi. ” Tuturnya
Selain itu Nala juga mengungkapkan bahwa menjadi duta literasi bukan hanya tentang selempang melainkan tanggung jawab harapan baru untuk memajukan literasi di negeri ini
“Tentunya pula ini bukan tentang gelar gelar ataupun selempang,gelar tersebut bukan hanya sekedar title seorang Duta melainkan sebuah kepercayaan, dedikasi, inspirator, promotor, serta teladan yang baik untuk menyebarkan dan menyadarkan banyaknya manfaat Ber-Literasi bagi generasi-generasi penerus selanjutnya.Literasi pula menurut saya sebenarnya merupakan kunci untuk membuka kesempatan dimana kita bisa meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik lagi , dan saya berharap agar kita semua dapat terus belajar, berkembang, berbagai pengetahuan dan pengalaman bersama Duta Literasi Indonesia demi untuk meningkatkan kesadaran ber-literasi.Untuk langkah perjalanan yang baru saja dimulai ini saya dan rekan saya saudari Putri sebagai perwakilan delegasi dari provinsi Bangka Belitung dengan penuh harapan semoga bisa menjalankan amanah ini dengan diberi kelancaran dalam meng-implementasikan setiap program kerja yang sudah kami rencanakan, tentunya juga dengan kerjasama setiap pihak yg ikut serta dalam membantu merealisasikan agenda kami kedepannnya.” Pungkasnya
Para duta yang dikukuhkan telah melalui 5 tahapan seleksi ketat, seperti seleksi berkas, pembuatan esai,FGD,karantina dan wawancara secara online yang melibatkan berbagai aspek, termasuk wawasan literasi, keterampilan komunikasi, hingga zoom pembekalan dan kini mereka siap menjalankan berbagai program literasi di komunitas masing-masing membawa harapan baru untuk membumikan literasi di seluruh pelosok negeri.
Acara pelantikan ini berjalan lancar sukses penuh haru kebahagiaan dan ditutup dengan sesi dokumentasi juga sesi QNA.