Eksistensi Bus yang Kian Tergerus

REDAKSI

- Redaksi

Minggu, 7 April 2024 - 13:03 WIB

20182 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bus Asnami yang sedang menunggu penumpang di Terminal Kadubanen, Pandeglang. (TIMESLINES INEWS/Heru Nurhadiyansyah)

Bus Asnami yang sedang menunggu penumpang di Terminal Kadubanen, Pandeglang. (TIMESLINES INEWS/Heru Nurhadiyansyah)

TIMESLINES INEWS>> Pandeglang – Di masa-masa jelang Lebaran Idulfitri, jalan di perkotaan seringkali dipenuhi dengan kesibukan. Tapi diantara hiruk-pikuknya persiapan untuk merayakan hari besar ini, ada satu suara yang terdengar berbeda; suara sopir bus.

Di balik kemudi dan diantara deretan kursi kosong, ada cerita yang jarang terdengar, cerita tentang kesunyian yang melanda bus mereka. Mengemudi melalui rute-rute yang biasanya ramai, namun hanya memiliki beberapa penumpang di dalamnya, adalah tantangan yang nyata bagi para pengemudi bus dewasa ini.

Salah satu diantaranya adalah Asnami, yang beberapa tahun belakangan, merasakan perubahan dramatis dalam pola penumpang saat lebaran mendekat.

Baca juga:

​Kisah Pak Yani, Mengayuh Becak Demi Keluarga

“Dulu, seminggu atau dua minggu sebelum lebaran, bus-bus tuh penuh sesak dengan penumpang yang membawa barang bawaan mereka untuk merayakan Idulfitri di kampung halaman,” kata dia saat sedang menunggu penumpang di Terminal Kadubanen, Pandeglang.

Meski sudah memasuki musim mudik lebaran, tapi beberapa hari ini penumpangnya selalu sepi. Bahkan dia merasakan dari tahun ke tahun, penumpangnya semakin menjauh. Minibusnya yang mengambil jurusan Serang-Malingping, tidak lagi memikat penumpang untuk menaikinya.

Baca Juga :  Spanduk Provokatif "Blok Medan" Dikecam, Relawan Bobby Nasution Sebut Sebagai Kampanye Hitam

“Sekarang walaupun sudah mulai pada mudik, tapi yang naik dari serang paling setengahnya. Transit di sini (Kadubanen) paling dapat dua, itu pun harus satu jam nunggunya,” ucap dia getir.

Asnami yang telah menjadi sopir bus selama lebih dari dua decade, menggambarkan bagaimana pola perjalanan masyarakat telah berubah seiring berjalannya waktu dan kemajuan teknologi.

“Sekarang kan orang sudah bisa pakai online, kaya Grab atau GoCar. Terus di kampung juga rata-rata sudah punya mobil, jadi tinggal hubungi keluarga atau tetangga untuk jemput pakai mobil,” ujar dia.

Tidak hanya secara finansial, kesunyian di dalam bus juga memengaruhi emosi Asnami. Merasa sendirian di dalam bus yang sepi, bukanlah hal yang menyenangkan. Saat dia melintasi rute-rute yang biasanya ramai, tapi hanya melihat sedikit penumpang di dalam bus, rasanya seperti berada di dalam kubah kehampaan.

“Kadang di jalan masih liatin daerah yang dulunya banyak penumpang. Tapi sekarang mah ditungguin juga ga muncul,” kata Asnami sambil terkekeh.

Baca Juga :  Kapolres Aceh Besar Hadiri Panen Raya Padi Serentak 14 Provinsi Di Lamcarak Kecamatan Seulimeum

Meskipun demikian Asnami tetap bersikap optimistis tentang masa depan transportasi publik, termasuk bus. Dia yakin bahwa suatu saat orang-orang akan kembali menggunakan transportasi publik seperti bus. Apalagi dia mendengar bahwa pemerintah akan memugar Terminal Kadubanen menjadi sebuah terminal yang modern, sehingga membawa angin segar akan keberlanjutan moda transportasi publik.

“Ya yakin aja sih masih ada penumpang. Pemerintah kan juga lagi memperbaiki sistem transportasinya yah, untuk mendorong masyarakat supaya naik transportasi publik,” ucap dia.

Suaranya mungkin hanya satu dari banyak suara sopir bus di seluruh negeri yang mengalami kesunyian di dalam bus jelang lebaran. Namun cerita Asnami memberikan kita wawasan yang berharga tentang perubahan dalam pola perjalanan Masyarakat, dan tantangan yang dihadapi oleh para pengemudi transportasi publik di tengah perubahan zaman.

Semoga dengan waktu, kesibukan kembali mengisi bus Asnami dan rekan-rekannya, dan senyum kembali terpancar di wajah para sopir bus seperti Asnami.

Bus Asnami yang sedang menunggu penumpang di Terminal Kadubanen, Pandeglang. (TIMESLINES INEWS/Heru Nurhadiyansyah)
Bus Asnami yang sedang menunggu penumpang di Terminal Kadubanen, Pandeglang. (TIMESLINES INEWS/Heru Nurhadiyansyah)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Konferensi Pers: Polres Pidie Jaya Tuntaskan Kasus Pembunuhan
Pusat Riset Ilmu Kepolisian USK Gelar Seminar Nasional Bahas RUU KUHAP
Lapas Perempuan Medan Ikuti Kegiatan Donor Darah dan Pemeriksaan Kesehatan dalam Rangka HBP ke-61
Lapas Perempuan Kelas IIA Medan dan Puskesmas Helvetia Gelar Sosialisasi dan Pemeriksaan Kesehatan untuk Cegah HIV dan Kanker Sejak Dini
Kapolres Pelabuhan Belawan Berikan Bantuan kepada Korban Kebakaran di Marelan V
Pelindo Multi Terminal Terima Kunjungan Mahasiswa UNIKA St. Thomas
Tingkatkan Ketahanan Pangan, Brimob Aramiyah Panen Perdana 3 Ton Jagung
Kepala Kejaksaan Negeri Gayo Lues Gelar Kegiatan Penerangan Hukum dan Sosialisasi Program Jaksa Garda Desa

Berita Terkait

Jumat, 18 April 2025 - 00:45 WIB

Pusat Riset Ilmu Kepolisian USK Gelar Seminar Nasional Bahas RUU KUHAP

Kamis, 17 April 2025 - 23:25 WIB

Lapas Perempuan Medan Ikuti Kegiatan Donor Darah dan Pemeriksaan Kesehatan dalam Rangka HBP ke-61

Kamis, 17 April 2025 - 21:49 WIB

Lapas Perempuan Kelas IIA Medan dan Puskesmas Helvetia Gelar Sosialisasi dan Pemeriksaan Kesehatan untuk Cegah HIV dan Kanker Sejak Dini

Kamis, 17 April 2025 - 20:25 WIB

PN Meureudu Vonis 10 Bulan Penjara. Kasus Penganiayaan Jurnalis Di Pidie Jaya

Kamis, 17 April 2025 - 19:07 WIB

Pelindo Multi Terminal Terima Kunjungan Mahasiswa UNIKA St. Thomas

Kamis, 17 April 2025 - 18:36 WIB

Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Santri di Pidie Jaya, Kapolres : Korban Sempat Berkelahi Dengan Pelaku.

Kamis, 17 April 2025 - 15:40 WIB

Kafe Bambu Yang Berada Dijalan Kamboja Desa Laut Dendang Diduga Jual Miras Tanpa Izin, Dan Memperkerjakan Wanita Dibawah Umur

Kamis, 17 April 2025 - 14:16 WIB

Semarak HBP Ke-61, Lapas Padangsidimpuan Gelar Donor Darah dan Pemekrisaan Kesehatan Pegawai

Berita Terbaru

Exit mobile version