TLii//Tanjungbalai//Sumut
Munculnya dugaan tidak sepenuhnya disalurkannya uang rilis (uang berita) kepada media yang berhak, memunculkan kekhawatiran adanya praktik permainan yang melibatkan oknum dalam struktur internal Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Tanjungbalai. Dugaan ini mulai terungkap setelah beberapa jurnalis yang bekerja di media lokal mengungkapkan ketidaksesuaian dalam pembagian dana tersebut,kamis(27/03/25)
Sumber internal yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan bahwa ada beberapa media yang tidak menerima jumlah dana yang dijanjikan oleh pihak Kominfo Kota Tanjungbalai. Selain itu, ada indikasi bahwa beberapa oknum di dalam dinas tersebut diduga terlibat dalam praktik penggelapan atau pemotongan uang rilis yang seharusnya diterima oleh media yang telah bekerja sama dengan pemerintah.
Terkait dengan temuan ini, beberapa perwakilan media setempat menuntut transparansi dalam proses pembagian dana rilis agar tidak terjadi ketimpangan dan ketidakadilan di antara wartawan serta media yang berperan dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat.
Pihak Kominfo Kota Tanjungbalai hingga saat ini belum memberikan pernyataan resmi terkait dugaan tersebut. Namun, publik berharap agar instansi terkait segera menanggapi permasalahan ini dengan serius dan Aparat Penegak Hukum (APH) segera melakukan penyelidikan menyeluruh untuk memastikan bahwa tidak ada penyalahgunaan anggaran yang dapat merugikan media serta masyarakat.
Dengan adanya dugaan ini, masyarakat mengharapkan adanya evaluasi lebih lanjut terhadap mekanisme distribusi uang rilis yang berlaku dan agar proses ini lebih transparan serta adil untuk semua pihak yang terlibat,(RR)