TLii >> Pandeglang – Seorang siswi di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Pandeglang nekat mengakhiri hidup. Peristiwa terjadi di Kecamatan Karangtanjung, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Jumat (2/8/2024).
Pemilik kontrakan, Haryadi menuturkan bahwa korban berinisial HNRC (18) siswi SMK negeri di Pandeglang. Korban pertama kali diketahui meninggal dunia sekitar pukul 08.00 WIB setelah pemilik kontrakan curiga motor korban berada di luar kamar kontrakkan sejak kemarin.
“Pas saya pulang lihat motor korban masih di luar dari kemarin. Saya ketuk tidak ada jawaban. Saya buka pintunya tidak dikunci, terus saya cek ke dalam ternyata sudah tergantung (bunuh diri),” kata Haryadi saat ditemui di lokasi kejadian.
Sebelum ditemukan meninggal gantung diri, korban juga pernah melakukan percobaan bunuh diri dengan memotong urat nadinya. Namun orangtua korban yang datang ke kontrakan berhasil menggagalkan aksi nekat korban. Orang tua korban juga sempat meminta korban untuk tinggal bersamanya di Palembang namun korban menolak.
“Dua Minggu kemarin itu ada percobaan potong urat nadinya pake pisau cutter dan ibunya pulang kesini. Saya sudah bilang ke ibunya bawa pulang aja takut ada kejadian, tapi setelah ibu dan anaknya ngobrol anaknya nggak mau ikut pulang,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Sepupu korban, Mega Selvia (23) menduga jika korban nekat bunuh diri lantaran cintanya ditolak oleh lelaki yang dia cintai. Dugaan tersebut karena sebelum bunuh diri ia sempat diberitahu bahwa lelaki yang ia sayangi menolak cintanya.
“Dia sempat nginep di rumah saya, dia cerita tentang cowoknya teman sekelas cowok brengsek. Dia sudah mendapatkan segalanya terus ditinggalin, ditolak mentah-mentah sambil dikata-katain,” tuturnya.
Mega mengaku terakhir dirinya komunikasi dengan korban pada Kamis (1/7/2024) kemarin sekitar pukul 18.00 WIB, melalui percakapan telpon. Korban mengaku akan berkunjung ke rumahnya setelah pulang sekolah namun korban tidak kunjung datang.
“Kayanya frustasi karena pas nginep dia didatangi sama cowok itu terus dikasari sampai dikatai cewek murahan,” ungkapnya.
Ia juga mengaku syok dan belum percaya jika saudaranya nekat bunuh diri karena sehari sebelumnya ia masih sempat ke rumahnya. Ia sempat memberikan nasihat pada korban agar korban fokus sekolah.
“Saya kaget banget karena baru kemarin dia ke rumah saya dan cerita semuanya sama saya kenapa sampai badan dia hancur dan tekanan batin, saya nasehati supaya dia fokus sekolah dan meninggalkan cowok yang tidak pantas dipertahankan,” ujarnya.
(Penulis: Kabiro Pandeglang: Ikhsan Sururi)