Diduga Anak Perusahaan PTPN II yaitu PT NDP (Nusa Dua Propertindo) Gunakan Oknum TNI Serobot Lahan Warga Di Desa Sampali, Percut Sei Tuan, Deli Serdang Prov. Sumut.
TLii | SUMUT | DELI SERDANG, Anak Perusahaan PTPN II yaitu PT NDP (Nusa Dua Propertindo) diduga serobot lahan warga Jalan Melati Dusun 20 Desa Sampali Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang,Sempat Terjadi Kericuhan Antara Warga dan Pihak PT NDP dikarenakan ganti rugi atau tali asih yang diberikan tidak sesuai. Rabu (28/2/2024)
Warga yang mendiami kediamanya dari Tahun 1985, tidak terima dengan kegiatan yang dilakukan Pihak NDP yang semena mena melakukan penyerobotan lahan warga, PT NDP Diduga menggunakan oknum TNI sebagai Papam untuk menyerobot lahan warga.
Kejadian tersebut dibenarkan Kepala Dusun 20 Desa Sampali. Ya benar bg, disini saya mencoba menenangkan warga saya yang sebelumnya sempat ricuh dengan pihak NDP, terlebih lagi saya sangat menyayangkan pihak Oknum TNI diduga suruhan Dari PT NDP, mengeluarkan Nada yang Cukup Keras kepada warga saya, dan beberapa warga saya Drop, menurutnya Oknum TNI seharusnya mengamankan bukan malah berpihak kepada PT. NDP. Ucapnya
Lanjut Julpan Kepala Dusun 20,Saya tidak melarang kegiatan yang dilakukan pihak PTPN II melalui anak perusahaanya yaitu NDP, namun masyarakat saya meminta keadilan mengenai pembayaran, menurut warga tali asih yang diberikan tidak sesuai dengan apa yang mereka perjuangkan selama ini, masyarakat sudah mendiami sejak Tahun 1985.
Harapan masyarakat kepada pemerintah dan PT NDP dapat memberikan Tali Asih Yang sesuai, agar masyarakat dapat mempergunakan Tali Asih untuk membeli tempat tinggal yang baru.
Ditempat terpisah pihak PT NDP yang Dikonfirmasi di kantornya tidak bersedia , malah meminta awak media untuk mengkonfirmasi pihak PTPN II yaitu Humasnya Rahmat Kurniawan agar satu pintu.
Rahmat Kurniawan selaku Humas PTPN II dan Alis Nala Selaku Papam Oknum TNI yang diduga berpihak kepada PT NDP saat dikonfirmasi melaui whatshap juga belum memberikan jawaban hingga berita ini diterbitkan.
Reporter : Wagiono Ardiansyah