Geuchik Gampong Meuradeh Dayah, Khairul Nizam bersama Ketua Pemuda dan perangkat desa, Selasa (5/9/2023).(Foto:Timelinesinews.com/yon).
TIMELINES INEWS | LANGSA
Langsa – Kasus pemukulan yang diduga dilakukan oleh pemuda Gampong Meurandeh Dayah Kecamatan Langsa Lama terhadap beberapa mahasiswa Unsam pada Senin (4/9) malam, akan diselesaikan secara kekeluargaan oleh aparat Gampong dan Geuchik setempat.
Geuchik Meurandeh Dayah, Khairul Nizam saat ditemui wartawan diruang kerjanya, menyampaikan, bahwa pihaknya sangat menyesalkan atas kejadian tersebut, yang diharapkan agar tidak akan terulang lagi kedepannya.
“Selaku orang tua Gampong kami akan berkoordinasi dengan semua pihak untuk menyelesaikan masalah ini baik-baik dan secara kekeluargaan,” kata Khairul Nizam, Selasa (5/9/2023).
“karena dalam kejadian tersebut, korban tidak saja dari anak kos, tapi dari pemuda gampong juga ada yang menjadi korban dan dirawat di RSUD Langsa,” sambungnya.
Menurutnya, masalah yang sudah terjadi itu harus diselesaikan agar tidak berimbas, maka dari itu selaku pihak gampong akan memediasi masalah ini tanpa ada masalah dikemudian hari nantinya.
“Tadi pagi kita langsung menggelar rapat dengan Babinsa dan Babinkantibmas untuk penyelesaian kasus ini, kita juga berkoordinasi dengan Polres Langsa melalui Kanitres dan diberi waktu 4 hari untuk proses penyelesaian secara kekeluargaan dengan pihak korban,” ungkapnya.
Dirinya juga mengungkapkan, bahwa pihak Gampong melalui Kapolsek Langsa Timur juga sudah berkoordinasi dengan Kampus Unsam untuk menyelesaikan permasalahan antara mahasiswanya dengan pemuda desa setempat.
“Sekali lagi kita berharap masalah ini tidak akan terulang lagi dan akan diselesaikan secara kekeluargaan. Kami pemilik Gampong dan Unsam yang berada disini selalu beritikad baik untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan dan aturan Gampong untuk menjaga nama baik Kota Langsa”, ungkap Geuchik.
Sementara itu, Ketua Pemuda Gampong Meurandeh Dayah, Ramadhani menjelaskan kronologis awal mulanya peristiwa tersebut dari perselisihan tegur-menegur antara pemuda setempat dengan pemuda Gampong Lengkong.
“Malam itu pemuda dari Gampong Lengkong mengendari sepeda motor berdua temannya dengan kecepatan tinggi dan suara knalpot yang besar, sehingga pemuda kami menegur si pengendara yang mengantar temannya ke kos di Desa kami, dengan kata “Woyy”, teguran itu disambut dengan suara lantang atau seperti menantang,” terangnya.
Lanjutnya, para pemuda Gampong Meuradeh Dayah kemudian mendatangi si pengendara kedepan kosan Pak Sukirno dan selanjutnya terjadi percekcokan yang berujung kepada perkelahian.
“Saat keadaan mulai kacau, pemuda kami yang beranggapan bahwa anak kos tersebut satu komplotan dengan anak lengkong, maka semua anak kos disitu hampir jadi sasaran. Naasnya ada salah salah satu anak kos yang bernama Vebri sampai pecah kapala karena dipukul,” paparnya.
Para korban yang mengalami luka-luka termasuk dari pihak pemuda Gampong Meuradeh Dayah kemudian langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah! (RSUD) Langsa.
“Kami selaku pemuda Gampong berharap kepada para tamu, khususnya anak luar daerah yang kos di desa kami untuk dapat menjaga sikap dan saling hormat-menghormati agar permasalah seperti ini tidak terjadi lagi dikemudian hari”, pungkas Ramadhani.
Sebelumnya diberitakan, bahwa seorang mahasiswa Universitas Samudra (Unsam) Langsa, diduga dikeroyok oleh sekelompok pemuda di Gampong Meuradeh Dayah Kecamatan Langsa Lama, hingga harus dilarikan ke rumah sakit, Senin (4/9/2023).
Menurut keterangan korban saat ditemui di RSUD Langsa, dirinya merupakan warga Kecamatan Litong Sihuta Kabupaten Hasundutan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) ini, diduga dikeroyok di kontrakan/kos miliknya yang berada di depan Kampus Unsam Langsa, sekitar pukul 10.00 WIB.
“Kejadiannya itu berawal dari adanya orang berantam di depan kos saya, saya tidak tahu penyebabnya apa, saya datang untuk melerai kemudian ikut kenal pukul oleh sekelompok pemuda,” katanya.
Penulis : yon
Editor : yon