TLii|ACEH|LHOKSEUMAWE – Rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Lhokseumawe yang digelar pada tanggal 25 September 2024, pukul 14:00 WIB, di Gedung DPRK setempat, menjadi ajang bagi para pasangan calon wali kota dan wakil wali kota untuk memaparkan visi, misi, dan program mereka. Acara ini merupakan bagian dari tahapan Pilkada 2024.
Dalam sidang tersebut, hadir empat pasangan calon wali kota dan wakil wali kota yang telah ditetapkan nomor urutnya oleh Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Lhokseumawe, yaitu:
Nomor urut 1: Azhari – Zulkarnen (AZKAR)
Nomor urut 2: Sayuti Abu Bakar – Husaini
Nomor urut 3: Ismail A Manaf – Azhar Mahmud
Nomor urut 4: Fathani – Zarakasyi
Pasangan Azhari – Zulkarnen (AZKAR), yang memulai pemaparan pertama, menyampaikan visi besar mereka untuk menjadikan Kota Lhokseumawe sebagai kota bersyariat yang fokus pada kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat. Visi ini dirangkum dalam konsep 5 T yang disampaikan oleh Azhari:
Tegakkan Shalat Berjamaah
AZKAR menekankan pentingnya shalat berjamaah lima waktu sebagai pondasi spiritual masyarakat. Menurut Azhari, dengan menegakkan shalat berjamaah, Lhokseumawe akan mendapatkan keberkahan dan kemajuan seperti yang terlihat di beberapa negara Timur Tengah, seperti Arab Saudi, Kuwait, Turki, dan Brunei Darussalam.
Tanpa Maksiat
Azhari menggarisbawahi bahwa maksiat adalah sumber bencana dan kerusakan sosial. Dia meyakini bahwa dengan menghilangkan maksiat, anggaran pembangunan akan lebih efektif, digunakan untuk membangun fasilitas umum seperti dayah, sekolah, dan rumah ibadah. Selain itu, ia berjanji akan menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat usia 20-40 tahun serta memberikan pendapatan layak bagi warga usia 60 tahun ke atas, minimal sesuai dengan Upah Minimum Provinsi (UMP).
Tanpa Pengangguran
Dalam upaya mengurangi pengangguran, AZ’KAR berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat yang tidak menyelesaikan pendidikan dasar atau menengah (SD, SMP, SMA) dengan memanfaatkan lahan-lahan kosong untuk kegiatan produktif. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta menekan angka pengangguran di Lhokseumawe.
Pembangunan Kesehatan
Pasangan ini berencana mendirikan klinik pendamping puskesmas dan meningkatkan status rumah sakit di Lhokseumawe menjadi tipe B, bahkan tipe A. Hal ini bertujuan agar layanan BPJS bisa dilayani di kota tanpa perlu rujukan ke pusat. Selain itu, Lhokseumawe diharapkan bisa menjadi destinasi medical check-up tourism, menarik warga Aceh yang biasanya berobat ke luar negeri.
Pengembangan Pendidikan dan Industri
Azhari dan Zulkarnen berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik dengan menaikkan gaji dari UMR ke UMP. Mereka juga merencanakan pembangunan sekolah unggulan setara dengan sekolah Sukma. Selain itu, pasangan ini berencana memanfaatkan potensi sumber daya alam dari Pulau Andaman yang memiliki cadangan gas terbesar ketiga di dunia. Potensi investasi ini diharapkan mampu meningkatkan PAD dan menjadikan Lhokseumawe sebagai “Dubai Kecil” dengan pembangunan infrastruktur yang terintegrasi menuju laut.
Visi besar ini mencerminkan tekad AZKAR untuk membangun Lhokseumawe yang lebih maju, bersyariat, dan sejahtera.(RZ)