Widia Fitri dan putranya M. Zaidan Afqa warga Gampong Tualang Teungoh Kecamatan Langsa Kota Kota Langsa.
TIMELINES INEWS | LANGSA
Langsa – Pelayanan kesehatan di Indonesia telah menghadapi berbagai rintangan sebelum ada Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Mulai dari akses terhadap pelayanan kesehatan yang terbatas, biaya pelayanan juga merupakan salah satu tantangan yang sangat besar. Namun melalui Program JKN, Pemerintah memberikan jaminan kesehatan kepada seluruh lapisan masyarakat seperti yang dirasakan oleh Widia Fitri (27) warga Gampong Tualang Teungoh Kecamatan Langsa Kota Kota Langsa.
Widia sehari-hari ia disapa, merupakan seorang ibu dari balita yang sekarang genap umurnya satu tahun. Sejak mengenal Program JKN, Widia selalu mempercayakan urusan kesehatan anaknya kepada Program JKN. Saat keluarga kecilnya mengalami sakit dan membutuhkan layanan kesehatan, Program JKN selalu menemani sampai sembuh.
“Program JKN memang sudah menjadi kebutuhan banyak orang sekarang, baik untuk berobat maupun berjaga-jaga. Saya terakhir menggunakannya untuk berobat putra saya di Puskesmas Langsa Kota, tiba-tiba anak saya demam yang membuat saya harus membawanya ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Alhamdulillah anak saya berangsur membaik dan kembali ceria, pengalaman tersebut tak akan pernah saya lupakan karena saya menemukan hal baru,” kata Widia. Selasa (04/06)
Ibu satu anak ini terkesan dengan pelayanan Penggunaan NIK menjadi identitas tunggal yang dapat memberikan kemudahan anaknya mendapatkan pelayanan di puskesmas, hanya dengan menunjukkan NIK pada Kartu Identitas Anak (KIA) putranya bisa mendapatkan pelayanan kesehatan.
“Sebelumnya, saya tidak tahu bahwa sekarang mengakses layanan kesehatan cukup menggunakan KTP. Pada saat pendaftaran JKN untuk putra saya pun dilakukan oleh suami, jadi saya tidak terinformasi bahwa BPJS Kesehatan sekarang tidak mencetak kartu lagi. Sampai di puskesmas saya diminta menunjukan Kartu Indonesia Sehat (KIS) anak, saya mulai mencari didalam dompet, namun tidak ketemu,” ungkapnya
“Sekilas pada saat saya kebigungan mencari kartu KIS tersebut, saya melihat poster janji layanan yang dipajang oleh puskesmas. Saya memberanikan diri untuk menunjukan KIA anak saya, ternyata benar penggunaan KTP/KIA/KIS sekarang bisa mengakses layanan kesehatan. Saya pikir anak saya tidak bisa berobat karena belum punya KTP, namun nyatanya menggunakan KIA juga dilayani,” sambung Widia.
Menurut Widia, BPJS Kesehatan dalam menyelenggarakan Program JKN sangat memperhatikan kendala peserta dalam mengakses layanan kesehatan agar tetap bisa dilayani. Terdaftar pada segmen Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) juga tidak membuat dirinya merasa dibeda-bedakan dalam mengakses fasilitas kesehatan.
“Bagi masyarakat kurang mampu tentu sangat bergantung pada pengobatan gratis dengan fasilitas unggulan yang disediakan Program JKN. sejak adanya Program JKN, kami tidak lagi memikirkan biaya kesehatan. Biaya untuk kesehatan tersebut bisa ditabung untuk keperluan lain. Pelayanan yang dirasakan pun sudah sangat luar biasa meningkatnya dari tahun ke tahun. Asalkan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan pasti kita akan dijamin penuh, kebanyakan dari yang saya pelajari selama ini, jika kita tidak mengetahui prosedur bisa saja menimbulkan salah persepsi dalam menanggapi Informasi,” jelasnya.
Widia juga berjanji akan selalu menginformasikan Program JKN kepada orang terdekat dan masyarakat luas. Ia juga mengucapkan terimakasih kepada Program JKN yang terus berupaya meningkatkan kualitas peningkatan standar pelayanan, fasilitas kesehatan dan ketersediaan obat-obatan serta alat kesehatan yang berkualitas.
“Layanan kesehatan dengan memanfaatkan Program JKN, tidak diragukan lagi mudah, cepat dan setaranya. Semoga fasilitas kesehatan lain juga memberikan pelayanan yang maksimal seperti yang saya rasakan di Puskesmas Langsa Kota. Saya bersyukur dan berterima kasih kepada Pemerintah yang telah menghadirkan Program JKN dalam memberikan kepastian layanan kesehatan bagi masyarakat seperti kami,” tutup Widia.