Atok Zain dan Dambusnya dari Bangka Kota, Bangka Belitung

PUTRI RAHMAWATI

- Redaksi

Rabu, 27 September 2023 - 20:59 WIB

20654 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TIMELINES INEWS | BANGKA BELITUNG – Bangka Selatan,  Satu kesenian yang memiliki keunikan bagi masyarakat itu sendiri namanya kesenian dambus, Dambus dapat di definisikan sebagai alat music,nyanyian,dan juga bisa tarian.

Dambus adalah salah satu alat musik petik khas yang berasal dari provinsi kepulauan Bangka Belitung. Sejumlah sumber menyebut dambus lahir karena pengaruh dari alat music yang berasal dari timur tengah namun begitu terdapat beberapa sumber yang menyatakan bahwa dambus sesungguhnya merupakan alat music Bangka, produk budaya masyarakat Bangka.

Dambus adalah alat music petik, dibuat dengan ciri khas pada bagian kepala berupa kepala rusa, kijang atau menjangan, di tambah dengan alat bunyi-bunyian seperti biola khas Bangka Belitung, rebana, tawak-tawak, gong Bangka Belitung dan lainnya. Dambus sebagai sebuah kesenian pertunjukan masyarakat Bangka Belitung yang sangat digemari oleh semua kalangan, baik dari anak-anak sampai orang dewasa, karena seni dambus menghasilkan irama dan alunan yang indah yang mampu membuat semua masyarakat di Kabupaten Bangka Selatan ini menyukai dambus.

Tidak terkecuali di Desa Bangka kota Kecamatan Simpang Rimba Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Kabupaten Bangka Selatan, kesenian dambus ini sudah sangat familiar di kalangan masyarakat.Masyarakat pun sudah sangat antusias terhadap kesenian dambus karena kesenian dambus ini adalah salah satu kesenian yang sudah turun -temurun dari nenek moyang zaman dahulu.

Baca Juga :  Smansa Simba sekolah inspirasiku.

Salah satunya yang bisa kita contoh adalah mat Zain si ahli dambus, beliau sering akrab di panggil Atok Zain atau yang lebih terkenalnya datuk raja dambus Desa Bangka Kota yang sudah memperkenalkan seni Dambus kepada Masyarakat Bangka Kota beliau kini sudah berumur 77 tahun. Saat pernah kami datangi rumah Atok Zain pada tanggal 18 bulan juli 2023 beliau pernah bercerita kepada kedua Siswa SMAN 1 SP Rimba Putri Rahmawati dan Ovi yuliza kalau beliau sudah mengenal dambus ini sejak masih muda/bujang sejak umur 19 tahun.

Pada saat masih muda waktu itu sebenarnya beliau belum pernah mengenal yang namanya dambus, kemudian kedua orang tuanya beliau mengenalkan kesenian dambus ini kepadanya agar ia bisa mengenalkan kesenian dambus tersebut kepada masyarakat agar tidak punah dan sering terus dimainkan setiap harinya lalu beliau bertanya sedetail mungkin kepada sang ayah tentang apa itu dambus dll karena ia belum mengerti betul tentang saat itu sang ayah pun menjelaskanya secara perlahan detail mengenai dambus setelah di jelaskan dan tau apa itu dambus atok Zain pun mulai ingin belajar meneruskan generasi ayahnya turun-temerun untuk membuat dambus, bermain dambus dengan benar – benar lihai dan ahlinya bersama sang ayah hingga pada masanya setelah 2 bulan berhasil membuat dan memainkanya sudah dengan ahli/lincah.

Baca Juga :  PENUH SENYUMAN MENGUKIR MAKNA HALALBIHALAL SMANSA SIMBA

Dan lambat laut waktu pun berjalan dengan cepat Atok Zain sudah mengenalkan kesenian dambus ke berbagai daerah dari pulau Bangka sampai ke pulau belitung dan salah satu daerah yang beliau kenalkan yaitu Desa Bangka Kota.

Di Desa Bangka kota ini sejak di kenalkan oleh Atok Zain dan kawan-kawan nya kesenian dambus sudah menjadi hal yang populer dan menjadi iconic Desa Bangka Kota yang mana sering di mainkan masyarakat ketika ada acara ada tertentu. Selain itu atok Zain juga berharap agar kesenian dambus ini tetap bisa dilestarikan oleh anak-anak muda penerus bangsa dan kesenian dambus ini tetap berkembang tidak hilang akan perkembangan zaman saat ini” harapnya.

Dari cerita atok Zain ini dapat kita ambil pelajarannya bahwa setiap daerah di indonesia memiliki kesenian khasnya masing-masing, Dan kita sebagai pemuda penerus bangsa indonesia wajib untuk melestarikan kesenian yang berkembang di suatu daerah agar kesenian tersebut tidak hilang akan perkembangan zaman yang semakin maju.

Penulis : Putri rahmawati jurnalis smansa simba.

 

Facebook Comments Box

Penulis : Putri rahmawati komunitas seperak jurnalis smansa simba

Editor : Icad

Berita Terkait

Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Bahar Buasan Sebut Akan Fokus Layani Masyarakat Babel
Satu dekade TVRI Bangka Belitung : Bahar Buasan Dorong TVRI Sebagai Edukasi Dan Hiburan Bernuansa Kearifan Lokal
Satu Dekade TVRI Bangka Belitung : Bahar Buasan Dorong TVRI Sebagai Edukasi Fan Hiburan Bernuansa Kearifan Lokal
Bahar Buasan: Selamat Natal, Dimanfaatkan untuk membawa Kedamaian dan Pengharapan
Rahasia Dibalik Pelatihan Jurnalistik SMAN 1 Simpang Rimba: Apa Yang Mereka Pelajari ?”
KISAH 6 SISWA SMA LEPONG IKUT PPKM NASIONAL BERSAMA TNI AL
JOSA ENTERTAINMENT RAYAKAN 13 TAHUN BERKARYA DALAM”JOSA BERKARYA
ANTUSIASNYA PEMBUKAAN CLASSMETING SMANSA SIMBA

Berita Terkait

Kamis, 9 Januari 2025 - 15:23 WIB

Pangdam Iskandar Muda Pimpin Upacara Penutupan Pendidikan Pertama Bintara TNI AD TA 2024.

Kamis, 9 Januari 2025 - 08:59 WIB

Wakil Ketua Komisi I DPRA, Ceulangiek, meminta pemerintah Aceh segera menyelesaikan status tenaga Non-ASN Seleksi 2024 Pada Tahun 2025.

Rabu, 8 Januari 2025 - 19:18 WIB

Kunjungan ke Aceh, Kasad Beri Pengarahan Kepada Ribuan Prajurit Dan Persit.

Rabu, 8 Januari 2025 - 17:32 WIB

Kunjungi Kodam Iskandar Muda, Kasad Resmikan Sumur Bor TNI Manunggal Air Di Dayah Madinatuddiniyah Nurul Huda, Kab. Aceh Utara.

Rabu, 8 Januari 2025 - 16:03 WIB

Pangdam IM Didampingi Ketua Persit KCK Daerah IM Sambut Kasad Dan Ketua Umum Persit KCK Di Bandara Malikusaleh.

Rabu, 8 Januari 2025 - 11:10 WIB

Polda Aceh Berhasil Gagalkan Perdagangan Anak di Bawah Umur

Selasa, 7 Januari 2025 - 16:01 WIB

Soal Uji Kompetensi JPT, YARA Dukung Wacana Pj Wali Kota Banda Aceh

Senin, 6 Januari 2025 - 21:52 WIB

Apel Terakhir Wakapolresta Bersama Personel, Ini Arahannya

Berita Terbaru