Tlii|Poso, Sulteng- Judi online semakin marak di berbagai kalangan masyarakat, termasuk di wilayah pedesaan. Fenomena ini mendapat tanggapan tegas dari Pendeta Frengki Rubana, S.Th., selaku Gembala Sidang Jemaat Yarden, Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI), Desa Panjo, Kecamatan Pamona Selatan, Kabupaten Poso. Dalam wawancara eksklusif, beliau menegaskan bahwa judi online bertentangan dengan ajaran Kristen dan dapat merusak kehidupan umat.
Judi online bertentangan dengan ajaran alkitab
Pendeta Frengki Rubana mengungkapkan bahwa Alkitab secara jelas mengajarkan umat untuk mendapatkan rezeki melalui kerja keras dan kejujuran. “Amsal 13:11 berkata bahwa harta yang diperoleh dengan cepat akan berkurang, tetapi siapa yang mengumpulkan sedikit demi sedikit akan bertambah. Ini menunjukkan bahwa Tuhan menghendaki kita bekerja dengan jujur, bukan mencari keuntungan dengan cara yang instan seperti berjudi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, beliau menekankan bahwa judi online tidak hanya sekadar permainan, tetapi juga jebakan yang dapat menjerumuskan seseorang ke dalam keserakahan. “Firman Tuhan dalam 1 Timotius 6:10 menyebutkan bahwa akar segala kejahatan adalah cinta akan uang. Judi online mendorong seseorang untuk mengandalkan keberuntungan dan bukan Tuhan,” jelasnya.
Dampak negatif bagi keluarga dan masyarakat
Pendeta Frengki juga mengingatkan bahwa judi online dapat membawa dampak yang sangat merusak, baik bagi individu maupun keluarga. Banyak kasus di mana orang terjerat utang, kehilangan harta benda, bahkan mengalami kehancuran rumah tangga akibat ketagihan berjudi.
“Kita dipanggil untuk menjaga hidup dan keluarga kita dengan bijaksana. 1 Korintus 6:19-20 mengingatkan bahwa tubuh kita adalah bait Allah. Artinya, kita harus menggunakan hidup kita untuk hal-hal yang membangun, bukan menghancurkan,” tambahnya.
Ajakan untuk menjauhi judi online
Sebagai pemimpin jemaat, Pendeta Frengki Rubana mengajak seluruh umat Kristen untuk menjauhi segala bentuk perjudian, termasuk judi online. “Percayalah kepada Tuhan dalam mencari rezeki. Jangan tergoda oleh janji keuntungan instan yang pada akhirnya justru membawa kehancuran,” pesannya.
Beliau juga mengimbau pemerintah desa dan tokoh masyarakat untuk berperan aktif dalam memberikan edukasi kepada warga agar tidak terjerumus dalam praktik judi online yang semakin marak.
Dengan adanya pandangan ini, diharapkan umat Kristen dapat lebih waspada dan meneguhkan iman mereka agar tetap hidup dalam kebenaran dan menjauhi segala bentuk perbuatan yang merusak kehidupan.
Pewarta : Stenlly Ladee