TLii|Sulteng – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Kelas IIB Poso terlihat antusias belajar mengaji melalui metode Tilawatil Qur’an, Senin (10/02).
Tilawatil Qur’an merupakan program pembinaan kerohanian di Rutan Poso agar WBP yang beragama Islam dapat membaca Al-Quran sehingga saat menjalani pidananya dan keluar dari rutan bisa lebih baik dari sebelumnya serta tidak mengulangi kesalahannya.
Selama pelaksanaan kegiatan belajar mengaji, para WBP diberikan akses ke fasilitas belajar yang memadai, seperti buku-buku dan peralatan belajar yang diperlukan. Mereka juga diajarkan tentang nilai-nilai moral, etika, serta pentingnya sikap positif dalam menjalani kehidupan. Selain itu, para WBP juga diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman dalam kelompok studi kecil.
Kepala Rutan Poso Agung Sulistyo menekankan untuk selalu memperhatikan kenyamanan WBP Rutan Poso agar dapat khusyuh beribadah.
” Selain memfasilitasi mengaji, kami juga menyediakan buku bacaan untuk belajar mengaji dan memberikan pemahaman dalam membaca. Apalagi dapat membaca Al-Quran merupakan salah satu syarat pengurusan Pembebasan Bersyarat, Cuti Bersyarat, dan remisi “, tutur Agung.
Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada para WBP untuk meningkatkan spiritualitas dan mengembangkan kepribadian yang lebih baik selama masa tahanan mereka. Dalam pelaksanaannya, WBP dibimbing oleh pengajar yang kompeten yaitu pembina keagamaan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Poso. Pada proses penerapan metode ini dilakukan dengan cara bersama-sama menggunakan alat peraga.
Pada proses ini dilakukan 3 teknik dasar yang terdiri dari pengajar membaca, WBP mendengarkan, pengajar membaca WBP menirukan, kemudian pengajar dan WBP sama-sama membaca. Ketiga teknik tersebut digunakan namun disesuaikan dengan tingkat perkembangan WBP.
Sumber : Humas Rutan Poso