GKST – Cukup Doa, Makan Saja, atau Peran Strategis di Poso?

STENLLY LADEE

- Redaksi

Kamis, 21 November 2024 - 10:35 WIB

20166 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto Ilustrasi, Sumber Google

Foto Ilustrasi, Sumber Google

TLii|Tajuk Rencana- Tabea Mawondaya.Sebagai bagian dari masyarakat To Pamona, muncul diskusi hangat tentang peran strategis Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) dalam dinamika politik Kabupaten Poso. GKST, yang menjadi simbol mayoritas di wilayah ini, memiliki peluang besar untuk mencetak pemimpin yang mampu membawa perubahan. Namun, kritik terus bermunculan mengenai minimnya kaderisasi politik yang relevan dengan kebutuhan zaman.

Fenomena “Badut Pesta” dan Kritik Politik Pribumi

Pengamat lokal, Stenlly Ladee, menyoroti apa yang ia sebut sebagai “fenomena badut pesta.” Ia menggambarkan situasi ini sebagai ketidaksiapan masyarakat lokal menjadi pemain utama dalam panggung politik. “Bak pesta ulang tahun, badutnya pribumi, pemilik pestanya orang luar,” ujar Stenlly, menekankan dominasi pihak luar yang membangun dinasti politik.

Kritik ini menyasar pola pikir masyarakat To Pamona yang dinilai kurang strategis, sehingga peluang untuk berperan di ranah birokrasi dan legislatif sering kali tergeser oleh pihak eksternal.

Baca Juga :  Sebelum Ada Program ADD, Ternyata Begini Sistem Gaji Kades dan Perangkatnya

Kaderisasi GKST: Harapan dan Realita

Bagi Stenlly, GKST seharusnya mampu menjadi pusat pembentukan kader pemimpin, tidak hanya di ranah spiritual tetapi juga politik. Ia mengusulkan dua indikator utama dalam memilih pemimpin:

  1. Prestasi Nyata
    Pemimpin yang dipilih harus memiliki rekam jejak prestasi dan penghargaan kinerja, bukan sekadar proyek pencitraan menjelang Pilkada.
  2. Kader GKST
    Masyarakat mayoritas memiliki tanggung jawab untuk memberikan ruang bagi kader GKST yang mampu menjaga identitas To Pamona dan memimpin dengan visi yang kuat.

Ancaman Kehilangan Identitas

Ketidakmampuan menempatkan kader lokal dalam posisi strategis DPRD Kabupaten maupun Provinsi menjadi cerminan melemahnya pengaruh politik masyarakat To Pamona. Kegagalan ini berisiko menghapus identitas To Pamona sebagai pemilik sah Tana Poso.

Baca Juga :  SAATNYA PENDIDIKAN KEPERAWATAN KEMBALI BERBENAH

“Jika begini terus, dalam 5–20 tahun ke depan, kita bisa menjadi orang-orang yang terpinggirkan, tanpa identitas, hanya menjadi penonton di tanah sendiri,” ujar Stenlly.

Refleksi untuk Masa Depan Poso

Pertanyaan “Cukup doa, makan saja, atau mengambil peran strategis?” menjadi refleksi bagi GKST dan masyarakat To Pamona. Bukan untuk membawa gereja ke dalam politik praktis, tetapi untuk mencetak pemimpin yang berakar pada nilai budaya dan spiritualitas lokal.

Dengan mengambil peran strategis, GKST dapat menjadi katalisator perubahan, mengembalikan kepercayaan diri masyarakat To Pamona sebagai pemimpin yang mampu bersaing di panggung nasional maupun internasional. Semoga ini menjadi awal kebangkitan masyarakat lokal untuk menjaga marwah dan identitas Tana Poso.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Rutan Poso Ikuti Apel Bersama Secara Virtual “Kerja Bersama, Untuk Indonesia Emas 2045”
Seberapa Ideal Implementasi Sistem Instalasi Pengolahan Air Hujan di Kabupaten Aceh Utara
Kakanwil Kemenkumham Sulteng Pastikan Layanan Kunjungan Natal di Rutan Poso Berjalan Lancar
Warga Binaan Rutan Poso Rayakan Natal dengan Khidmat
Angin Kencang Landa Kabupaten Donggala, 11 Rumah Warga Rusak
Umat Kristen GKST Klasis Pamona Selatan Gelar Pawai Natal 2024 dengan Meriah
Refleksi Akhir Tahun: Rutan Poso Tinjau Kinerja Selama Setahun
Natal Satukan Hati, Pegawai dan WBP Rutan Poso Rayakan dalam Suasana Harmoni

Berita Terkait

Minggu, 29 Desember 2024 - 10:07 WIB

Golok Ciomas: Warisan Budaya Khas Banten dengan Nilai Sejarah dan Keagamaan

Senin, 16 Desember 2024 - 08:57 WIB

Aceh Seuramoe Mekkah: Harmonisasi Tradisi Peradaban, Syariat, dan Lingkungan

Rabu, 4 Desember 2024 - 22:51 WIB

KPU Kabupaten Toba Tetapkan Perolehan Suara Pada Pilkada di Toba Tahun 2024

Jumat, 6 September 2024 - 22:04 WIB

Budaya Tidur Siang “Eh Leuho” di Sabang, Warisan Kearifan Lokal yang Menarik Perhatian Turis

Berita Terbaru

NASIONAL

TNI AU Akan Tempatkan Batalyon Rudal untuk Perkuat IKN

Selasa, 7 Jan 2025 - 23:19 WIB

INTERNASIONAL

Indonesia Masuk BRICS, Cita-cita dan Penantian 11 Tahun Prabowo

Selasa, 7 Jan 2025 - 23:06 WIB