TLii|Aceh|Lokseumawe, 9 November 2024 – Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota nomor urut 1, Azhari-Zulkarnen, yang dikenal dengan julukan “Azkar,” mengusung visi ambisius menjadikan Lhokseumawe sebagai “Small Dubai” dalam debat publik pertama yang digelar Komisi Independen Pemilihan (KIP) di Gedung Serbaguna IAIN Lhokseumawe. Azkar memperkenalkan konsep waterfront city sebagai rencana strategis untuk mengoptimalkan potensi kelautan dan menjadikan kota ini sebagai ikon pembangunan berkelanjutan.
Azhari, calon wali kota dari Paslon 1, menyampaikan bahwa konsep waterfront city bertujuan menciptakan ekosistem perkotaan terintegrasi yang akan mengatasi berbagai masalah infrastruktur, seperti drainase dan tata kota. “Dengan ekosistem terintegrasi, persoalan drainase dan infrastruktur akan terselesaikan secara alami,” ujarnya. Menurut Azhari, pembangunan yang berorientasi pada laut ini juga dapat menjadi sumber energi dan pusat ekonomi baru bagi kota.
Dalam debat bertema “Pengembangan Infrastruktur, Pembangunan Ekonomi Rakyat, dan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih dan Transparan” tersebut, Azkar menjelaskan bahwa konsep ini tidak hanya bertujuan mempercantik kota, tetapi juga menarik minat investor dan wisatawan. Ia yakin konsep “Small Dubai” akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan ekonomi serta modernisasi infrastruktur.
Pasangan calon lain, yakni dari Paslon 2, 3, dan 4, mempertanyakan sumber pendanaan dan realisasi rencana ini. Mereka meragukan kemungkinan menyamakan Lhokseumawe dengan Dubai yang merupakan negara kaya. “Bagaimana Anda akan membangun Lhokseumawe hingga menyerupai Dubai? Dubai adalah negara, sedangkan Lhokseumawe adalah kota kecil,” ungkap perwakilan dari Paslon lain.
Menanggapi hal ini, Azhari menyebutkan adanya penemuan cadangan gas besar di perairan Lhokseumawe, yaitu Blok South Andaman yang memiliki potensi mencapai 6 triliun kaki kubik (tcf). “Dengan adanya cadangan gas ini, Lhokseumawe punya peluang besar untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” jelas Azhari. Meskipun cadangan ini masih dalam tahap pengembangan dan butuh waktu untuk produksi penuh, Azhari optimis bahwa sektor gas ini bisa menjadi fondasi ekonomi kota di masa depan.
Penampilan Azkar yang tegas dan percaya diri berhasil menarik perhatian publik dalam debat tersebut. Zulkarnaen, calon wakil wali kota dari Paslon 1, menutup presentasi mereka dengan mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama membangun Lhokseumawe yang lebih baik. “Kami berharap pemilihan ini bebas dari kecurangan. Siapapun yang terpilih, mari kita bersatu membangun Lhokseumawe untuk kesejahteraan bersama,” ujarnya.