SAPA: Pemindahan Ibu Kota ke Aceh Tengah adalah Investasi Jangka Panjang

Edi Marcell

- Redaksi

Jumat, 1 November 2024 - 12:39 WIB

20110 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aceh - Serikat Aksi Peduli Aceh (SAPA), sebuah lembaga yang dikenal lantang menyuarakan isu-isu strategis dan kepentingan publik di Aceh, menantang kedua calon gubernur Aceh Mualem dan Bustami untuk berani mengambil langkah besar dalam membangun Aceh dengan memindahkan ibu kota provinsi dari Banda Aceh ke Aceh Tengah. 

Menurut SAPA, pemindahan ini bukan hanya soal lokasi, tetapi terkait upaya meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan yang lebih merata di seluruh wilayah Aceh.

Banda Aceh, ibu kota provinsi saat ini, berada di dataran rendah dan menghadapi berbagai tantangan lingkungan yang semakin memburuk dari tahun ke tahun. Ketersediaan air bersih di Banda Aceh semakin menipis, sementara perubahan iklim memperburuk kondisi cuaca yang tidak menentu, membuat Banda Aceh menjadi rentan terhadap bencana seperti banjir dan kekeringan di waktu-waktu tertentu. 

Dengan kondisi demikian, SAPA menilai sudah saatnya mempertimbangkan pemindahan ibu kota ke wilayah yang lebih strategis dan aman dari sisi lingkungan.

Ketua SAPA, Fauzan Adami, mengungkapkan bahwa Aceh Tengah merupakan lokasi yang ideal untuk ibu kota baru. Terletak di jantung provinsi, Aceh Tengah memungkinkan akses yang lebih mudah bagi semua kabupaten dan kota di sekitarnya, baik di wilayah pesisir maupun pedalaman. 

“Aceh Tengah berada di posisi yang strategis, menjadikannya lebih mudah diakses oleh seluruh masyarakat di Aceh. Dengan ibu kota di tengah provinsi, kita bisa mempermudah koordinasi, mempercepat layanan pemerintah, dan menjamin pemerataan pembangunan,” ujar Fauzan. Jumat 1 November 2024.

Lebih lanjut, SAPA menekankan bahwa Aceh Tengah memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pemerintahan yang lebih tangguh dan berkelanjutan. Ketersediaan sumber daya alam dan bentang alam yang relatif stabil di Aceh Tengah membuatnya layak dipertimbangkan. 

Dengan ketinggian yang lebih tinggi dan jauh dari ancaman bencana laut seperti banjir, daerah ini juga memiliki suhu yang lebih sejuk, memberikan kondisi lingkungan yang nyaman dan sehat bagi para pekerja dan penduduk yang tinggal di sana. 

“Kita butuh pusat pemerintahan yang aman dari risiko bencana dan didukung oleh kondisi alam yang baik,” tambah Fauzan.

Dalam pernyataannya, SAPA secara tegas menantang kedua calon gubernur untuk mengangkat isu ini sebagai bagian dari visi dan misi mereka. SAPA menginginkan agar pemindahan ibu kota tidak hanya menjadi wacana, tetapi sebuah komitmen nyata yang dijadikan prioritas bagi siapa pun yang terpilih nanti.

Aceh - Serikat Aksi Peduli Aceh (SAPA), sebuah lembaga yang dikenal lantang menyuarakan isu-isu strategis dan kepentingan publik di Aceh, menantang kedua calon gubernur Aceh Mualem dan Bustami untuk berani mengambil langkah besar dalam membangun Aceh dengan memindahkan ibu kota provinsi dari Banda Aceh ke Aceh Tengah. Menurut SAPA, pemindahan ini bukan hanya soal lokasi, tetapi terkait upaya meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan yang lebih merata di seluruh wilayah Aceh. Banda Aceh, ibu kota provinsi saat ini, berada di dataran rendah dan menghadapi berbagai tantangan lingkungan yang semakin memburuk dari tahun ke tahun. Ketersediaan air bersih di Banda Aceh semakin menipis, sementara perubahan iklim memperburuk kondisi cuaca yang tidak menentu, membuat Banda Aceh menjadi rentan terhadap bencana seperti banjir dan kekeringan di waktu-waktu tertentu. Dengan kondisi demikian, SAPA menilai sudah saatnya mempertimbangkan pemindahan ibu kota ke wilayah yang lebih strategis dan aman dari sisi lingkungan. Ketua SAPA, Fauzan Adami, mengungkapkan bahwa Aceh Tengah merupakan lokasi yang ideal untuk ibu kota baru. Terletak di jantung provinsi, Aceh Tengah memungkinkan akses yang lebih mudah bagi semua kabupaten dan kota di sekitarnya, baik di wilayah pesisir maupun pedalaman. “Aceh Tengah berada di posisi yang strategis, menjadikannya lebih mudah diakses oleh seluruh masyarakat di Aceh. Dengan ibu kota di tengah provinsi, kita bisa mempermudah koordinasi, mempercepat layanan pemerintah, dan menjamin pemerataan pembangunan,” ujar Fauzan. Jumat 1 November 2024. Lebih lanjut, SAPA menekankan bahwa Aceh Tengah memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pemerintahan yang lebih tangguh dan berkelanjutan. Ketersediaan sumber daya alam dan bentang alam yang relatif stabil di Aceh Tengah membuatnya layak dipertimbangkan. Dengan ketinggian yang lebih tinggi dan jauh dari ancaman bencana laut seperti banjir, daerah ini juga memiliki suhu yang lebih sejuk, memberikan kondisi lingkungan yang nyaman dan sehat bagi para pekerja dan penduduk yang tinggal di sana. “Kita butuh pusat pemerintahan yang aman dari risiko bencana dan didukung oleh kondisi alam yang baik,” tambah Fauzan. Dalam pernyataannya, SAPA secara tegas menantang kedua calon gubernur untuk mengangkat isu ini sebagai bagian dari visi dan misi mereka. SAPA menginginkan agar pemindahan ibu kota tidak hanya menjadi wacana, tetapi sebuah komitmen nyata yang dijadikan prioritas bagi siapa pun yang terpilih nanti. "Kami tantang kedua calon, Mualem dan Bustami, untuk menunjukkan keberanian dan komitmen mereka terhadap masa depan Aceh. Ini adalah momen bagi mereka untuk berdiri bersama masyarakat dan menjawab kebutuhan akan pemerintahan yang lebih efektif dan terjangkau bagi seluruh wilayah Aceh," tegas Fauzan. SAPA percaya, dengan ibu kota di Aceh Tengah, bukan hanya pemerataan akses yang akan dirasakan oleh masyarakat di seluruh Aceh, tetapi juga pemerataan dalam aspek sosial, ekonomi, dan pendidikan. Infrastruktur dan fasilitas yang terbangun di pusat provinsi baru akan membawa pengaruh besar bagi daerah sekitarnya, menciptakan lapangan kerja, memacu ekonomi lokal, serta mempercepat pemerataan pembangunan yang selama ini menjadi tantangan bagi Aceh. “Pemindahan ibu kota ini adalah bagian dari mimpi besar membangun Aceh yang lebih berkeadilan dan berdaya saing. Jangan sampai kemajuan hanya terpusat di satu daerah sementara daerah lainnya tertinggal. Aceh Tengah menawarkan potensi untuk membangun pusat pemerintahan yang benar-benar bisa menggerakkan seluruh daerah di Aceh,” kata Fauzan. SAPA berharap bahwa kedua calon gubernur, Mualem dan Bustami, dapat memahami besarnya dampak dari pemindahan ibu kota dan menjadikannya sebagai komitmen konkret dalam kepemimpinan mereka. Menurut SAPA, kebijakan pemindahan ibu kota ini penting bukan hanya untuk kebutuhan saat ini, tetapi juga sebagai investasi jangka panjang bagi generasi mendatang. "Kami mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung wacana ini sebagai bagian dari perjuangan bersama membangun Aceh yang lebih baik," ujar Ketua SAPA, Fauzan Adami

TIMELINES INEWS>>Aceh – Serikat Aksi Peduli Aceh (SAPA), sebuah lembaga yang dikenal lantang menyuarakan isu-isu strategis dan kepentingan publik di Aceh, menantang kedua calon gubernur Aceh Mualem dan Bustami untuk berani mengambil langkah besar dalam membangun Aceh dengan memindahkan ibu kota provinsi dari Banda Aceh ke Aceh Tengah.

Menurut SAPA, pemindahan ini bukan hanya soal lokasi, tetapi terkait upaya meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan yang lebih merata di seluruh wilayah Aceh.

Aceh – Serikat Aksi Peduli Aceh (SAPA), sebuah lembaga yang dikenal lantang menyuarakan isu-isu strategis dan kepentingan publik di Aceh, menantang kedua calon gubernur Aceh Mualem dan Bustami untuk berani mengambil langkah besar dalam membangun Aceh dengan memindahkan ibu kota provinsi dari Banda Aceh ke Aceh Tengah.
Menurut SAPA, pemindahan ini bukan hanya soal lokasi, tetapi terkait upaya meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan yang lebih merata di seluruh wilayah Aceh.
Banda Aceh, ibu kota provinsi saat ini, berada di dataran rendah dan menghadapi berbagai tantangan lingkungan yang semakin memburuk dari tahun ke tahun. Ketersediaan air bersih di Banda Aceh semakin menipis, sementara perubahan iklim memperburuk kondisi cuaca yang tidak menentu, membuat Banda Aceh menjadi rentan terhadap bencana seperti banjir dan kekeringan di waktu-waktu tertentu.
Dengan kondisi demikian, SAPA menilai sudah saatnya mempertimbangkan pemindahan ibu kota ke wilayah yang lebih strategis dan aman dari sisi lingkungan.
Ketua SAPA, Fauzan Adami, mengungkapkan bahwa Aceh Tengah merupakan lokasi yang ideal untuk ibu kota baru. Terletak di jantung provinsi, Aceh Tengah memungkinkan akses yang lebih mudah bagi semua kabupaten dan kota di sekitarnya, baik di wilayah pesisir maupun pedalaman.
“Aceh Tengah berada di posisi yang strategis, menjadikannya lebih mudah diakses oleh seluruh masyarakat di Aceh. Dengan ibu kota di tengah provinsi, kita bisa mempermudah koordinasi, mempercepat layanan pemerintah, dan menjamin pemerataan pembangunan,” ujar Fauzan. Jumat 1 November 2024.
Lebih lanjut, SAPA menekankan bahwa Aceh Tengah memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pemerintahan yang lebih tangguh dan berkelanjutan. Ketersediaan sumber daya alam dan bentang alam yang relatif stabil di Aceh Tengah membuatnya layak dipertimbangkan.
Dengan ketinggian yang lebih tinggi dan jauh dari ancaman bencana laut seperti banjir, daerah ini juga memiliki suhu yang lebih sejuk, memberikan kondisi lingkungan yang nyaman dan sehat bagi para pekerja dan penduduk yang tinggal di sana.
“Kita butuh pusat pemerintahan yang aman dari risiko bencana dan didukung oleh kondisi alam yang baik,” tambah Fauzan.
Dalam pernyataannya, SAPA secara tegas menantang kedua calon gubernur untuk mengangkat isu ini sebagai bagian dari visi dan misi mereka. SAPA menginginkan agar pemindahan ibu kota tidak hanya menjadi wacana, tetapi sebuah komitmen nyata yang dijadikan prioritas bagi siapa pun yang terpilih nanti.
“Kami tantang kedua calon, Mualem dan Bustami, untuk menunjukkan keberanian dan komitmen mereka terhadap masa depan Aceh. Ini adalah momen bagi mereka untuk berdiri bersama masyarakat dan menjawab kebutuhan akan pemerintahan yang lebih efektif dan terjangkau bagi seluruh wilayah Aceh,” tegas Fauzan.
SAPA percaya, dengan ibu kota di Aceh Tengah, bukan hanya pemerataan akses yang akan dirasakan oleh masyarakat di seluruh Aceh, tetapi juga pemerataan dalam aspek sosial, ekonomi, dan pendidikan. Infrastruktur dan fasilitas yang terbangun di pusat provinsi baru akan membawa pengaruh besar bagi daerah sekitarnya, menciptakan lapangan kerja, memacu ekonomi lokal, serta mempercepat pemerataan pembangunan yang selama ini menjadi tantangan bagi Aceh.
“Pemindahan ibu kota ini adalah bagian dari mimpi besar membangun Aceh yang lebih berkeadilan dan berdaya saing. Jangan sampai kemajuan hanya terpusat di satu daerah sementara daerah lainnya tertinggal. Aceh Tengah menawarkan potensi untuk membangun pusat pemerintahan yang benar-benar bisa menggerakkan seluruh daerah di Aceh,” kata Fauzan.
SAPA berharap bahwa kedua calon gubernur, Mualem dan Bustami, dapat memahami besarnya dampak dari pemindahan ibu kota dan menjadikannya sebagai komitmen konkret dalam kepemimpinan mereka.
Menurut SAPA, kebijakan pemindahan ibu kota ini penting bukan hanya untuk kebutuhan saat ini, tetapi juga sebagai investasi jangka panjang bagi generasi mendatang.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung wacana ini sebagai bagian dari perjuangan bersama membangun Aceh yang lebih baik,” ujar Ketua SAPA, Fauzan Adami

Banda Aceh, ibu kota provinsi saat ini, berada di dataran rendah dan menghadapi berbagai tantangan lingkungan yang semakin memburuk dari tahun ke tahun. Ketersediaan air bersih di Banda Aceh semakin menipis, sementara perubahan iklim memperburuk kondisi cuaca yang tidak menentu, membuat Banda Aceh menjadi rentan terhadap bencana seperti banjir dan kekeringan di waktu-waktu tertentu.

 

Dengan kondisi demikian, SAPA menilai sudah saatnya mempertimbangkan pemindahan ibu kota ke wilayah yang lebih strategis dan aman dari sisi lingkungan.

 

Ketua SAPA, Fauzan Adami, mengungkapkan bahwa Aceh Tengah merupakan lokasi yang ideal untuk ibu kota baru. Terletak di jantung provinsi, Aceh Tengah memungkinkan akses yang lebih mudah bagi semua kabupaten dan kota di sekitarnya, baik di wilayah pesisir maupun pedalaman.

 

“Aceh Tengah berada di posisi yang strategis, menjadikannya lebih mudah diakses oleh seluruh masyarakat di Aceh. Dengan ibu kota di tengah provinsi, kita bisa mempermudah koordinasi, mempercepat layanan pemerintah, dan menjamin pemerataan pembangunan,” ujar Fauzan. Jumat 1 November 2024.

Baca Juga :  64 Personil Polres Langsa Dikerahkan untuk Amankan Aksi UNRAS Jilid II yang dilakukan oleh Aliansi Elemen Sipil.

 

Lebih lanjut, SAPA menekankan bahwa Aceh Tengah memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pemerintahan yang lebih tangguh dan berkelanjutan. Ketersediaan sumber daya alam dan bentang alam yang relatif stabil di Aceh Tengah membuatnya layak dipertimbangkan.

 

Dengan ketinggian yang lebih tinggi dan jauh dari ancaman bencana laut seperti banjir, daerah ini juga memiliki suhu yang lebih sejuk, memberikan kondisi lingkungan yang nyaman dan sehat bagi para pekerja dan penduduk yang tinggal di sana.

 

“Kita butuh pusat pemerintahan yang aman dari risiko bencana dan didukung oleh kondisi alam yang baik,” tambah Fauzan.

 

Dalam pernyataannya, SAPA secara tegas menantang kedua calon gubernur untuk mengangkat isu ini sebagai bagian dari visi dan misi mereka. SAPA menginginkan agar pemindahan ibu kota tidak hanya menjadi wacana, tetapi sebuah komitmen nyata yang dijadikan prioritas bagi siapa pun yang terpilih nanti.

 

“Kami tantang kedua calon, Mualem dan Bustami, untuk menunjukkan keberanian dan komitmen mereka terhadap masa depan Aceh. Ini adalah momen bagi mereka untuk berdiri bersama masyarakat dan menjawab kebutuhan akan pemerintahan yang lebih efektif dan terjangkau bagi seluruh wilayah Aceh,” tegas Fauzan.

Baca Juga :  Polisi Tangkap 2 Pria Pengirim Ganja Melalui Ekspedisi Jaringan Aceh - Banten & Jakarta

 

SAPA percaya, dengan ibu kota di Aceh Tengah, bukan hanya pemerataan akses yang akan dirasakan oleh masyarakat di seluruh Aceh, tetapi juga pemerataan dalam aspek sosial, ekonomi, dan pendidikan. Infrastruktur dan fasilitas yang terbangun di pusat provinsi baru akan membawa pengaruh besar bagi daerah sekitarnya, menciptakan lapangan kerja, memacu ekonomi lokal, serta mempercepat pemerataan pembangunan yang selama ini menjadi tantangan bagi Aceh.

 

“Pemindahan ibu kota ini adalah bagian dari mimpi besar membangun Aceh yang lebih berkeadilan dan berdaya saing. Jangan sampai kemajuan hanya terpusat di satu daerah sementara daerah lainnya tertinggal. Aceh Tengah menawarkan potensi untuk membangun pusat pemerintahan yang benar-benar bisa menggerakkan seluruh daerah di Aceh,” kata Fauzan.

 

SAPA berharap bahwa kedua calon gubernur, Mualem dan Bustami, dapat memahami besarnya dampak dari pemindahan ibu kota dan menjadikannya sebagai komitmen konkret dalam kepemimpinan mereka.

 

Menurut SAPA, kebijakan pemindahan ibu kota ini penting bukan hanya untuk kebutuhan saat ini, tetapi juga sebagai investasi jangka panjang bagi generasi mendatang.

 

“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung wacana ini sebagai bagian dari perjuangan bersama membangun Aceh yang lebih baik,” ujar Ketua SAPA, Fauzan Adami.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Kini hadir mie kocok Bang Ayi di Rungkom city Pidie jaya
100 Hari Kerja Prabowo-Gibran Prabowo Mulai Hapus Utang 67.000 UMKM Pekan Depan, Nominalnya Capai Rp 2,5 Triliun
TNI AU Akan Tempatkan Batalyon Rudal untuk Perkuat IKN
Indonesia Masuk BRICS, Cita-cita dan Penantian 11 Tahun Prabowo
Kementerian ATR/BPN Terbitkan 2,4 Juta Sertifikat Elektronik, Efisiensi Waktu Hingga 35%
KNPI Simlaungun : POLRI Berhasil Tingkatkan Kinerja di Tahun 2024
Pangdam Iskandar Muda Bersama Forkopimda Tinjau langsung Situasi Malam Pergantian Tahun di Aceh.
Dirreskrimsus Polda Sumut dan Sejumlah Kapolres Dimutasi
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 8 Januari 2025 - 12:18 WIB

Lapas Narkotika Samarinda Perkuat Sinergi dengan BPVP untuk Pembinaan Warga Binaan

Rabu, 8 Januari 2025 - 12:05 WIB

Lapas Narkotika Samarinda Tingkatkan Profesionalisme Petugas Melalui Program CORPU

Selasa, 7 Januari 2025 - 20:03 WIB

Kalapas Narkotika Samarinda Ikuti Coffee Morning Bersama Kadivpas Kaltim untuk Percepatan Rencana Kerja 2025

Senin, 6 Januari 2025 - 20:04 WIB

Apel Bersama Awal Tahun 2025, Menko Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Sampaikan 8 Misi Asta Cita

Jumat, 3 Januari 2025 - 14:00 WIB

Tingkatkan Sinergitas, Kepala BNN kota Samarinda sambangi Lapas Narkotika Samarinda

Kamis, 2 Januari 2025 - 16:38 WIB

Semangat Awal Tahun, Kalapas Narkotika Samarinda Pimpin Rapat Kerja Awal Tahun 2025

Selasa, 31 Desember 2024 - 13:05 WIB

Refleksi Akhir Tahun, Lapas Narkotika Samarinda Apresiasi Pegawai Berprestasi

Senin, 30 Desember 2024 - 22:33 WIB

Transformasi Struktural, Kemenkumham Beralih Jadi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan: Theo Adrianus Hadiri Pelantikan Pejabat Baru

Berita Terbaru