TLii | ACEH, 14 September 202 – Insiden mengejutkan terjadi dalam laga perempat final sepak bola putra PON XXI Aceh-Sumut yang mempertemukan tim tuan rumah Aceh melawan Sulawesi Tenggara (Sulteng). Pertandingan yang berlangsung sengit berakhir dengan kekerasan di lapangan, setelah salah satu pemain Sulteng memukul wasit hingga pingsan, (14/09/2024).
Kronologi kejadian dimulai pada menit ke-90+6, ketika wasit menunjuk titik putih, memberikan penalti kepada Aceh setelah salah satu pemainnya terjatuh di dalam kotak penalti. Keputusan ini dianggap kontroversial oleh tim Sulteng, yang saat itu unggul 1-0. Keputusan tersebut memicu kemarahan para pemain Sulteng, hingga salah satu dari mereka melayangkan pukulan keras ke wajah wasit.
Akibat pukulan tersebut, wasit utama jatuh pingsan di lapangan. Wasit pengganti segera masuk dan memberikan kartu merah kepada pemain Sulteng yang melakukan pemukulan. Meski demikian, pertandingan dilanjutkan dengan eksekusi penalti untuk Aceh, namun kiper Sulteng berhasil menepis tendangan tersebut.
Pertandingan berlanjut hingga terjadi handball di kotak penalti Sulteng beberapa menit kemudian, dan wasit kembali memberikan penalti untuk Aceh. Kali ini, penalti berhasil dikonversi menjadi gol, membuat skor menjadi 1-1 hingga akhir babak kedua.
Namun, ketika pertandingan hendak memasuki perpanjangan waktu, tim Sulteng memilih untuk tidak keluar dari ruang ganti, menolak melanjutkan pertandingan, dan akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri dari laga.
Insiden ini menambah catatan kelam dalam sejarah pertandingan sepak bola PON dan memicu perbincangan mengenai kualitas kepemimpinan wasit serta sikap sportifitas dalam olahraga. Belum ada pernyataan resmi dari panitia terkait konsekuensi atas tindakan tim Sulteng yang mengundurkan diri maupun hukuman bagi pemain yang terlibat dalam pemukulan wasit.