Budaya Tidur Siang “Eh Leuho” di Sabang, Warisan Kearifan Lokal yang Menarik Perhatian Turis

REDAKSI

- Redaksi

Jumat, 6 September 2024 - 22:04 WIB

20760 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TLii | ACEH | Sabang – Budaya unik tidur siang atau yang dikenal dengan sebutan “eh leuho” di Kota Sabang, Provinsi Aceh, telah menjadi daya tarik tersendiri bagi para turis yang berkunjung ke pulau ini. Kebiasaan di mana sebagian besar toko dan pelayanan umum tutup pada siang hari, mulai dari pukul 12.00 hingga 16.00 WIB, kerap memancing rasa penasaran sekaligus tanggapan beragam dari wisatawan.

Pulau yang juga dikenal dengan nama Pulau Weh ini menyisakan hanya beberapa tempat seperti rumah makan, bengkel, kedai kopi, dan destinasi wisata yang tetap buka di siang hari, namun dengan layanan terbatas. Bagi masyarakat lokal, tradisi ini sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Namun, bagi pengunjung yang belum terbiasa, kebiasaan tersebut kerap mengejutkan dan menimbulkan kesulitan, terutama dalam mencari layanan publik di tengah hari.

Beberapa turis menyampaikan ketidaknyamanan mereka, terutama karena harus menyesuaikan diri dengan jam operasional yang tidak biasa. Bagi sebagian pengunjung, hal ini dianggap dapat menurunkan produktivitas serta mengganggu jadwal belajar siswa dan mahasiswa, karena tak sejalan dengan norma kerja yang berlaku di tempat lain. Selain itu, ada juga yang mengkritik bahwa kebiasaan ini bisa menciptakan kesan malas di kalangan masyarakat Sabang.

Baca Juga :  Satpol PP Kota Langsa Tertibkan APK Tidak Sesuai Aturan

Sejarah Panjang Budaya “Eh Leuho”

Budaya “eh leuho” sendiri memiliki akar sejarah yang panjang. Dimulai pada tahun 1965, ketika Sabang masih menjadi pelabuhan bebas Indonesia, warga lokal harus bekerja pada malam hari untuk membongkar dan memuat barang dari kapal-kapal yang menyeberang ke Banda Aceh. Akibat aktivitas bongkar muat di malam hari, masyarakat setempat memilih untuk beristirahat pada siang hari guna memulihkan tenaga untuk melanjutkan pekerjaan di malam berikutnya. Kebiasaan ini kemudian menjadi tradisi turun-temurun yang masih dijalankan hingga sekarang.

Paralel dengan Budaya Tidur Siang di Spanyol

Menariknya, budaya tidur siang tidak hanya ada di Sabang, tetapi juga di Spanyol dengan tradisi yang disebut “siesta”. Di Spanyol, siesta dimulai sebagai kebiasaan para petani yang beristirahat di tengah hari untuk menghindari teriknya panas. Seiring waktu, kebiasaan ini semakin berkembang setelah Perang Saudara Spanyol, ketika warga sering memiliki dua pekerjaan dan memanfaatkan waktu siang untuk mengisi ulang energi sebelum melanjutkan pekerjaan berikutnya.

Baca Juga :  Ramadhan Damai! Safari Subuh Kapolres Pidie Jaya Perkuat Sinergi dan Keamanan

Meskipun demikian, budaya siesta di Spanyol perlahan mulai ditinggalkan akibat tekanan kerja yang semakin padat di era modern. Kini, sebagian besar warga Spanyol hanya melakukan siesta pada akhir pekan atau selama musim panas, dan sebagian besar kalangan muda bahkan tidak lagi mempraktikkannya.

Budaya “eh leuho” di Sabang merupakan warisan lokal yang mencerminkan cara hidup masyarakat yang sangat terikat pada sejarah kota. Meskipun demikian, pandangan beragam dari para pengunjung menjadi bahan refleksi apakah budaya ini tetap relevan di masa modern atau justru perlu penyesuaian dengan gaya hidup masa kini.

( Reporter: Edy Marcell )

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Polres Pematangsiantar Terima Kunker Tim Supervisi Bid KEU Polda Sumut
Pangdam IM Resmi Lepas 467 Prajurit Yonif 114/Satria Musara Dalam Misi Perdamaian PBB Ke Lebanon
Bupati/Wakil Bupati Toba Hari ini Berkantor di Desa Sidulang
Tebar Kebaikan, Perkuat Iman: Polres Pidie Jaya Gelar Binrohtal dan Santunan Anak Yatim di Masjid Al Fahri”
Pangdam Iskandar Muda Dampingi Panglima TNI Lepas Satgas TNI Kontingen Garuda UNIFIL
Kepala BNN Provinsi Aceh Terima Piagam Penghargaan Sebagai Kepala BNN Provinsi Terbaik
Ini Pesan Pangdam IM Kepada Satgas Yonmek TNI Konga XXIII-S UNIFIL Yonif 114/SM
Waspadai Hujan Saat Arus Balik: Polda Aceh Imbau Pengendara Tingkatkan Kewaspadaan

Berita Terkait

Jumat, 11 April 2025 - 18:53 WIB

Jumat Berkah Sat Lantas: Aksi Humanis Cegah Pelanggaran, Bangun Budaya Tertib Berlalu Lintas

Jumat, 11 April 2025 - 16:35 WIB

Kakanwil Ditjenpas Aceh Paparkan Program Pemasyarakatan di Hadapan Komisi XIII DPR RI

Jumat, 11 April 2025 - 13:13 WIB

Kasdam IM Buka RAT Puskop Kartika Iskandar Muda ke-56 Tutup Buku Tahun 2025.

Jumat, 11 April 2025 - 10:22 WIB

Kakanwil Ditjenpas Aceh Paparkan Program Pemasyarakatan di Hadapan Komisi XIII DPR RI

Kamis, 10 April 2025 - 19:23 WIB

Kapolresta Banda Aceh Resmi Berganti, Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli Serahkan Tugas kepada Kombes Pol Joko Heri Purwono

Kamis, 10 April 2025 - 19:20 WIB

Komisi Xlll DPR RI Kunjungi Lapas Kelas IIA Banda Aceh, Soroti Overkapasitas dan Dorong Industri Pembinaan

Kamis, 10 April 2025 - 17:42 WIB

Bupati dan Wakil Bupati Pidie Jaya: Selamat Kepada Ketua Tastafi Terpilih, Periode 2025-2030. Tgk.H. Muniruddin, S.Sos., (Waled Kiran) .

Kamis, 10 April 2025 - 15:39 WIB

Mayjen TNI Niko Fahrizal: Kenaikan Pangkat Adalah Kehormatan yang Harus Dipertanggung Jawabkan

Berita Terbaru

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Dulu Dibully, Kini Halena Jadi Wajah Perlawanan Terhadap Perundungan

Jumat, 11 Apr 2025 - 20:32 WIB

NUSA TENGGARA BARAT

Lapas Selong Ikuti Jalan Santai dalam Rangka Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-61

Jumat, 11 Apr 2025 - 20:24 WIB