Peusaba Aceh Pertanyakan Penggalian Proyek IPAL di Depan Kompleks Makam Sultan Jamalul Alam 

Edi Marcell

- Redaksi

Senin, 15 Juli 2024 - 09:46 WIB

20460 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Peusaba Aceh Pertanyakan Penggalian Proyek IPAL di Depan Kompleks Makam Sultan Jamalul Alam 

Peusaba Aceh Pertanyakan Penggalian Proyek IPAL di Depan Kompleks Makam Sultan Jamalul Alam 

TIMELINES INEWS>>Ketua Peusaba Aceh Mawardi Usman mengaku amat mengutuk keras penggalian Proyek IPAL di Gampong Baro Banda Aceh.

 

“Kenapa penggalian di lakukan pas di depan pintu masuk makam Sultan Jamalul Alam Badrul Munir (1703-17026 M) seorang Sultan Aceh yang sangat dihormati?”, kata Ketua Peusaba.

Peusaba Aceh Pertanyakan Penggalian Proyek IPAL di Depan Kompleks Makam Sultan Jamalul Alam

Sultan Jamalul Alam adalah salah seorang Sultan besar Aceh yang berasal dari Dinasti Arab, dan memiliki banyak jasa untuk Aceh. Sultan Jamalul Alam, atau di Aceh dikenal dengan Poteu Jeumaloy, juga berjasa menjalin hubungan dagang dengan negara luar sahabat Kesultanan Aceh Darussalam.

 

Sebagaimana diketahui, setelah masa kekuasaan Sultanah Kamalatsyah (1688-1699 M), maka naik tahta Sultan Badrul Alam Syarief Hasyim sebagai Sultan Aceh (1699-1701 M). Setelah itu naik tahta Sultan Perkasa Alam Syarief Mutakwi atau Sultan Perkasa Alam Syarief Lamtui (1701-1703 M), kemudian naik tahta Sultan Jamalul Alam Badrul Munir (1703-1726 M).

 

Sultan Jamalul Alam terkenal sangat alim dan tercatat sebagai Sultan yang menegakkan hukum, dan membuat perdagangan Aceh maju pada zamannya. Banyak tulisan dan manuskrip yang menuliskan tentang kisah Sultan Jamalul Alam. Setelah Sultan wafat, makamnya amat dihormati oleh Para Raja dan Segala Rakyat setelahnya.

Baca Juga :  Jumat Curhat Bersama Warga Gelampang Gading, Ini Pesan Kapolres Aceh Tengah
Peusaba Aceh Pertanyakan Penggalian Proyek IPAL di Depan Kompleks Makam Sultan Jamalul Alam

 

“Tapi hari ini malah di depan kompleks makam beliau dilakukan penggalian untuk proyek IPAL pembuangan tinja”, tukas Ketua Peusaba kesal.

 

Ketua Peusaba amat geram dan mempertanyakan apakah proyek IPAL di lakukan untuk membuang limbah IPAL atau untuk menghancurkan makam para Raja Aceh, seperti yang juga dilakukan di Titik Nol Gampong Pande Banda Aceh.

 

Ketua Peusaba mengecam keras tindakan tidak terpuji yang menunjukkan rendahnya sisi kemanusiaan dan penghormatan terhadap pendahulu atau Indatu Bangsa Aceh.

 

Hari ini Aceh mengalami gelombang serangan tanpa henti, malah konser dapat dilakukan dengan bebas di malam 1 Muharram yang tidak pernah ada di Aceh sebelumya. Tidak cukup sampai di sana, sekarang semua adat istiadat dan kekhususan Aceh mau dihapuskan dari bumi para Raja dan Ulama Aceh Ini.

 

Peusaba mengingatkan pihak pemerintah dan pihak proyek IPAL jangan terlalu sombong untuk mencoba menyerang dan menghancurkan makam para raja Aceh. Akan ada reaksi keras yang tidak terduga yang membuat munculnya masalah baru dimasa akan datang.

Baca Juga :  Masyarakat Terangun bersyukur atas respon Cepat Keluhan semak belukar Rumaja di Jalan Terangon - Abdya oleh Rekanan Terkait

 

“Kesabaran orang Aceh ada batasnya, jika syariat islam, adat istiadat dan sejarah Aceh, serta kompleks makam para raja dan ulama Aceh terus dihancurkan untuk kepentingan pemusnahan sejarah Islam, maka akan ada tindakan balasan yang tidak terbayangkan!”, tegas Ketua Peusaba.

 

Ketua Peusaba meminta pemerintah bijaksana, dan pihak perusahaan agar segera menghentikan proyek IPAL yang menyasar pemusnahan makam para raja Aceh. Dulu di kawasan Gampong Pande dan Gampong Jawa sekarang malah sudah menyasar ke seluruh Kota Pusaka Banda Aceh.

 

Pemerintah harus menjelaskan kepada publik agenda sebenarnya dan mengapa hanya makam para raja dan ulama saja yang jadi kawasan proyek.

 

Sejarah Aceh adalah sejarah besar dunia. Melindungi makam para raja dan ulama Aceh adalah kewajiban bersama Bangsa Aceh. Para sultan dan ulama terdahulu mewariskan kepada generasi yang akan datang adat istiadat yang berlandaskan syariat Islam. Mempertahankan adat istiadat Aceh dan Syariat Islam di Aceh adalah kewajiban bangsa Aceh.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Bea Cukai Langsa Umumkan Capaian Kinerja Organisasi Tahun 2024
Pangdam Iskandar Muda Menerima Audiensi PT. Indolok Bakti Utama.
Pangdam Iskandar Muda Pimpin Upacara Penutupan Pendidikan Pertama Bintara TNI AD TA 2024.
1.055 Gram Sabu serta Meringkus Dua Pelaku di Lhokseumawe
Wakil Ketua Komisi I DPRA, Ceulangiek, meminta pemerintah Aceh segera menyelesaikan status tenaga Non-ASN Seleksi 2024 Pada Tahun 2025.
Kunjungan ke Aceh, Kasad Beri Pengarahan Kepada Ribuan Prajurit Dan Persit.
Kunjungi Kodam Iskandar Muda, Kasad Resmikan Sumur Bor TNI Manunggal Air Di Dayah Madinatuddiniyah Nurul Huda, Kab. Aceh Utara.
Pangdam IM Didampingi Ketua Persit KCK Daerah IM Sambut Kasad Dan Ketua Umum Persit KCK Di Bandara Malikusaleh.

Berita Terkait

Rabu, 8 Januari 2025 - 12:18 WIB

Lapas Narkotika Samarinda Perkuat Sinergi dengan BPVP untuk Pembinaan Warga Binaan

Rabu, 8 Januari 2025 - 12:05 WIB

Lapas Narkotika Samarinda Tingkatkan Profesionalisme Petugas Melalui Program CORPU

Selasa, 7 Januari 2025 - 20:03 WIB

Kalapas Narkotika Samarinda Ikuti Coffee Morning Bersama Kadivpas Kaltim untuk Percepatan Rencana Kerja 2025

Senin, 6 Januari 2025 - 20:04 WIB

Apel Bersama Awal Tahun 2025, Menko Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Sampaikan 8 Misi Asta Cita

Jumat, 3 Januari 2025 - 14:00 WIB

Tingkatkan Sinergitas, Kepala BNN kota Samarinda sambangi Lapas Narkotika Samarinda

Kamis, 2 Januari 2025 - 16:38 WIB

Semangat Awal Tahun, Kalapas Narkotika Samarinda Pimpin Rapat Kerja Awal Tahun 2025

Selasa, 31 Desember 2024 - 13:05 WIB

Refleksi Akhir Tahun, Lapas Narkotika Samarinda Apresiasi Pegawai Berprestasi

Senin, 30 Desember 2024 - 22:33 WIB

Transformasi Struktural, Kemenkumham Beralih Jadi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan: Theo Adrianus Hadiri Pelantikan Pejabat Baru

Berita Terbaru