TLii| POSO SULTENG- Jemaat GKST Sion Pendolo memenuhi jalan-jalan Trans Sulawesi dengan pawai konvoi kendaraan mereka. Kegiatan yang mengesankan ini, yang dipenuhi dengan semangat paskah, berlangsung dari desa Pendolo hingga memutari jalan Lingkar Pamona Selatan Tenggara. Sabtu (30/03/24)
Dalam peringatan yang diilhami oleh pengorbanan Jurus Selamat Yesus Kristus dua ribu tahun yang lalu, jemaat Sion Pendolo, dari anak-anak hingga dewasa, ikut serta dalam pawai bermotor dan roda empat ini. Pawai dimulai dari depan gereja GKST Sion Pendolo, melalui Desa Pandayora dan Desa Pandajaya, kemudian hingga memutari jalan Lingkar Pamona Selatan Tenggara sebelum kembali ke gereja.
Tidak hanya sebagai ungkapan kegembiraan, tetapi juga sebagai bentuk representasi yang kuat, beberapa jemaat memperagakan adegan penyaliban Yesus di atas kayu salib. Dengan kostum dan properti yang menyerupai adegan tersebut, mereka naik di atas mobil pickup, lengkap dengan salib dan para algojo Romawi, memberikan pesan yang dalam tentang makna Paskah.
Pawai yang meriah ini menyedot perhatian dengan klakson dan kepadatan kendaraan, baik sepeda motor maupun mobil, yang teratur berjalan di sepanjang hampir tiga kilometer jalan Trans Sulawesi di kecamatan Pamona Selatan, kabupaten Poso.
Salah satu peserta pawai, Evan, menyatakan keantusiasannya atas kegiatan ini, yang telah menjadi tradisi rutin setiap tahunnya bagi jemaat Sion Pendolo. “Kami merayakan pengorbanan Jurus Selamat kami, Yesus Kristus, dengan antusiasme yang besar melalui partisipasi dalam pawai ini, untuk mendeklarasikan kemenangan penebusan dosa kami melalui kematian-Nya di kayu salib,” ujar Evan.
Kemeriahan pawai ini tidak hanya menjadi ajang perayaan Paskah, tetapi juga sebuah kesempatan bagi jemaat untuk menguatkan iman dan mempererat hubungan di antara mereka, sambil membagikan pesan paskah kepada masyarakat sekitar. Semangat dan semarak yang ditunjukkan oleh jemaat GKST Sion Pendolo diharapkan akan menjadi inspirasi bagi banyak orang dalam merayakan makna sejati Paskah.